Jake sekarang makin menunjukkan pada semua orang bahwa Sunghoon tidak cinta sendirian. Jake juga mencintai Sunghoon bahkan saat interview di Tiffany and CO dirinya benar - benar memberikan kode pada Sunghoon bahwa Jake akan selalu memilihnya.
"selarang giliran aku yang memperjuangkanmu" Ucap Jake yang membuat Sunghoon terdiam
Sunghoon bahkan sudah menarik belakang kepala Jake sebelum pintu ruang istirahat mereka terbuka yang membuat Jake langsung mendorong tubuhnya.
"kalian sudah selesai?"
Jake mengangguk namun Sunghoon hanya diam sembari tidak memgalihkan atensinya dari Jake.
"Ayo! kita harus segera pergi untuk mempersiapkan Fate tour Jakarta besok"
Jake mengangguk dan beranjak dan matanya bertemu tatap dengan mata Sunghoon yang menatapnya seperti dirinya mangsanya. Jake memaklumi karena mereka sudah lama tidak melakukan kiss di bibir, tapi itu bukan salahnya itu salah sunghoon yang menahan dirinya.
Jake pun keluar mendahului Sunghoon yang masih tidak mengeluarkan sepatah katapun. Jake tidak tahu apa yang di pikirkan Sunghoon apakah karena ucapannya atau karena Ciuman mereka yang tidak jadi.
Jake terkejut ketika Sunghoon tiba - tiba menarik tangannya dan meminta ijin pada manajer untuk memberi waktu 5 menit.
"Anak itu! Kenapa ke kamar mandi harus di antar?" Bingung Manajer lalu dia pun menunggu keduanya di lobi.
Suara kecipak basah dari kedua belah bibir mereka terdengar begitu nuaring dalam kamar mandi yang sepi. Untungnya ini kamar mandi artis sehingga hanya keduanya yang bisa masuk ke dalam.
Sunghoon terus saja mengajak Jake untuk berperang lidah bahkan tangannya tak bisa diam dan terus berkeliaran. Jake pun hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Sunghoon dan meremas rambut belakang sunghoon untuk memperdalam ciuman keduanya.
Deru nafas dari keduanya terdengar Jake dan Sunghoon membuka matanya perlahan ketika Ciuman keduanya selesai. Sunghoon menyatukan kening keduanya lalu menghapus jejak saliva yang ada di dagu Jake "Ayo menikah setelah jadwal kita selesai"
Jake tersenyum lalu menunjukkan cincin yang berada di tangannya "apakah ini bukan lamaran? kau sudah melamarku 2 kali dengan cincin tiffany and co"
Sunghoon mencium punggung tangan Jake "Aku ingin menikahi mu!"
Jake menangkup wajah Sunghoon "aku juga"
"ayo main game bersama malam ini" ajak Sunghoon kembali seperti saat mereka interview.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____________
"Kau sakit Jake? kenapa wajahmu memerah?" tanya Manajer pasalnya sedari tadi dalam perjalanan keduanya terdiam hening.
"tidak sunbae! Aku hanya kepanasan" Elak Jake dengan meraba pipinya
Sunghoon menatap Jake lalu menarik tangannya untuk masuk kedalam drom setelah mereka berterimakasih kepada semua staff.
Jake terdiam ketika Sunghoon memeluknya dengan sangat erat, Karena apa yang di pikirannya tentang Sunghoon memgajaknya bermain game bersama itu berbeda.
Sunghoon mengajaknya bermain air dengan kata lain mereka hanya mandi bersama lalu sekarang dilanjutkan dengan cuddle di ranjang Sunghoon.
"Hoon" Panggil Jake
"apa sayang?"
Jake membalik tubuhnya untuk menghadap Sunghoon"Kau tidak ingin main game bersama?"
Sunghoon terkekeh lalu mencium kening Jake "Kau lelah, aku tidak ingin kau sakit"
"kalau seronde tidak apa" cicit Jake yang membuat Sunghoon terdiam karena gemas dengan tingkah Jake yang menundukkan kepalanya saat mengatakan itu
Sunghoon menarik dagu Jake lalu melumat bibirnya. Sungguh sebenarnya Sunghoon sangat ingin sekali menunjukkan cintanya dan kesungguhannya pada Tuan Sim dan juga Ayahnya namun hanya saja jadwal Enhypen begitu padat, dirinya hanya berharap setelah kepadatan jadwal ini Dia bisa mengejar restu ayahnya dan Camernya.
Bagaimanapun Sunghoon tidak akan pernah bisa melepaskan Jake karena masa depan hidupnya sudah ia tuliskan hanya bersama Jake. Sehingga dirinya tidak bisa membayangkan bahwa masa depannya tidak bersama Jake, mungkin saja hidupnya akan berantakan dan tidak seindah ini.
Jake melenguh saat Sunghoon memainkan putingnya, lalu dirinya menarik rambut Sunghoon ketika sang empu mengigitnya.
"itu sakit" keluh Jake namun dirinya terkejut ketika melihat mata Sunghoon yang menatapnya benar - benar seperti mangsa
"maaf" Ucapnya lalu kembali masuk kedalam kaos Jake untuk kembali memainkan putingnya
Jake sungguh heran kenapa Sunghoon sangat suka sekali mengulum dan memainkan puting dirinya yang datar tidak seperti milik perempuan.
Sunghoon membaringkan tubuh Jake dengan posisi miring lalu dirinya memasukkan miliknya diantara celah kaki kanan dan kiri Jake.
Sunghoon mencium bahu Jake "rapatkan kakimu" Ucap Sunghoon dan langsung menggerakkan miliknya agar bergesekkan dengan paha Jake.
Jake tidak tahu bahwa Hal ini bisa terjadi tapi ini membuat dirinya merasa aneh saat merasakan milik sunghoon yang bergesekkan dengan pahanya, bahkan sekarnag tangan kanan Sunghoon sudha memainkan miliknya dan tangan kirinya memainkan puting Jake.
Apakah ini yang disebut main main? karena ga bener dimasukkan.
"kenapa kau tidak memasukkannya?" tanya Jake dengan masih mengatur nafarnya karena pelepasannya
"Kita akan banyak bergerak dan aku tak ingin menyakitimu" Ucap Sunghoon dengan mengangkat tubuh Jake
"Sekarang kita harus mandi lagi" ------------------