Chapter 2 : Senyum Ibu Pertama kali

6 1 0
                                    

Siang itu Sasuke  yakin bahwa ibunya memang bisa tersenyum bahkan tertawa bahagia.

"Kurenai...., aku rindu sekali padamu sudah lama sekali kita tidak bertemu. "

Sasuke melihatnya,bagaimana ibunya bisa menyuarakan kalimat tersebut dengan penuh keceriaan, dia juga tersenyum lebar, bahkan memeluk temannya sangat erat.

"Aku juga rindu padamu, mikoto....., kau tahu aku mencarimu kemana-mana, ku kira kau sudah pergi dari Jepang dan menjadi dokter di luar negeri. "

Mikoto melepaskan pelukannya lantas menyenggol tangan wanita itu pelan"kurenai kau masih saja senang menggodaku. "

"Ah ...., siapa ini? " tanya kurenai kepada sasuke.

Sasuke segera membungkukkan tubuhnya dan memperkenalkan namanya dengan sopan.
"Selamat siang tante, namaku sasuke. "

Kurenai bingung, sambil memandang Mikoto dengan heran. "Siapa dia mi? "

Mikoto menghela nafas dan tampak sedikit gagal saat menjawab. " dia anakku kurenai. "

Kurenai terkejut bukan main, "APA? SERIUS ini anakmu Mikoto? "

Sasuke pun ikut terkejut karena teriakan wanita itu, dia sebal. Memangnya apa yang mengejutkan dari fakta bahwa Sasuke adalah anak ibunya?

"Akan kuceritakan nanti. " jawab Mikoto cepat dan datar.

Kurenai menganggukan kepalanya dan mengerti lalu Kurenai kembali memandang Sasuke yang masih menampakkan raut kesalnya.

"Kau lucu sekali Sasuke ya namamu tadi, kau pasti tadi kaget ya karena aku berteriak tadi, maaf ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau lucu sekali Sasuke ya namamu tadi, kau pasti tadi kaget ya karena aku berteriak tadi, maaf ya. " ujar Kurenai dengan lembut.

Sasuke masih terdiam dan Mikoto pun langsung menyenggol Sasuke menyuruh Sasuke bersikap sopan sehingga Sasuke pun menganggukkan kepalanya.

"Perkenalkan namaku Kurenai, aku sahabat ibumu salam kenal ya."

Hari itu Sasuke tahu bahwa ibunya bisa tersenyum bahagia jika bertemu dengan temannya bernama kurenai.

********

Siang hingga sore hari itu Sasuke menghabiskan waktu untuk mengikuti Mikoto dan Kurenai berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. Sasuke mulai mengenyahkan kesan pertama tentang Kurenai, rupanya wanita itu sangat baik, ramah dan lembut bahkan Kurenai membelikan barang untuk ibu dan dirinya terakhir mereka bahkan membeli beberapa makanan untuk dibawah ke rumah.

Kurenai juga memiliki mobil yang sangat bagus membuat Sasuke merasa senang saat menaikinya.

"Tante ....,ini sangat keren. " Sasuke berujar penuh kekaguman seraya menyentuh apapun yang bisa ia sentuh di mobil Kurenai.

Kurenai tersenyum melihat antusias sasuke, " Sasuke apa kau mau coba duduk di kursi kemudinya?"

Sasuke langsung mengangguk senang dan bersemangat dia lantas memasuki mobil tersebut dan duduk di kursi kemudi seraya memainkan stir mobil tersebut.

"Apakah aku boleh membunyikan klaksonnya? " tanya Sasuke antusias.

Kurenai hampir saja mengangguk tapi Mikoto sudah menyela lebih dulu.

"Sasuke!! " panggil Mikoto tegas, "mama sudah mengajarkan kamu soal sopan santun terhadap barang orang lain, apa kau belum mengerti dengan apa yang sudah ku ajarkan?"

Sasuke langsung menunduk takut dan menghentikan aksinya dan turun dari kursi kemudi. Sasuke lupa bahwa ibunya ada disana.

"Ah tidak apa-apa Mikoto jangan membentaknya seperti itu.... " kurenai berusaha membela Sasuke.

" tidak kurenai. " balas Mikoto tajam, dia harus tahu bagaimana bersikap yang benar. "

Sasuke menunduk sambil mengigit bibir bawahnya. "Maafkan Sasuke ma. "

Mikoto menarik nafas lantas memandang Sasuke lagi. "Minta maaf kepada tante Kurenai. "

Sasuke kini memandang Kurenai dengan pandangan menyesal. "Maafkan Sasuke tante karena tadi sudah lancang."

Kurenai tampak tak tega dan merasa bersalah namun ia berusaha mencairkan suasana dengan mengambil alih kursi kemudi.

Sementara itu Mikoto duduk di sebelah kurenai, dan Sasuke duduk di kursi belakang bersama dengan barang-barang hasil belanja mereka.

"Ah lihat ini Band Orange  baru mengeluarkan albumnya lagi. " kau masih suka kan dengan mereka? " ujar Kurenai seraya mengeluarkan sebuah CD dari dashboard mobilnya.

"Tentu saja aku masih suka. " balas Mikoto sambil tersenyum lebar.

"Aku ingat kau selalu jadi yang terdepan setiap mereka konser, " balas Kurenai seraya memasukan CD tersebut ke CD player.

Mikoto terkikik, " mamaku selalu memarahiku kalau aku datang ke konser mereka, katanya itu akan membuat nilaimu jelek. "

Pembicaraan kedua wanita itu terus berlanjut seiring dengan berjalannya mobil menembus jalanan konoha malam itu. Sementara Sasuke mendengarkan dengan seksama dari kursi belakang, hari itu satu fakta lagi Sasuke ketahui, ibunya bisa tersenyum bahagia jika bicara tentang konser band orange.

What is The Meaning Of My ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang