Kaki kecil Sasuke melangkah semangat dibawah sinaran matahari yang menaunginya pagi itu. Tubuhnya yang tidak begitu gemuk berbalut seragam Sekolah Dasar yang manis.
Dipunggungnya terdapat tas ransel kecil berwarna abu-abu berisi bekal dan beberapa alat tulis buku serta mainan. Tangan kirinya digenggam oleh sang ibu muda yang sangat cantik jalan beriringan dengan Sasuke sembari meneduhkan mereka dengan payung karena cuacanya sedang panas."Sasuke jalan yang benar, jangan sambil loncat-loncat. Kau akan terjatuh dan membuat pakaianmu kotor." Sahut Mikoto ibu Sasuke, memperingati anaknya.
" baik ma, " balas Sasuke patuh sambil berjalan pelan.
Mereka kembali berjalan dalam keheningan, menuju Sekolah Dasar Konoha tempat Sasuke belajar dan bermain sampai siang nanti.
Tidak berapa lama, mereka berdua tiba di depan gedung sekolah yang ramai dengan orang-orang berpayung sama seperti mereka.
"Sasuke dengarkan mama, jangan nakal, jangan membuat masalah dan jangan ke mana-mana, mama akan menjemputmu sepulang sekolah nanti kamu mengerti kan? " ujar Mikoto memandang Sasuke dengan datar.
Sasuke mengangguk patuh.
"Mama...., menunduklah sebentar. " ujar Sasuke mohon.
Mikoto bingung, dia tampak enggan menuruti permintaan Sasuke tapi akhirnya dia merendahkan tubuhnya ke arah Sasuke sehingga wajah Mikoto tepat berada di hadapan Sasuke. "Ada apa? " tanya Mikoto datar.
Sasuke tidak menjawab tapi malah langsung mencium pipi ibunya itu cepat, lalu tersenyum sambil membisikan sesuatu ke telinga Mikoto. "Sasuke sayang mama."
Sasuke masih tersenyum menunggu reaksi Mikoto namun setelah beberapa saat Mikoto menghela napas dengan datarnya Mikoto membalas. "Segera masuk, sudah waktunya masuk ke kelas. "
Senyum Sasuke seketika luntur dia menatap Mikoto dengan tatapan sedih, Sasuke tampak ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa sehingga dia hanya bisa menghela napas dan menuruti perintah Mikoto untuk segera masuk ke kelas.
**********
"Bagaimana dobe? berhasil tidak? Naruto bertanya dengan semangat pagi itu.
Sasuke hanya bisa memandang sahabatnya dengan tatapan lesu, tidak bersemangat sambil menggelengkan kepalanya yang sedih. " tidak. "
Kesedihan Sasuke seolah langsung sampai pada naruto dan sakura,membuat kedua anak itu turut menundukkan wajah sedih mendengarkan ucapan sahabatnya.
"Mamaku selalu senang dan tersenyum bahagia kalau aku mencium pipinya dan menyatakan rasa sayangku sebagai anak. " ujar sakura heran dan bingung.
Sasuke memutar kembali kejadian pagi ini yang berisi reaksi Mikoto saat Sasuke mengecup pipi dan menyatakan rasa sayangnya sebagai anak. Sasuke melihat Mikoto tidak menunjukkan adanya kebahagian dan rasa bangga atau bahkan menunjukkan senyuman tulus setelah Sasuke melakukannya. Mikoto malah terlihat datar tanpa memiliki perasaan sayang ibu ke anaknya.
"Sepertinya ibuku tidak menyanyangiku . " ujar Sasuke lirih.
"Yak!! Apa-apaan kau ini, tidak mungkin lah pasti ibumu menyanyangimu buktinya ia merawatmu dari kecil hingga sekarang, dia sangat menyanyangimu dobe jangan pesimis dulu. " bantah naruto keras serta menghibur sahabatnya.
Sasuke terlihat murung, " jika ia menyanyangiku harusnya ia bisa tersenyum tulus saat melihatku tapi nyatanya tidak seperti itu. "
Seketika Naruto dan sakura terdiam mendengar ocehan Sasuke yang agak memprihatinkan walaupun mereka masih relatif anak-anak, terlihat pemikiran mereka sudah mendekati pikiran orang dewasa.
"Kalian pun tidak bisa menjawabnya kan sakura, teme" ujar Sasuke tertunduk lesu.
"Dobe, Sasuke..., " naruto menepuk pundak Sasuke. " aku yakin ibumu menyanyangimu, mungkin saja ibumu orangnya introvert jadi tidak bisa memperlihatkan rasa sayangnya lewat ucapan tapi dengan tindakan. Ujar naruto menyemangati sahabatnya dengan positif thinking.
Sasuke hampir ingin membantah ucapan naruto dan sakura tapi rasanya percuma mereka tidak akan mengerti dan pada akhirnya dia hanya akan membust sakura dan naruto kebingungan memilih kata untuk menghibur dirinya. Maka Sasuke hanya mengangkat wajahnya dan berusaha memaksa untuk tersenyum sambil menatap kedua sahabatnya, sakura dan naruto seperti paham akan senyum palsu yang di berikan Sasuke namun mereka hanya bisa menghela nafas.
"Baiklah sepertinya kita harus segera masuk ke kelas sebentar lagi bel berbunyi ayo sasuke, naruto. " ujar sakura sambil menghela nafas.
Ucapan sakura di iyakan oleh kedua laki-laki itu dan mereka pun masuk kelas bersama dengan pikiran mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is The Meaning Of My Existence
Teen FictionKehancuran mental seorang anak yang keberadaannya seperti tidak dianggap di dalam keluarganya rasa kesepian selalu mendera anak ini sejak kecil hingga ia dewasa dirinya sudah membenci dirinya sendiri karena menganggap keberadaanya hanyalah petaka ba...