Pagi itu, sinar matahari menerobos pepohonan hutan Kuraigana, menciptakan bayangan yang bergerak perlahan di atas tanah. Di tengah hutan, Dracule Mihawk berdiri dengan pedang di tangannya, sementara di sebelahnya, Zoro berdiri dengan raut wajah serius—atau setidaknya dia mencoba terlihat serius."Zoro," kata Mihawk dengan suara dalamnya yang khas, "Hari ini kau akan mengasah kemampuan bertarungmu. Di hutan ini, ada baboon dan berbagai hewan buas lainnya. Mereka akan menjadi lawanmu. Hadapi mereka dengan penuh konsentrasi."
Zoro mengangguk mantap, meski sedikit gugup. "Baik, Dad. Aku siap."
Mihawk memandangi putranya yang terlihat yakin. Dia tahu bahwa Zoro punya potensi besar, tapi juga tahu bahwa anaknya punya sisi yang... unik. "Ingat, Zoro. Ini bukan sekadar latihan. Ini tentang hidup dan mati. Jangan meremehkan lawanmu."
Zoro menelan ludahnya, tapi tetap berusaha terlihat tenang. "Iya, Dad. Aku mengerti."
Dengan itu, Mihawk meninggalkan Zoro sendirian di hutan. Sambil melangkah pergi, ia berharap Zoro benar-benar fokus pada latihannya kali ini.
Namun, beberapa jam kemudian, Mihawk kembali ke hutan untuk melihat perkembangan Zoro. Apa yang dia temukan membuatnya berhenti sejenak dan mengangkat alisnya dengan bingung.
Di tengah hutan yang seharusnya menjadi arena pertempuran sengit, Zoro duduk di atas selimut piknik dengan makanan yang tertata rapi di sekelilingnya. Di sekelilingnya, bukan hanya baboon, tapi juga berbagai hewan hutan lainnya—termasuk beberapa burung dan kelinci—berkumpul bersama Zoro. Mereka semua terlihat damai, bahkan akrab.
Zoro tertawa sambil memberi makan seekor baboon besar, yang tampaknya sangat menyukai roti yang dibawa Zoro. "Lihat, Dad! Mereka semua baik-baik saja! Aku pikir daripada bertarung, lebih baik kita makan bersama dan menjadi teman."
Mihawk, yang biasanya selalu tenang, hanya bisa menghela napas panjang. "Zoro... aku menyuruhmu untuk bertarung, bukan untuk piknik. Bagaimana kau bisa belajar bertarung kalau kau malah menjadikan lawanmu teman?"
Zoro hanya tertawa kecil, terlihat tidak merasa bersalah sama sekali. "Tapi, Dad, mereka semua sangat lucu! Lihat, baboon ini bahkan tahu cara memotong roti dengan rapi!"
Mihawk hanya bisa menggelengkan kepala, tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia tahu bahwa Zoro memiliki hati yang besar, tapi kali ini, mungkin hati itu terlalu besar untuk kebaikannya sendiri.
Sementara itu, Perona yang datang menyusul dengan rasa penasaran, tiba di tempat kejadian dan langsung memegang kepalanya dengan kedua tangan. "Aku nggak percaya... Zoro, kamu benar-benar... Bodoh sekali!"
"Ini bukan latihan bertarung, ini malah jadi piknik keluarga hewan! Aku benar-benar ingin mengganti adik sekarang," keluh Perona sambil mendekati Zoro, yang masih tersenyum cerah seolah tidak ada masalah.
"Perona, jangan marah. Kita bisa berbagi makanan ini, kok," ujar Zoro sambil menyodorkan sepotong roti kepada kakaknya.
Perona memandang roti itu, lalu mendesah. "Kamu benar-benar... Aku nggak tahu harus bilang apa lagi. Bagaimana caranya kamu bisa menjadi pendekar hebat kalau kamu malah piknik dengan musuhmu?"
Mihawk akhirnya hanya bisa menggelengkan kepala lagi, kali ini dengan sedikit senyuman di bibirnya. "Zoro, kamu memang berbeda. Tapi mungkin itulah yang membuatmu istimewa. Hanya saja, lain kali, coba lebih fokus pada latihanmu, bukan pada piknik."
Zoro mengangguk penuh semangat, meski jelas dia masih belum sepenuhnya mengerti apa yang dimaksud ayahnya. "Baik, Dad. Aku akan coba lebih fokus. Tapi... boleh kita lanjutkan piknik ini dulu?"
Mihawk tertawa kecil, kali ini tidak bisa menahan diri lagi. "Lanjutkan saja, Zoro. Tapi ingat, setelah ini, kita akan latihan yang sebenarnya."
Dengan itu, keluarga unik ini melanjutkan piknik mereka yang tak terduga di tengah hutan, dengan Mihawk dan Perona yang tetap heran melihat betapa polosnya Zoro, namun tetap menyayanginya apa adanya. Dan meski latihan hari itu tidak berjalan seperti rencana, mereka tahu bahwa selama mereka bersama, setiap momen akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Kastil Kuraigana and the Bonds of Family
HumorOneshot: Ini cerita spesial keluarga Roronoa Zoro bersama Ayah dan Kk Perempuannya yang sangat ademmm 🤭