"Nyusahin aja dedemit itu! Beli tinggal beli sendiri pake uang dia. Aish! Uang jajanku.." gumamnya nanar menatap selembaran uang di tangannya. Secepat itu uangnya habis hanya untuk membelikan dedemit dedemit itu makan.
"Woy woy! Liat tuh pesuruh Elos. Uh! Kasihan banget, mau di bantuin nggak?"
"Bantu apa tuh?"
"Bantu do'a lah bantu apalagi?"
Mereka semua cekikikan setelah mengatakan hal itu. Menyenangkan sekali melihat pesuruh Elos kesusahan membawa banyaknya pesanan makanan yang sudah pasti milik Elos dan teman teman dedemitnya itu.
'Apaansih!' batinnya kesal menatap sekilas ke arah gerombolan yang mengatainya dan tetap berlalu pergi untuk menghampiri Elos di seberang sana.
Roe mulai muak dengan semuanya. Ia kesusahan membawa semua ini sedangkan mereka malah asik bercanda ria membuatnya geram. Gara gara mereka ia tidak mempunyai teman di sekolah. Semuanya bahkan takut untuk mendekati dirinya karena tidak ingin terkena masalah dengan geng Elos.
Duk.
"Weish! Santai dong. Babu kok kasar sama majikan" celutuk orang itu terkekeh setelah mengatakannya yang diikuti dedemit dedemit lain yang merupakan teman teman Elos.
"BABU? MATA KAMU BUTA!?" pekiknya tanpa sadar menunjuk nunjuk menggunakan jari telunjuknya ke arah mata lawan bicara ―dedemit berambut keriting yang menyebutnya babu.
Roe kemudian tersadar hingga menutup mulutnya terkejut tidak menyangka dengan keberaniannya dalam mengatakan kalimat tersebut yang secepat kilat membuatnya berwajah pias. Tamat sudah riwayatnya.
🖇
Nigen tertawa sambil menepuk keras lengan sebelahnya― Jeon yang juga terkekeh pelan sebelum mengaduh lirih. Ragas menatap Hugo sembari menggeleng pelan kepalanya tak habis pikir.
Sedangkan pelaku utama, Hugo memasang wajah tanpa dosa melihat Morgan di kepung sebagian siswa yang berminat bergabung menjadi bagian dari Wyvern Hysterical. Salahkan ia yang dengan sengaja memberikan informasi palsu jika sang ketua adalah Morgan, kakak kelasnya sekaligus anggota Wyvern Hysterical.
"Hugo sialan. Kasian nyet bang Morgan!" ucap Nigen di sela sela tawanya.
"Apaan! Lebih kasian kita bego kalo mereka di sini. Sumpek! Lagian aneh, masa pengen gabung nggak tau ketuanya"
"Lah? Kan emang gak ada yang tau kecuali anak anak Wyvern?" heran Jeon mendengar perkataan Hugo.
"Hehe, minimal dapet bocoran"
"Bego"
Hugo menatap Jeon sinis, "Lo ngajak gelut gue mulu ya Je?"
Jeon hanya acuh, tidak terganggu dengan perkataan Hugo. Ia melanjutkan obrolannya yang sempat tertunda dengan Nigen. Tentu saja membahas tugas minggu lalu yang sudah melewati masa deadline sehingga membuatnya di hukum dengan tambahan tugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geminos ;Dum Vita Est, Spes Est.
Teen FictionMereka kembar. Meski memiliki fisik dan rupa yang sama, terdapat banyak sekali perbedaan. Hubungan keduanya tidak baik―bahkan tidak pernah baik. Mereka saling menghindar satu sama lain. Hal itu sudah berlangsung selama 5 tahun terakhir. Hanya karen...