Mas Jagad udah nggak sabar ketemu pembaca lagi nih xixixi
Tekan VOTE dan tinggalkan jejakmu dengan komentar yang banyak🔥🔥🔥🔥
Happy reading✨✨✨
Hari ini, seperti biasa Jagad sibuk. Pagi sampai jam makan siang pria itu sama sekali tidak meninggalkan ruang meeting untuk rapat bulanan. Siangnya, Jagad bertemu dengan klien baru dari Bandung yang berencana membangun vila, lalu Jagad meneruskan pekerjaannya untuk melakukan survei ke rumah orang tua Jasmine.
Hampir Maghrib ketika Jagad meninggalkan kawasan hunian di daerah TB Simatupang itu, dan berkendara pulang menuju apartemennya di daerah Menteng.
Jalanan macet luar biasa, Jagad menepi sebentar untuk beribadah di masjid yang ia temui di pinggir jalan sekaligus makan malam di warung pecel lele tak jauh dari sana. Pukul delapan malam lebih sedikit ketika Jagad akhirnya berhasil memarkirkan Jeep-nya di basemen apartemen. Langkahnya terayun lunglai. Tubuhnya lelah sekali hari ini dan satu-satunya yang ingin Jagad lakukan adalah mengguyur tubuhnya dengan air dingin lalu tidur.
Namun, keinginan sederhananya tak terkabul. Baru akan mengambil air minum ke dapur, langkah Jagad terhenti karena mendengar suara pin dimasukkan. Selang beberapa detik pintu terbuka.
Dan waktu seolah bergerak melambat.
Apa yang dilakukan wanita itu di sini?
Walau tidak sedang mengenakan kacamata, Jagad tidak akan salah mengenali seseorang yang muncul dari arah pintu masuk. Pria itu tersentak hingga tubuhnya tertarik mundur dua langkah. Reaksinya sangat wajar melihat sosok yang terakhir kali ia temui kemarin pagi muncul dengan cara yang sangat familier.
Tidak sekali dua kali sosok itu tiba-tiba muncul di apartemennya tanpa pemberitahuan lebih dulu. Namun... itu dulu, kan? Sebelum segalanya hancur berantakan.
"Miss me, Darling?"
Marahnya tersulut mendengar tiga kata yang dilontarkan wanita itu. "Sopan sekali caramu bertamu," geram Jagad.
Padahal, seharian ini Jagad mengira sudah kembali mendapatkan ketenangannya setelah dua hari berturut-turut diganggu oleh sosok dari masa lalunya. Nyatanya... terlalu cepat untuk merasa lega.
"Kamu nggak kangen aku, Mas?"
Jantung Jagad menghentak kuat. Wanita di depannya pasti sudah gila! Sudah menerobos masuk ke kediaman orang seenaknya, lalu dua kali mengucapkan sederet kata tak masuk akal.
"Kepala kamu baru-baru ini kebentur aspal?" sindir Jagad.
"Bukan aspal, sih." Raya menyentuh keningnya sebelah kanan yang tertutup perban. Lalu wanita itu terkekeh kecil. "Aku kebanyakan ngelamun mikirin kamu sampai jatuh dari tangga tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatah Mantan - ON GOING
عاطفيةSemuanya tak lagi sama sejak wanitanya pergi. Sibuknya kini hanya tentang menghindar dari rasa sepi yang kian mencekik hari demi hari. Dan ketika Raya kembali, Jagad punya kesempatan untuk membalaskan rasa sakitnya. Dengan mengikat wanita itu dalam...