なな

140 26 19
                                    

Sasuke termenung di depan apartement nya beserta barang yang di lempar oleh pengawal yang mengantarnya kerumah, ia berpikir sesuatu yang lebih kejam tetapi ibu dari haruno sakura hanya mengembalikannya ke rumah. Ia membuka pintu rumah nya mendapati itachi duduk di sana dengan wajah serius nya, sasuke memasuki rumah lalu meletakan barang nya. Ia tidak ada tenaga untuk berbicara sekarang maka kaki nya melangkah memasuki kamar, namun langkah itu terhenti seketika dengan pukulan di meja yang begitu keras dari itachi.

"ketika kau bertanya soal perbedaan ekonomi dalam percintaan, aku pikir wanita itu hanya wanita kaya yang semesti nya – " itachi menoleh melihat sasuke yang membelakangi nya, "tetapi, wanita yang kau bicarakan adalah haruno sakura putri dari tsunade senju tempatku bekerja... apa kau kehilangan cara berpikir mu?!" si bungsu sedikit berjengit, untuk pertama kali nya uchiha itachi yang biasa nya sering berguyon dan menyebalkan menjadi serius seperti ini bahkan marah hingga membentak.

"kau yang bilang bahwa jika aku mencintai seseorang aku harus berusaha sekuat tenaga – "

"sekuat tenaga hingga kau lumpuh tidak bisa bekerja lagi kita tidak akan pernah bisa setara dengan keluarga haruno, kau tahu keluarga mereka adalah konglomerat se asia yang di akui oleh berbagai negara dengan perusahaan yang sudah terkenal. Apa kata mereka jika putri tunggal pewaris satu – satu nya menjalin hubungan dengan seorang karyawan supermarket?! Dan kakak dari pasangan nya yang bekerja menjadi OB di perusahaan Sakura Radiance?!" nafas itachi menggebu sembari beranjak dari duduk nya dengan sasuke yang masih setia memunggungi nya, semua perkataan kakak nya benar yang membuat nya tertampar beribu kali akan fakta yang ada, "jika aku tahu wanita yang sedang kau usahakan adalah haruno sakura aku akan langsung menyuruh mu menyerah sasuke! Pikirlah pakai logika mu, itu bukanlah langit dan bumi melainkan langit ketujuh dan inti bumi"

"aku tidak bisa mengontrol perasaan ku!" teriak sasuke kepada sang kakak yang terkejut ketika adik nya berbalik mendapati wajahnya yang sudah memerah menahan tangis dan kedua mata yang begitu lemah tidak seperti biasa nya, "aku tahu akan jadi seperti ini! Aku tahu...aku tahu tidak ada masa depan dari apa yang aku usahakan mengingat betapa kaya nya keluarga sakura" nafas sasuke begitu berat dengan bibir yang bergetar, "tapi itachi...untuk pertama kali nya aku merasakan luka dan beban ku terangkat usai kematian ayah di mana tidak ada yang bisa memberikan rasa itu! untuk pertama kali nya aku merasa usaha ku akan berhasil dan bekerja dengan keras demi diri ku sendiri dan masa depan ku dengan nya..."

"aku mengerti sasuke, tapi lihat dulu siapa yang kau hadapi...ini sudah bukan tentang cinta lagi. Kesampingkan dulu perasaan mu yang emosional cobalah berpikir dengan jernih, anggaplah kau berhasil menjadi bagian dari mereka apa setidak nya kau tidak tertekan dengan strata sosial yang ada? Bagaimana kau bisa berbaur dengan lingkaran sosialita yang ada? Bagaimana bahu mu bisa tegap menjadi suami seorang haruno sakura tanpa latar belakang keluarga atau pun pendidikan yang bagus? Bagaimana kau bisa bertahan di lingkungan yang akan mencemooh mu dan menganggap mu tidak ada?" itachi memegang kursi merasakan tubuh nya melemas membayangkan hal tersebut terjadi kepada adik nya, "baiklah jangan ambil dari sisi mu, mari kita ambil dari sisi seorang haruno sakura. Apa kau tega melihat wanita yang sudah hidup penuh dengan harta nanti nya harus hidup sederhana dengan mu? apa kau akan membiarkan nya memakai pakaian biasa sedangkan ibu nya sudah memakaikan nya sehelai kain bernilai jutaan yen bahkan mempunyai perancang pribadi? Apa kau akan tega membiarkan sakura memakan makanan yang tidak biasa ia makan? Harus tidur di kasur biasa yang keras dan tidak nyaman? Apa kau rela melihat nya memakai pakaian lusuh, tidak perawatan ke salon, dan mengubur mimpi nya dalam – dalam demi bersama mu? jangan egois sasuke! Pikirkan diri nya juga tidak hanya sebatas rasa cinta yang ada" itachi berjalan menuju sasuke lalu menepuk dada adik bungsu nya itu, "sudah ku bilang, laki – laki hanya punya harga diri. Jika laki – laki tidak bisa mencukupi hal yang pernah di berikan orang tua nya kepada pasangannya kelak, kau belum berhasil menjadi pasangan hidup nya..."

Forbidden BlossomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang