Chapter 4 : Histeris

6 0 0
                                    

Kurenai di belakang Mikoto tampaknya juga lupa bahwa Sasuke ada di rumah itu. Dia menutup mulutnya, tampak sangat menyesali apa yang sudah keluar dari mulutnya tadi.

Mikoto memerhatikan Sasuke yang masih berdiri sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang kecil. Bahunya naik turun mengimbangi isakan yang keluar dari mulutnya.

"Hiksss.. Uh... Hiks... Huhu.. Hiks..., "

Mikoto menyejajarkan tingginya dengan sasuke, dia mencoba menyentuh pundak Sasuke yang bergetar.

Sasuke mundur selangkah menjauhi dekapan ibunya sambil terisak dan tidak melepaskan kedua tangannya yang menutupi wajahnya.

"Sasuke? " Mikoto berujar.

"Hiks... Uh... Hiks... " Sasuke tidak menjawab, dia masih diam, berdiri, menangis dan menutup wajahnya.

" sasu?" Mikoto kembali berujar, kali ini dia mendekati sasuke, memegang kedua bahu putranya itu dengan kuat.

Sasuke berontak, Sasuke menolak sentuhan dari Mikoto.

"Sasu..., " panggil Mikoto dengan suara bergetar. Belum pernah ia melihat Sasuke seperti ini. Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi Sasuke.

Sasuke lagi-lagi tidak menjawab. Dia tetap berdiri sambil menangis terisak.

Mikoto tidak sanggup lagi, dia menarik Sasuke dalam pelukannya, memaksa Sasuke melepaskan kedua tangan dari wajahnya.

Sasuke berontak, ia melepas pelukan Mikoto dan menjauhi tubuh Mikoto sambil menunduk.

"Sasuke..., lihat mama mohon, lihat mama, " pintar Mikoto putus asa.

Sasuke menggelengkan kepalanya sambil menunduk.

Mikoto menghela nafasnya.

"Maafkan mama. Maafkan mama, " pintar Mikoto sendu. Dia benar-benar menyesal telah mengatakan hal buruk tentang Sasuke tadi. Dia menyesal karena Sasuke harus mendengar semua nya di usianya yang begitu kecil.

Sasuke menggeleng kuat.

Mikoto mencelos, " sasu tidak memaafkan mama? " tanyanya.

Sasuke makin menggeleng kuat.

"Benar begitu? " tanya Mikoto lagi.

Isakan Sasuke bertambah keras, begitu juga dengan gelengan kepalanya.

"Hiks.... Hiks... Sasu...,"  akhirnya suara Sasuke terdengar.

" kenapa? Sasu mau memaafkan mama kan? "

"Hiks... Sasu... Minta... Hiks... Maaf... Hiks... Huhu..., " Sasuke mencoba menyelesaikan kalimatnya.

Mikoto tercengang begitu juga Kurenai yang sudah ikut menangis melihat sasuke.

"Kenapa sasu minta maaf? Sasu tidak salah. Ini semua kesalahan mama. " ujar Mikoto mencoba menenangkan Sasuke yang masih terisak.

Sasuke lagi-lagi menggelengkan kuat, isakannya bertambah keras, "sasu hikssss.. Mmm huhuhu minta........ Maaf.... "

Mikoto langsung membawa Sasuke dalam pelukannya lagi, " tidak Sasuke tidak salah. Tidak perlu minta maaf. "

Sasuke tidak mau mendengar ucapan itu.
Dia sudah paham, ibunya kehilangan segalanya karena dirinya, ibunya memang pantas membencinya namun ibunya tidak melakukannya ibunya selalu berusaha bersama dirinya, Sasuke merasa sangat bersalah.

Bagaimana bisa ia menyuruh ibunya tersenyum saat menatapnya  jika ibunya telah kehilangan segalanya karena dirinya.

Sejak hari itu Sasuke berubah ia menjadi lebih pendiam, tidak seceria dulu, saat ia bertatapan dengan Mikoto ia mencoba menghindarinya.

**************

"Sasuke kau kenapa, sendirian disini?" Tanya sakura
"Aku tidak apa-apa. " ujar Sasuke datar.
" kau tidak mau cerita kepada kita, dome sudah berhari-hari kau murung seperti ini. " ujar naruto bingung.
"Ayo kita ke kelas saja." Ujar Sasuke berdiri dan berjalan ke arah kelas sementara naruto dan sakura hanya menghela nafas melihat Sasuke sudah berubah yang mereka tidak tahu penyebabnya.

Sasuke mulai memasuki usia remaja berusia 16 tahun, Sasuke pulang sambil membawa trophy karena ia mengikuti lomba cerdas cermat dan ia juara 1 Sasuke memasuki perkarangan rumahnya dan melihat rumahnya seperti tidak berpehuni ia mencari ibunya namun tidak ketemu, akhirnya ia melihat sepucuk surat di meja makan, Sasuke melihat surat itu saat ia membacanya, tangisannya pecah.

"Sasuke anakku maafkan mama, sementara ini mama harus meninggalkanmu 1 bulan, mama sudah meninggalkan uang serta makanan, Sasuke mama akan menitipkanmu sementara waktu ke ayahmu, jadi tunggulah disana, mama akan segera kembali, ini alamat ayahmu. "

Isi pesan Mikoto yang harus meninggalkan Sasuke sendirian karena suatu alasan.

Sasuke terduduk lemas, ia meringkuk dan menangis hingga akhirnya Sasuke harus terpaksa mengikuti arahan ibunya yaitu pergi ke kediaman ayahnya.

What is The Meaning Of My ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang