いち

532 48 21
                                    

September ; 1

I remember when I met you just before September.

You were dancing in the street, rocking that pink and leather.

Malam itu hujan baru saja reda dengan bau aspal yang masih menguar menyegarkan indra penciuman, apa lagi waktu yang sudah menunjukan pukul dua belas malam dengan hawa hujan yang sangat sejuk membuat setiap orang akan bergelung di bawah selimut dan memejamkan mata mereka dengan erat untuk meraih alam mimpi yang indah itu. Angan – angan untuk tidur itu juga sudah ada di kepala seorang laki – laki yang tengah berjalan di trotoar dengan tas berwarna hitam yang yang ia sampirkan di bahu dengan pakaian berwarna merah dengan logo sebuah supermarket di Jepang yang sangat terkenal bernama Nihon Fresh lalu di bungkus dengan jaket cukup tebal mengingat cuaca mulai sangat dingin memasuki bulan berakhiran -ber. Ia baru saja menyelesaikan shift siang ke malam nya, pulang tengah malam saja sudah menjadi sebuah keberuntungan mengingat biasa nya ia bisa selesai jam dua dini hari dari shift siang nya. Yah – setidak nya jarak apartement sederhana nya tidak jauh dari tempat nya bekerja jadi saat sudah terlalu lelah ia tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk kembali kerumah di mana ia hanya menumpang tidur dengan jadwal kerja yang sangat absurd dan bisa berubah kapan saja.

Rintik hujan mulai turun lagi membuat lelaki itu sedikit berlari enggan basah kuyup mengingat ia tidak ingin sakit sama sekali, karena akan jadi masalah jika kesehatan nya menurun.

Tluk.

Detik lelaki itu menoleh bahwa tanda nama nya jatuh saat itu juga hujan kembali turun dengan deras membuat nya melipir ke sebuah kanopi kecil toko roti yang sudah tutup, ia menepuk – nepuk rambut nya yang basah lalu menghela nafas, sudah berusaha ingin pulang cepat pun terhalang hujan, yang benar saja, ucapnya dalam hati setelah merogoh tas nya yang ternyata tidak ada payung. Ia menyipitkan kedua mata nya melihat tanda nama nya yang berada di jalan terkena hujan, mau tidak mau ia harus berdiam diri di bawah kanopi ini sampai setidak nya reda lagi. Karena demi tuhan jika ia sakit – semua akan berantakan, mungkin bagi mereka yang backbone alias tulang punggung keluarga akan mengerti perasaan yang di maksud dirinya. Angin semakin kencang membuat arah hujan menjadi tidak beraturan dan menghantam keberadaan lelaki itu sesekali, pandangan nya sedikit mengabur karena hujan yang terlalu lebat.

Tetapi dalam sekejap pandangannya menjadi jelas ketika seorang wanita dengan tubuh nya yang basah di baluti skinny jeans yang sangat pas di kakinya, heels nya yang sangat cantik di kaki, lalu sebuah kaos berwarna putih dan blazer merah muda yang senada dengan rambut merah muda nya yang sudah basah. Wanita itu berhenti di sana meraih name tag nya lalu berlari kecil dengan sepatu berujung runcing itu menuju lelaki itu yang terpaku ketika bagaimana ia melihat wanita itu berlari seakan melambat, wajah nya yang basah namun tetap cantik dan juga senyum di bibirnya ketika menuju dirinya.

"uchiha sasuke – ini milik mu?" ucap nya dengan terengah lalu mengulurkan name tag itu kepada lelaki yang bernama uchiha sasuke, kedua netra nya mengedip perlahan meraih name tag itu dari tangan dingin sang wanita. Wajah nya kembali mengukir senyum, bau alkohol sedikit tercium ke indra penciuman sasuke – ah seperti nya wanita ini mabuk, pikir nya.

Wanita itu sedikit tertawa pelan, "aku tahu kau menyadari aku mabuk, aku juga tahu aku mabuk sekarang. Maka nya untuk menyadarkan diriku aku berlari ke hujan agar sadar, yah – setidak nya kesadaran ku kembali sedikit..." racau nya kepada sasuke yang hanya mendengarkan sembari menatap wanita itu masih dengan rasa terkesima nya. Entah kenapa sasuke berinisiatif membuka jaket nya lalu memberikannya kepada wanita itu yang mematung atas tindakan sasuke yang menyampirkan jaket tersebut ke bahu nya.

"terimakasih untuk ini" sasuke mengangkat name tag nya, "dan kau? Haruno sakura?" lelaki itu memanggil nama wanita itu setelah melihat sebuah lanyard yang tergantung di leher wanita itu yang menunjukan kartu identitas mahasiswa nya, "kenapa kau berkeliaran di sini? ini sudah larut malam"

Forbidden BlossomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang