04

80 17 0
                                    

Setelah memperkenalkan diri dengan teman-teman lainnya, Willen hanya terdiam bahkan saat jam istirahat di mulai pun Willen hanya duduk di kelas sambil menatap keluar jendela kelas yang terbuka.

Ann yang kebetulan kembali ke kelas karena ingin mengambil ponselnya itu menatap Willen."kenapa lo?"

"Hm? Ah.. itu.. enggak papa."

"Bohong banget, gue dari tadi merhatiin lo itu ngelamun mulu. Kenapa? Ada masalah lagi sama bokap lo? Atau abang lo?"

"Enggak ada."

"Willen, gue serius."

"Gue gak tau, gue udah nemuin perempuan yang gue cari itu, tapi gue malah sedikit takut."

"Ketemu dimana???"

"Bus, tadi gue berangkat duluan jadi Re berangkat naik bus berikutnya."

"Terus kenapa takut?"

"Gak tau, gue takut aja."

"Takut di tolak? Ya elah Willen Willen, hari gini kok takut di tolak. Lo itu harus pdkt dulu sama dia, pokoknya mencintai dia secara ugal-ugalan adalah hal yang paling penting."

"Gitu ya?"

"Yoi! Kalo dia bisa ngerasain dan tau kalau lo beneran sesuka dan sesayang itu sama dia, bisa di pastikan kalau dia gak akan nolak lo, secara kan effort lo dah maksimal gitu."

Willen hanya mengangguk sambil mencerna apa yang Ann katakan, memang benar adanya, yang penting usaha dulu kalau urusan jawabannya nanti juga bisa.

Pokoknya yang penting dia tau kalau effort Willen itu ada dan sebesar itu juga pastinya bakalan jatuh cinta ke Willen, meskipun kemungkinannya menipis yang penting mencoba.

"Emang siapa sih? Ada disini? Anak sekolahan atau udah kerja?"

"Anak sekolahan, dia satu sekolah sama kita kok."

"Anjrit? Serius?"

"Serius."

"Siapa-siapa???"

"Kakak kelas."

"Kakak kelas? Kelas berapa?"

"Kayaknya sekelas sama Ghea."

"Sekelas sama Ghea berarti sekelas sama kak Monica, terus???"

"Cantik banget, tadi pas datang juga banyak yang bilang dia cantik tapi mukanya datar dan dingin, beda banget sama pas dia nangis di taman, kayaknya dia cuek deh orangnya."

Ann terdiam dan berfikir kira-kira siapa orang yang Willen maksud, ia mencoba untuk menyaring segala kandidat yang masuk dalam deskripsi dari Willen.

"Nih kalau beneran, kayaknya gue bakalan salah kasih saran.."

"Arina bukan? Gayanya keliatan gak feminim, kadang tomboy dikit tapi gak plek ketiplek ngikutin gaya cowok, kek gak 100% gitu, dia pake hoodie hitam."

"Iya bener itu!"

Ann terdiam, melihat Willen yang sangat bahagia karena Ann berhasil menebak siapa crush Willen siapa, itu membuatnya benar-benar menarik perkataannya.

"Anjing anjing anjing anjing..."























To be continued......
























Senang sekali semalam abis di bom pap kesayangan🥰

Popcorn!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang