Pagi ini tidak ada yang istimewa karena ini hari pertama ku masuk ke sekolah baru, pagi ini cukup cerah walaupun masih ada genangan air yang tersisa akibat hujan tadi malam, hujan tadi malam cukup lebat dan berangin.
Aku melakukan perjalanan ke sekolah dengan menggunakan sepeda, berjalan sembari menikmati pemandangan kota jogja yang indah pada masa itu. Sangat cerah dan aroma tanah sehabis hujan itu juga membangkitkan suasana yang hangat dan tentram.
***
Sampai disekolah, aku memarkirkan sepeda ku dan berjalan untuk ke kantor kepala sekolah agar aku tau dimana kelasku karena Ayah tidak memberi tahu ku sebelum nya.
Selama perjalanan, aku menatap sekeliling, melihat kelas kelas yang bersih dan beberapa siswa doyan membaca buku dan juga ada yang berpacaran.
Saat perjalanan aku sedikit tersesat dan mencoba untuk mencari bantuan sekitar tetapi aku terlalu malu saat itu karena aku tidak mengenal mereka siapa. Pada saat ini juga aku hanya pasrah dan mencoba untuk berkeliling sekolah terlebih dahulu dan berharap bisa menemukan kantor kepala sekolah.
Saat sedang berjalan, tanpa sadar aku telah tiga kali melewati kantor kepala sekolah dan aku baru sadar ketika bel berbunyi dan aku mendongak, melihat tulisan "ruang kepala sekolah".
Aku malu diposisi ini namun aku tetap tenang dan masuk lalu menemui Pak Hardi, kepala sekolah di sekolah pindahan ku. Aku berbincang sedikit dan dia memberi tau kelasku dan juga arah ke kelasku. Lalu aku berjalan untuk mencari ruang kelasku.
***
Setelah memasuki ruang kelas, aku terpaku sejenak karena hanya ada satu meja yang tersisa, meja yang kotor seperti sudah ditinggalkan seribu abad, debunya sangat tebal tetapi ada satu siswi yang datang lalu membantuku
"Sini tak ewang" Katanya sembari membawa kemoceng dan aku hanya diam bisu karena aku tidak paham
"Bisa berbahasa Indonesia?" Tanyaku gugup"Bisa, kamu anak pindahan?"
"Iya" Jawabku
"Dari luar Jawa?" Tanya siswi itu lagi
"Iya dari luar jawa"
"Pantes rak erti basa"Dan aku hanya diam menunggu siswi itu selesai membersihkan meja ku dan setelah selesai dia berjalan pergi namun aku menahannya sebentar
"Terimakasih" Kataku
"Iya, sama sama" Jawabnya yang aku balas dengan senyuman saja.
"Namamu siapa?" Tanya siswi itu
"Lia" Jawabku"Oh, Lia, aku Rere"
"Rere ya, salam kenal"
"Salam kenal juga" Kata Rere lalu dia pergi karena guru sudah memasuki kelas dan begitu juga aku yang duduk di bangku ku.Itu kali pertama aku kenal Rere, dia baik hanya saja sifatnya pemarah seperti yang aku katakan sebelumnya tetapi dia tidak seburuk itu untuk diucapkan pemarah karena Rere marah itu karena dia memiliki sebab.
***
Pelajaran dimulai dan aku memperhatikan pelajaran dengan seksama dan juga mulai bosan karena tidak ada yang mengajakku mengobrol bahkan teman sebangku ku saja hanya diam yang membuat keheningan di bangku ku yang menambah kebosanan ku.
Selama pelajaran dilanjut, aku hanya diam, menyayat dan mengerjakan tugas, begitu saja terus karena tidak ada yang mengajak aku mengobrol sejenak seolah mereka tidak tertarik berkenalan dengan siswa baru.
***
Saat jam pelajaran sudah selesai, aku berjalan ke kantin sendirian dan kantin itu sangat ramai. Aku membeli nasi dan teh lalu mencari tempat duduk kosong dipinggiran lorong yang bisa aku tempati lalu aku duduk disana dan makan sendirian tanpa seorang teman, seperti dikucilkan satu sekolah tetapi kesendirian itu tidak berselang lama karena Rere datang
"Boleh duduk? " Tanya Rere
"Boleh" Jawabku
"Terimakasih" Katanya lagi
"Iya"Lalu kami makan bersama dan sedikit mengobrol, di posisi ini aku sedikit canggung namun aku berusaha bersikap netral dan Rere juga bercerita tentang sekolah ini pada zaman dulu saat pembangunan.
Aku hanya mendengarkan dan tanpa disadari bel berbunyi yang menandakan istirahat sudah selesai jadi aku dan Rere kembali ke kelas bersama, aku mulai merasa sedikit nyaman saat berbicara dengan Rere.
Obrolan ku dengan Rere cukup singkat namun menurut ku itu obrolan yang cukup seru karena pembahasan nya bukan percintaan seperti remaja pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tean Aldiputra(𝐇𝐢𝐚𝐭𝐮𝐬)
Novela JuvenilMasa masa sekolah itu indah, terutama saat masa berpacaran. Saat kenal cinta semua pasti terasa indah begitu juga dengan cintaku dan Tean, singkatnya aku ingin bertemu lagi dengannya dan jika aku diberi kesempatan bisa kembali ke masa itu lagi, aku...