" namanya mirae, dia sangat lucu kan? "
Ucapan Mikoto mengalir dengan baik memasuki telinga sasuke, menggetarkan gendang telinganya lalu mengalir hingga ke otak, tapi terasa sangat sulit dicerna olehnya.
Pagi hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun sudah lewat seminggu lalu, hari itu Sasuke sangat bahagia karena bisa melalui ulang tahunnya bersama kedua orang tuanya, namun kebahagiaannya bahkan tidak bertahan lama, sampai satu hari ia kembali mengetahui satu fakta baru ketika sang ibu mengajaknya pergi untuk tinggal bersama kembali.
Sasuke hampir menyetujuinya sebelum dia tahu bahwa mereka tidak akan pulang ke rumah lama mereka, melainkan ke rumah orang tua ibunya, rumah kakek-neneknya. Sasuke hampir saja menyetujuinya namun fugaku menyela dan menanyakan tentang sikap orang tua Mikoto pada Sasuke yang di jawab dengan bimbang oleh Mikoto.
Sejak hari itu Sasuke harus menunda keinginannya untuk kembali tinggal bersama dengan Mikoto dan dia tahu alasannya. Kakek-neneknya tidak skak menyukai kehadirannya, terlihat jelas dari pertanyaan fugaku dan jawaban Mikoto ragu-ragu.
Hari-hari berikutnya dihabiskan Sasuke dengan mendengarkan bujukan Mikoto agar mau mengambil hati kakek dan neneknya.
"Kenapa aku harus mengambil hati mereka mama? "
Sempat Sasuke menyuarakan isi hatinya, tentang kebingungannya mengapa dia harus meminta untuk diterima oleh kakek-nenek yang bahkan dari kecil belum pernah ia temui. Selama ini hidupnya baik-baik saja tanpa kehadiran mereka.
"Mama mohon sasu, mama ingin bisa bersamamu dan juga bersama kakek-neneknya, kalian sama berartinya buat mama, kau mengerti kan?
Sasuke melihat Mikoto sambil menarik nafas dan ia terpaksa mengiyakan keinginan ibunya.
Mikoto mendekatkan Sasuke ke mirae agar mereka bisa dekat dan Sasuke bisa gampang mengambil hati kakek-neneknya.
Sasuke dan mirae sudah begitu dekat, mirae memanggil Sasuke dengan sebutan kakak sehingga kini kemana-kemana mirae akan menggandeng tangan Sasuke dengan erat.
" kakek dan nenekmu akan pulang nanti malam, sebelum mereka pulang kau harus lebih mendekatkan diri dengan mirae, dan biarkan mereka melihatnya, mereka tidak akan bisa menolak jika mirae sudah dekat denganmu. "
*********
Mama, papa kenalkan ini Sasuke. " Mikoto mengenalkan Sasuke kepada kedua orang tuanya.
Kini perhatian Sasuke teralih pada dua orang paruh baya yang adalah kakek-neneknya.
Mereka tampak memerhatikan Sasuke dengan seksama. Sang nenek memberinya senyum lembut dan memeluknya selama beberapa saat.
"Kau sudah besar dan sangat tampan , maafkan nenek karena tidak pernah melihatmu. "
Sasuke mencium tangan neneknya.
"Syukurlah."
Sasuke dan semua orang disana menoleh ke arah sang kakek yang baru bersuara.
"Aku sempat mengira kau tidak akan mengizinkan anakku menikah lagi. Tapi ku rasa kau tidak seegois itu, syukurlah kau cukup tau diri untuk tidak memaksa ibumu hanya hidup sendirian, putri kaki berhak bahagia.
Sasuke tidak terkejut, dia sudah mengiranya.
" papa!!. " Mikoto tersentak saat mendengar perkataan ayahnya.
"Apa? Kau belum mengatakan kalau kau akan menikah dengan ayah mirae? Kau masih pada rencanamu mengatakan bahwa mirae adalah sepupunya? Ayolah kau bahkan anak tunggalku, " kata kakeknya.
"PAPA!! bukan begini caranya. " bentak Mikoto histeris.
Sasuke merasa tangannya digenggam oleh sang nenek, tapi segera dia lepas dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is The Meaning Of My Existence
Genç KurguKehancuran mental seorang anak yang keberadaannya seperti tidak dianggap di dalam keluarganya rasa kesepian selalu mendera anak ini sejak kecil hingga ia dewasa dirinya sudah membenci dirinya sendiri karena menganggap keberadaanya hanyalah petaka ba...