Chapter 5 (Menemukan Petunjuk)

12 3 0
                                    

Malam di villa terasa sunyi dan damai, kontras dengan hiruk-pikuk di kota yang penuh dengan ancaman. Ni-ki masih tertidur lelap, tubuh kecilnya tenggelam dalam selimut hangat yang membungkusnya dengan nyaman. Di luar, angin malam berhembus lembut, membuat dedaunan bergemerisik pelan. Tuan Han berdiri di dekat jendela, matanya yang tajam terus mengawasi sekeliling. Meski tempat ini aman, dia tidak akan membiarkan sedikit pun kelengahan terjadi.

Sementara itu, di kota, Heeseung dan saudara-saudaranya bekerja tanpa henti. Mereka tahu waktu tidak berpihak pada mereka. Setiap detik yang berlalu, musuh bisa semakin mendekati Ni-ki, dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa mereka biarkan terjadi.

Jay, yang sudah menghubungi semua koneksinya, akhirnya mendapatkan titik terang. "Hyung, aku menemukan sesuatu," katanya dengan nada serius saat semua berkumpul di ruang rahasia mereka.

Heeseung, Jake, Sunghoon, Sunoo, dan Jungwon segera mengalihkan perhatian mereka pada Jay. Wajah Jay tampak serius, tapi ada percikan keyakinan di matanya.

Jay menampilkan sebuah dokumen di layar laptopnya. "Keluarga Ni-ki dulu terlibat dalam bisnis yang sangat berbahaya. Tidak ada yang tahu pasti apa yang mereka kerjakan, tapi dokumen-dokumen ini menunjukkan bahwa mereka terlibat dalam proyek rahasia milik organisasi besar."

Heeseung memperhatikan dokumen itu dengan seksama. "Proyek rahasia? Apa hubungannya dengan Ni-ki?"

Jay mengetuk layar, menunjukkan sebuah bagian penting dalam dokumen itu. "Ini dia. Proyek ini tampaknya melibatkan sesuatu yang disebut 'Kunci'. Aku tidak tahu pasti apa itu, tapi dari apa yang kudapatkan, 'Kunci' ini adalah sesuatu yang hanya bisa diakses melalui garis keturunan keluarga Ni-ki."

Sunghoon menyipitkan mata, mencoba memahami makna di balik kata-kata itu. "Jadi, mereka mengejar Ni-ki karena dia satu-satunya yang bisa mengakses 'Kunci' itu?"

Jay mengangguk. "Tepat sekali. Dan 'Kunci' ini tampaknya bukan hanya sekadar benda fisik. Ini bisa jadi sebuah informasi atau akses ke sesuatu yang sangat penting. Sesuatu yang cukup berharga untuk membuat organisasi besar ini mengincar seorang anak kecil."

Sunoo yang duduk di sudut ruangan dengan wajah tegang berkata, "Tapi bagaimana kita bisa menemukan 'Kunci' itu sebelum mereka? Kita bahkan tidak tahu di mana mencarinya."

Jungwon, yang selama ini lebih banyak diam dan merenung, tiba-tiba angkat bicara. "Mungkin 'Kunci' itu bukanlah sesuatu yang bisa kita temukan di luar. Mungkin itu sesuatu yang Ni-ki miliki dalam dirinya."

Semua orang terdiam, merenungkan kata-kata Jungwon. Ide itu masuk akal, mengingat bagaimana mereka tidak menemukan petunjuk fisik yang jelas tentang 'Kunci' ini. Bisa jadi, apa yang mereka cari ada dalam ingatan atau warisan keluarga Ni-ki yang tersembunyi di balik trauma dan masa lalunya.

Heeseung, yang sejak tadi diam mendengarkan, akhirnya berbicara. "Jika itu benar, maka kita harus melindungi Ni-ki lebih baik lagi. Dan kita juga harus mencari tahu lebih banyak tentang masa lalu keluarganya. Mungkin ada seseorang yang tahu lebih banyak tentang 'Kunci' ini."

Jay setuju. "Aku bisa melacak beberapa orang yang dulu dekat dengan keluarga Ni-ki. Mungkin mereka punya informasi yang bisa membantu kita."

Jake, yang selama ini sibuk memeriksa peta kota, tiba-tiba menyela. "Kita juga harus berhati-hati. Jika organisasi itu tahu kita sudah sejauh ini, mereka mungkin akan mencoba menyerang kita lagi. Kita tidak bisa lengah."

Heeseung menatap saudara-saudaranya dengan tatapan tegas. "Kita harus bergerak cepat. Jay, kau urus kontak-kontakmu. Jake, siapkan rute pelarian jika kita butuh kabur cepat. Sunghoon, Sunoo, dan Jungwon, tetap waspada. Kita semua harus siap kapan pun mereka menyerang."

Mereka semua mengangguk, merasakan ketegangan yang semakin meningkat. Waktu semakin mendesak, dan mereka tahu bahwa ini adalah pertarungan hidup dan mati.

---

Di villa, Ni-ki terbangun dari tidurnya. Mata kecilnya terbuka perlahan, menyesuaikan diri dengan kegelapan kamar yang hanya diterangi oleh cahaya bulan yang masuk melalui jendela. Tuan Han mendengar suara kecil itu dan segera mendekat.

"Ni-ki, kamu baik-baik saja?" tanya Tuan Han dengan lembut.

Ni-ki mengangguk, meskipun ekspresi di wajahnya menunjukkan kebingungan. "Aku bermimpi tentang ayah dan ibu... mereka bilang ada sesuatu yang harus aku temukan."

Tuan Han mengernyitkan dahi. "Sesuatu yang harus kamu temukan?"

Ni-ki mengangguk lagi. "Iya... tapi aku tidak tahu apa itu. Mereka hanya bilang itu sangat penting dan aku harus menemukannya sebelum orang jahat melakukannya."

Tuan Han memandang anak itu dengan penuh perhatian. Dia tahu bahwa anak-anak seringkali bisa memiliki intuisi yang tajam, terutama dalam situasi yang penuh tekanan seperti ini. Mimpi Ni-ki mungkin lebih dari sekadar bunga tidur—mungkin itu adalah petunjuk.

"Jangan khawatir, Ni-ki. Kami akan menemukannya bersama. Dan tidak ada yang akan menyakitimu selama aku di sini," janji Tuan Han sambil mengelus kepala Ni-ki dengan penuh kasih sayang.

Ni-ki tersenyum lemah, merasa sedikit lebih tenang dengan kata-kata Tuan Han. Meski begitu, di dalam hatinya, dia tahu bahwa ada sesuatu yang harus dia lakukan, sesuatu yang sangat penting. Namun, dia masih belum tahu apa itu.

---

Kembali di kota, Jay berhasil melacak seorang pria tua bernama Pak Jang, yang dulu bekerja sebagai asisten pribadi ayah Ni-ki. Mereka menemui Pak Jang di sebuah kafe kecil yang tersembunyi di tengah kota, tempat yang aman untuk berbicara tanpa menarik perhatian.

Pak Jang, yang kini sudah berusia lanjut, menatap mereka dengan mata yang penuh pengalaman. "Aku sudah mendengar tentang apa yang terjadi pada keluarga Ni-ki. Kalian datang untuk mencari jawaban, bukan?"

Heeseung mengangguk. "Kami perlu tahu tentang 'Kunci'. Apa itu, dan mengapa mereka mengincar Ni-ki karenanya?"

Pak Jang menghela napas panjang, seolah beban berat masa lalu kembali menghantamnya. "Kunci... itu bukan benda biasa. Itu adalah warisan keluarga Ni-ki, sebuah kode rahasia yang disembunyikan dalam data yang hanya bisa diakses oleh keturunan langsung. Ayah Ni-ki menyimpannya dengan sangat baik, bahkan aku tidak tahu persis di mana itu berada."

Jay, yang selalu tanggap, segera bertanya, "Apa ini terkait dengan proyek yang mereka kerjakan? Proyek rahasia yang melibatkan organisasi besar?"

Pak Jang mengangguk pelan. "Ya, proyek itu sangat penting. Itu bisa mengubah banyak hal, baik secara ekonomi maupun politik. Kode itu adalah satu-satunya cara untuk membuka akses ke data proyek tersebut. Dan sekarang, Ni-ki adalah satu-satunya yang bisa membukanya."

Sunghoon yang sejak tadi diam akhirnya bertanya, "Bagaimana kita bisa menemukan kode itu? Apa ada petunjuk yang bisa kita gunakan?"

Pak Jang terdiam sejenak, berpikir keras. "Satu-satunya petunjuk yang kutahu adalah bahwa kode itu disembunyikan dalam sesuatu yang dekat dengan Ni-ki. Ayahnya pernah berkata bahwa selama Ni-ki tumbuh dewasa, kode itu akan selalu bersamanya, meskipun dia tidak menyadarinya."

Kata-kata Pak Jang membuat semua orang terdiam. Mereka menyadari bahwa kode itu mungkin sudah ada di depan mata mereka selama ini, tetapi mereka tidak tahu di mana atau bagaimana menemukannya.

Heeseung menatap saudara-saudaranya dengan tekad baru. "Kita harus menemukannya, dan cepat. Sebelum mereka menemukannya lebih dulu."

Mereka semua mengangguk setuju, menyadari bahwa waktu semakin menipis. Pertempuran mereka belum selesai—ini baru permulaan dari sebuah perjalanan panjang untuk melindungi Ni-ki dan mengungkap rahasia yang tersembunyi di baliknya. Dengan semangat yang tak pernah padam, mereka bersiap untuk langkah berikutnya, meskipun mereka tahu tantangan yang akan datang tidak akan mudah.

Di villa, Ni-ki memandang keluar jendela, matanya yang kecil bersinar dalam kegelapan. Dia tahu bahwa ada sesuatu yang harus dia lakukan, sesuatu yang penting. Dan dia akan menemukannya, apa pun yang terjadi.

The Mafia's Little Treasure (Enhypen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang