ANALISA JATUH ( Analisa & Alvaro )

23 2 1
                                    

HAPPY READING

Hari ini, adalah hari diamana kelas XIIIPS/3 dan XIIIPA/1 olahraga.
Analisa dan 2 sahabatnya sudah sepakat saat olahraga mereka bermain Basket dan kebetulan Analisa adalah ketua eskul basket serta Shenia wakilnya.
"Shen, 5 menit lagi olanhraga mulai, ganti baju yuk". Ajak Analisa.
"Tunggu Lis, ntar juga kelar kok". Jawab Shenia yang masih menulis tugasnya.
"Fat, lo ngga ganti baju?". Tanya Analisa kepada Fathera yang sedang menulis tugas seperti Shenia.
"Ganti kok,". Balas Fathera.
"Emang lo udah siap pr Bahasa Inggris?". Tanya Fathera yang fokus ke buku.
"Udah, semalem gue ke apertement nya Alvaro buat kerjain Pr". Jawab Analisa santai.
"Ooo, yaudah yuk ganti baju". Ujar Shenia sambil menutup bukunya.
"Ghavina, Nadia, lo ngga ganti baju?". Tanya Fathera.
"Ganti, tapi belakangan aja". Jawab Ghavina dan Nadia mengangguk setuju.

Mereka pun berjalan menuju koridor tempat loker mereka berada untuk mengambil baju olahraga.

Skip ganti baju.

Mereka pun selesai menggati baju seragam dengan baju olahraga.
Dan ingin pergi menuju lapangan basket.

"Lis? Jadikan main bola basket nya?". Tanya Fathera.
"Jadi, shen temenin gue ambil bola basket yuk". Ajak Analisa.
"Ooh iya yuk gue temenin". Shenia pun pergi dengan Analisa
Untuk mengambil bola basket digudang bola.
Sedangkan Fathera memilih duduk dikursi panjang sambil melihat murid-murid yang berlalu lalang.

"Fat, Shenia sama Lisa mana?". Tanya Ghavina dan Nadia yang memegang es mereka karena gerah.
Fathera yang mendengar suara teman sekelasnya itupun mendongak.
"Mereka pergi ngambil bola basket digudang bola". Jawab Fathera.
"Ooo, kalo gitu kita duluan ya?". Tanya Nadia.
"Hmm". Jawab Fathera. Ghavina dan Nadia pun pergi meninggalkan Fathera yang duduk termenung.

"Nah, ni dia bolanya". Kata Analisa.
"Yaudah yuk main". Kata Shenia.
"Samperin Fathera dulu!". Kata Analisa.
"Iya tau". Jawab Shenia.

Mereka berdua menyampiri Fathera yang sedang duduk dikursi panjang depan lapangan basket.
"Fat, ni bolanya udah ada. Kita main langsung ya?". Ajak Analisa.
"Yaudah yuk capek gue berdiri terus". Jawab Shenia yang kesal terhadap matahari yang membakar kulit mereka.
Analisa, Fathera dan Shenia pun pergi ke lapangan basket untuk bermain prmainan mereka.

"SHEN!! LEMPAR KE GUE!!". Teriak Analisa.
"OKE TANGKEP YA?". Balas Shenia.

Saat Analisa ingin menagkap bola dari Shenia, ia terjatuh dan pelipis nya berdarah.
Fathera dan Shenia yang melihat itupun langsung menolong Analisa.
"Lis? Lo ngga papa?". Tanya Fathera.
"Ada yang sakit?". Timpal Shenia.
"Ngga kok cuma pelipis gue yang sakit...auhh...shh". Ringis Analisa kesakitan.
"Gue panggil Alvaro ya?". Tanya Fathera.
Analisa mengangguk sebagai jawaban.
Fathera pun pergi menuju PERRO, PERkupulan BalckzeRO.
"Eh itu si Fathera bukan ya?". Tanya Azavi.
Rezafi yang mendengar nama Fathera disebut langsung mendongak dan benar ia melihat Fathera yang sedang lari ngos-ngosan kearah mereka.
"Iya itu Fathera.". Jawab Zaki.
"Al...Alvaro mana?...hh..haah....?". Tanya Fathera yang menetralkan nafasnya yang ngos-ngosan.
"Itu Alvaro,". Jawab Razaf santai.
"Emang butuh apa sama Alvaro?". Tanya Rezafi.
"It...itu...hahh..Analisa jatuh". Jawab Fathera.
Alvaro yang mendengar bahwa pacarnya jatuh, ia langsung berdiri.
"Apa? Cewek gue jatuh?". Tanya Alvaro emosi.
"Iya Var, pelipis nya berdarah". Jawab Fathera.
"Dimana dia sekarang?". Tanya Alvaro yang mulai khawatir.
"Dilapangan basket, lo mau nyamperin dia?". Tanya Fathera.
"Ya iyalah!!". Alvaro pun pergi ke lapangan basket yang diikuti teman-temannya.

"Sayang, kamu ngga papa?". Tanya Alvaro pada Analisa yang telah dibopong ke UKS tadi.
Sekarang Analisa terbaring lemas diatas brankar dengan kondisi pelipis yang diperban.
"Ak..aku ngga..papa Var, maaf udah ngerepotin kamu". Kata Analisa lirih.
"Hey, kamu kenapa ngomong kayak gitu? Menurut aku, kamu ngga pernah ngerepotin aku selama kita pacaran". Jawab Alvaro sambil menggenggam tangan Analisa yang pucat pasi.
"Maaf aku tadi ngga dengerin apa yang kamu bilang,". Kata Analisa menunduk.
Alvaro pun menarik dagu Analisa agar tegap seperti biasa.
"Udah ngga papa asal jangan diulangi lagi ya?". Tanya Alvaro.

Sebenarnya sebelum jam Olahraga dimulai, tepatny saat pelajaran Bahasa Inggris, Alvaro mendatangi Analisa dan mengatakan Analisa tidak boleh main bola basket dulu karena 2 hari yang lalu dia baru saja demam.

Alvaro pun memeluk Analisa dan mengecupi kedua pipi, kening, pelipis, dan berakhir ditangan.
Alvaro mengecup singkat tangan Analisa. Dan memeluk lagi tubuh mungil Analisa.
Analisa sangat beruntung memiliki kekasih seperti Alvaro, walau tampangnya berandalan, Alvaro juga punya sikap baik juga manis dan kedua sikap tersebut hanya didapatkan oleh Analisa Adhiva seorang.

Hal tersebut tak luput dari teman-teman Alvaro juga Analisa yang mengintip dari balik kaca pintu UKS.
"Aaa....sosweettt...". Ucap Shenia.
"Iya sosweet banget deh jadi pengen". Kata Fathera.
"Lo pengen?". Tanya Rezafi.
"Ya pengen lah bego! Siapa juga yang ngga mau diperlakukan kek gitu sama pacar". Kata Azravi si batu berjalan.
"Iya juga ya?". Kata Rezafi sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Drrttt....drrttt...drrrtt...
Zaki yang memamun langsung terbuyar oleh gataran hp nya yang berbunyi.
Zaki pun menjauh untuk mengangkat teleponnya. Dan yang menelepon adalah Gabriel Ananta, lelaki pendiam sekelas Analisa juga anggota Blackzero.

"Halo Briel? Apaan?". Tanya Zaki.
"Halo bos, ini si geng Devil ngajak adu bogem katanya". Jawab Gabriel.
"Truss?". Tanya Zaki.
"Terima boss??". Tanya Gabriel.
"Terima, lo bilang tanggal berapa sama dia?". Jawab Zaki santai.
"Oke sip, gue tutup dulu ya bos?". Kata Gabriel.

"Siapa?". Tanya Azra.
"Gabriel, katanya anak-anak Devil ngajak adu bogem". Jawab Zaki.
"Terus lo terima?". Tanya Azra.
"Iya". Jawab Zaki.
"Bagus deh, gue udah lama ngga ninju muka orang". Jawab Azravi dengan seringai ngeri nya.

***
Gimana guys?? Bab ini seru ngga? Kalo seru komen ya!!
SEE U.

LOVE THE BLACKZERO GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang