Chapter 11 : Kau tidak Sendiri

17 4 1
                                    

Hari masih pagi, tapi Sasuke, Mikoto dan fugaku sudah ada di pelataran rumah kecil yang dulu Sasuke dan Mikoto tinggalin bersama.

Beberapa orang pekerjaan tampak memasukkan barang-barang ke dalam rumah yang sudah direnovasi beberapa waktu lalu. Usai direnovasi rumah itu menjadi lebih baik, baik cat tembok, atapnya dan beberapa titik bocor sudah dibenarkan, pagar pun juga di ganti dengan yang lebih bagus.

Bahkan ada CCTV dibeberapa titik yang merupakan ide fugaku, katanya agar lebih aman.

"Sasuke kau yakin? Benar-benar yakin tinggal disini sendirian? " Mikoto menatap Sasuke dengan pandangan sedih.

"Ma kita sudah membahasnya berkali-kali aku harus konsentrasi belajar untuk tahun terakhirku dan persiapan ujian masuk universitas, " jelas sasuke.

"Tapi kau bisa melakukannya di rumah, bahkan mama bisa panggilkan guru les agar kau bisa lebih baik belajar. " ujar Mikoto.

Sasuke menghela nafas kesal, "aku lebih nyaman dan tenang saat belajar sendiri, dan juga aku bisa bebas pulang malam setelah belajar di perpustakaan.

" padahal di rumah papa bebas kamu mau pergi dan pulang jam berapa pun toh di rumah hanya ada kita berdua Sasuke. "

"Papa kan sibuk bekerja dan sering ke luar negeri aku akan kesepian jika harus tinggal di rumah papa sebesar itu, dan di area rumah papa aku tak tahu apakah akan aman jika pulang malam karena aku tidak mengetahui daerah sana, sementara disini semua orang sudah mengenalku dan aku mengenal lingkungan ini aku akan baik-baik saja disini banyak teman kecilku yang tinggal di dekat sini. "

Fugaku dan Mikoto tampak tidak bisa membantah perkataan putranya mereka terpaksa membolehkan Sasuke untuk tinggal sendiri.

******************

"HOEK."

Nyatanya semua bohong, Sasuke tidak baik-baik saja.

Hari ini hari ketiga Sasuke tinggal sendiri, tapi Sasuke selalu memuntahkan makanan yang dimasak oleh Mikoto.

Sesuai kesepakatan Sasuke dengan kedua orang tuanya mereka mengizinkan Sasuke tinggal sendiri tapi Mikoto akan datang dan memasak setiap hari saat Sasuke di sekolah jadi Sasuke hanya tinggal memanaskannya.

Namun setiap Sasuke akan memakan makanan itu Sasuke selalu teringat dengan perlakuan kakeknya dulu, perlakuan yang ternyata kembali setelah mengetahui bahwa kakek yang memukulinya dulu adalah kakeknya sendiri.

Sasuke terengah, dia mencuci mulutnya dengan air dari keran di wastafel.

"Hh.... hh.... "

Tiba-tiba suara bel berbunyi, Sasuke berusaha jalan dengan sedikit sepoyongan ke arah pintu saat ia buka pintu ternyata yang datang adalah sakura.

"Sakura, kau ngapain kesini? " Tanya sasuke kaget. " memangnya aku tak boleh main kesini, ku dengar sudah 3 hari tinggal disini apa kau lupa bahwa aku tetanggamu, bagaimana bisa kau tak main ke rumahku saat kita sudah kembali menjadi tetangga. " ujar sakura cerocos. "Ah.. Maaf aku lupa."

"Cih bisa-bisanya kau lupa, awas aku mau masuk. " ujar sakura menyerobot masuk.

Sasuke baru ingat di dapur masih ada muntahan Sasuke yang belum ia bersihkan Sasuke pun menahan sakura untuk ke dapur. "Kau mau kemana? " Tanya Sasuke panik. " aku mau ke dapur, lihatlah ibuku membawa beberapa lauk untukmu. " ujar sakura sambil membawa tas yang berisi lauk-lauk cukup banyak.

"Harusnya kau tak perlu repot, biarkan aku yang menaruhnya di dapur sampai rasa Terima kasihku ke ibumu. " ujar Sasuke langsung mengambil alih tas yang di pegang sakura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What is The Meaning Of My ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang