REPUBLISH
Felix bersenandung riang berjalan dengan Seungmin menuju kantin. Jaemin gadungan alias Jeno berpapasan dengannya untuk pertama kali setelah kejadian disiramnya Jeno oleh kuah bakso dan ia disumpahi menjadi boti.
Jeno berfikir sejenak. Apa mungkin fenomena tertukarnya tubuh Jeno dengan Jaemin ada hubungannya dengan sumpah serapah dari Felix yang ia kerjai pada malam itu?
Kalau benar, ia harus segera meminta maaf pada Felix agar kutukannya segera hilang.
"Lix, oy!" Jaemin menanggil Felix yang sedang duduk menunggu Seungmin memesan mie instan.
Felix menoleh pada Jaemin yang berteriak menyapanya.
"Eh Nana. Tumben lo gak pake celana gemes."
"Haha iya banyak nyamuk nih gue gatel-gatel mulu."
"Ogitu, terus ada apa lo manggil gue?"
"Lo kemana aja?"
"Gue abis sakit muntaber gara-gara makan bakso nya mpok Hyorin."
"Wuaduh, terus sekarang lo udah baikan?"
"Udah sih. Tapi, kok ada yang berubah ya dari lo Na?"
"Hah? Apa yang berubah?"
"Ya kaya bukan diri lo aja. Biasanya kan lo pecicilan lenjeh berisik. Sekarang agak kalem sih. Trik baru ya biar dilirik kak Mark?"
"Haha engga kok."
"Halah, ngaku lo. Trik kaya gini sih murahan, di pasar dapet 10 ribu tiga."
Jaemin gadungan alias Jeno menggaruk tengkuknya. Gimana ya jelasin ke Felix. Ya emang ini bukan dirinya Jaemin. Ini Jeno woy, cowo yang Felix siram pake kuah bakso karena sakit hati.
"Lix, gue cuma mau minta maaf."
"Minta maaf? Lo salah apa?"
"Mmm itu...."
"Lo pasti lupa bayar uang kas padus ya? Ah elah santai."
"Haha iya.... Pokonya gue minta maaf tulus dari hati. Dah ah keburu ada Seungmin, bye."
"Dih, si Jaemin aneh deh. "
***

Jaemin menganga melihat apartemen yang dibelikan oleh bapak pilot alias ayahnya Jeno. Kecil sih cuma bagus aja gitu. Ada nya di lantai 127 Sultan Tower. Dari atas sini Jaemin gak bisa liat apa-apa, alias dia ada di atas awan.
"Jen, serius ini kita di atas awan?"
"Jangan norak Jaem."
"Gaji nya daddy Jaehyun berapa sih emang? Hebat banget bisa beli apartemen kaya gini. Beli loh Jen bukan ngontrak."
"Ya mana gue tau. Tanya aja daddy gue. Emang bapak lo gak mampu beli ginian?"
"Bukan gak mampu sih Jen. Lebih ke pelit. Masa Nana baru dibeliin motor aja harus nunggu 20 taun dulu. Sehari-hari Nana ke kampus naek bus. Uang jajan juga cuma sejuta seminggu."
"Harusnya lo bersyukur. Liat noh di jalanan banyak pengemis. Boro-boro sejuta seminggu."
"Hehe."
Jaemin cengengesan aja diceramahin Jeno. Dia punya ide sih kalo apartemen ini bakal jadi harta gono-gini kalau pertunangan mereka batal.
Hari yang sudah sore menjelang malam memaksa Jeno dan Jaemin untuk segera merapikan barang-barangnya. Setelah semua selesai, sekarang tugas mereka rapi-rapiin baju terus dimasukin ke lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, Ketuker " NOMIN " ✓
RomanceJeno dan Jaemin terbangun dengan tubuh mereka yang tertukar. Disclaimer : Pemikiran author sendiri, kalau merasa plagiat, mohon tegur 9th Story of @molorkuy13 Attention!!!! : Nomin Mature Content Bahasa kasar Jeno Jaemin Renjun Markhyuck Mark Haech...