Ragas mendudukkan dirinya di kursi meja makan sembari melihat kembarannya menata sarapan. Ia menoleh sekeliling mencari berandalan itu, "Temen lo mana?"
Roe menoleh kaget, "Eh, belum bangun di atas. Mau dipanggilin?" 'Bukan temen aku sih'
"Gak" jawabnya ketus, "Belum pulang tuh orang. Ganggu aja!" lanjutnya sambil mengambil sarapan miliknya.
"AHAHAHA.. iya emang. Maaf ya Agas jadi keganggu" balasnya yang membuat Ragas berdecak kesal.
"Bukan salah lo"
"WOY CU.." melihat ada kembaran si cupu dia meralat ".. CUY. Selamat pagi cuy!" ucap Elos mulai duduk di samping si cupu yang sedang makan sarapannya kemudian menyenggol kaki milik Roe.
"Apa?" bisiknya lirih kearah Elos saat merasakan senggolan di kakinya yang di balas decakan.
"Kamu mau makan? Roe ambilin?" tanyanya sembari mengambil sarapan milik dedemit.
"Sialan lo cup!" umpatnya tanpa suara sambil melirik hati hati kearah kembaran cupu. Si cupu membuat suasana yang memalukan untuknya.
"Nih. Makan habis itu pulang ke rumah kamu." ucapnya melihat kearah dedemit kemudian mengernyitkan dahi heran sambil menyentuh luka goresan di pipi Elos. "EH.. INI KENAPA? Perasaan kemarin nggak ada luka deh?"
Ragas yang melihat kembarannya mengusap luka di pipi berandalan itu menatap Elos sengit. Apa apaan sikap kembarannya begitu? Padahal cuma goresan kecil begitu.
Elos dibuat ketar ketir saat melihat kearah kembaran si cupu yang meliriknya dingin. Ia menepis tangan si cupu sambil tertawa canggung, "Ahahaha.. Mata lo salah lihat kali"
"Eh iyakah? Mungkin kali ya"
🖇
"Lo ikut gue. Gak ada bantahan!"
"Nggak mau, kamu pulang tinggal pulang kenapa bawa bawa aku"
"Gue gak bawa lo, ogah bener udah berat nyusahin pula" balas Elos menghina yang dibalas Roe datar, "Aish! Nggak lucu!!"
Elos yang mendengar memutar bola matanya malas, "Siapa yang ngelucu sih cup. Udah cepet ah apa apa lama lo, btw nama kembaran lo siapa?"
"Kepo" ucapnya mengambil hodie berwarna mint kemudian memakainya.
"Brengsek lo!"
Melihat si cupu keluar lebih dahulu ia menyusulnya. Mereka berjalan hingga melihat Ragas sedang duduk di sofa ruang tamu. Roev mengernyitkan dahinya heran, "Tumben Agas di rumah. Biasanya weekend main sama temennya"
"Hoo.. Namanya Agas, cup?" tanya Elos mengagetkan, "Hm.. kamu panggil aja Ragas. Aku kira kalian udah kenal. Soalnya tadi Agas nanyain kamu"
'Jancuk!'
"Nanya apa? Gak aneh aneh??" Dibalas gelengan pelan oleh Roev yang kemudian menghampiri Ragas meminta ijin untuk pergi.
"Kemana?" tanya Ragas tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone
KAMU SEDANG MEMBACA
Geminos ;Dum Vita Est, Spes Est.
Ficção AdolescenteMereka kembar. Meski memiliki fisik dan rupa yang sama, terdapat banyak sekali perbedaan. Hubungan keduanya tidak baik―bahkan tidak pernah baik. Mereka saling menghindar satu sama lain. Hal itu sudah berlangsung selama 5 tahun terakhir. Hanya karen...