typo.
_______________
Jake menatap Sunghoon yang tengah menyetir! Entah akan dibawa kemana dirinya pergi, untung saja mereka memiliki waktu libur selama 2 hari sebelum ke Milan untuk acara Prada.
"kau tidak akan mengajakku untuk kawin lari bukan?" tuduh Jake yang membuat Sunghoon tertawa
"menurutmu?"
Jake mendengus dan melihat jalanan yang sangat familiar tidak sebenarnya mereka baru selesai sarapan di luar dan sekarang Jake tidak tahu Sunghoon akan mengajaknya kemana namun.
"Kau..."
Sunghoon tersenyum dan membuka seatbelt Jake "Selamat datang di rumahmu"
Jake masih terdiam ketika melihat bagaimana Sunghoon yang disambut dengan baik oleh kedua orang tuanya!
"Kau tidak akan keluar?" Tanya nyonya Sim yang membuat Jake langsung menghampiri mereka
"Cantiknya anak mommy kau makan dengan baikkan?" Tanyanya dengan memeluk Jake sanhat erat dan mengecek kondisi tubuh anaknya.
Jake menatap Sunghoon meminta penjelasan namun sang empu hanya tersenyum riang gembira.
"Apa maksudnya ini?" tanya Jake ketika mereka sudah di dalam
"Tentu saja Sunghoon sedang merayu kami berdua agar merestui hubungan kalian! Lihat bahkan setelah acara Aruna korea Sunghoon mampir dulu ke rumah dan memberikan hadiah parfume edisi terbaru untuk mamah" Ucap nyonya sim
"tidak, aku memang ingin memberikan hadiah untuk kalian! bukan karena merayu agar kalian merestui hubungan kami" Ucap Sunghoon namun Jake hanya menatapnya
Sunghoon mengusap tengkuknya "tapi dua puluh persen memang itu tujuannya"
Nyonya sim tertawa karena melihat kegemasan Sunghoon sehingga dia pun menarik pipinya "kau memang mantuku"
Suara deheman membuat keduanya terdiam, Tuan sim menatap Sunghoon dan Jake "sekarang aku mengerti kenapa kau ingin bersamanya"
Jake langsung memeluk ayahnya "itu hanya sebagian! Ayah belum melihat seberapa gilanya dia terhadap anakmu ini"
"benarkah? padahal kau dekil tidak seperti Sunghoon yang terawat dan bersih"
Jake memanyunkan bibirnya ketika semuanya menertawakan penuturan ayahnya!
"Sebenarnya aku tidak tahu kenapa kau memilih Jake untuk menjadi pendamping hidupmu padahal anak manja ini akan menjadi bebanmu! Tapi aku percayakan Jaeyun padamu Sunghoon! Sepertinya hanya kamu yang bisa melihat sisi lain dari Jake yang tidak pernah ditunjukkan pada kami berdua" Ucap Tuan sim
"Aku tidak pernah merasa terbebani, karena apapun yang dia lakukan aku akan menyukainya dan mendukungnya!"
Nyonya sim dan Tuan sim saling pandang dan tersenyum
"Aku bersyukur karena Jake bisa bertemu dengan orang sepertimu" Ucap Nyonya Sim dengan menggenggam tangan Sunghoon
"Dan aku lebih bersyukur karena Ibu telah melahirkan jake kedunia! terimakasih karena sudah membesarkan Jake hingga dirinya bisa bertemu denganku"
Jake sudah memajukkan bibirnya, dia benar - benar tidak tahu harus berkata apa! karena hari ini dirinya benar - benar merasa dicintai.
"Sekarang aku melihatnya! Dia benar - benar tergila - gila padamu" Bisik Tuan Sim yang membuat Jake tersenyum lalu memeluknya kembali
"terimakasih sudah merestui hubungan kami"
Tuan Sim mengelus kepala Jake.
_______^^_______mereka baru selesai makan malam dan Nyonya Sim menyuruh keduanya untuk menginap hari ini.
keduanya memutuskan untuk melihat pemandangan kota seoul di balkon kamar Jake bersama layla yang kini berada di pangkuan Sunghoon.
"Bagaimana dengan ayahmu?" tanya Jake
sunghoon tersenyum " ayo ke rumahku setelah dari milan"
Jake menganggukkan kepalanya
Jake mengkonfirmasi kalau dirinya habis makan malam dirumahnya pada engene yang menanyakan apa yang dia makan.Pagi harinya keduanya sudah siap untuk kembali ke drom mempersiapkan keberangkatan mereka ke milan.
"nikmati waktu kalian di Milan! Milan adalah kota yang romantis jangan lupa mampir ke katedral di Duomo" Ucap nyonya sim
"tentu saja ibu!" jawab Sunghoon dan keduanya pun berpamitan pergi.
Asal kalian tahu saja jika Katedral Duomo adalah gereja yang memperbolehkan pernikahan sesama jenis, Entahlah kenapa Ibu Jake meminta dirinya datang Ke katedral milano.
"kau ingin kita menikah di Milan?" Tanya Sunghoon tiba - tiba yang membuat Jake terkejut
"Serius! Kita masih 21 tahun" Ungkap Jake
"jangan dengarkan orang tua kita yang ingin cepat - cepat kita menikah! Bagaimanapun kita masih muda Park Sunghoon shi"
Sunghoon menatap Jake "Tapi aku ingin mengikatmu"
"bukankah kita sepakat untuk bertunangan dulu? Walaupun entah sudah yang keberapa kali kau melamarku"
Sunghoon terdiam, Lalu kembali memikirkan kenyataan yang dimana mereka berdua seorang idol dan juga dengan gender yang sama.
Jake menangkup wajah Sunghoon agar menatapnya "aku akan selalu bersamamu tanpa kau mengikatku! Orang tua kita bahkan sudah merestui lalu apa yang kau takutkan?"
Sunghoon memegang tangan Jake "Aku selalu takut masa depan yang akan membuat dirimu hilang dariku"
"Aku akan selalu bersamamu Hoon" Ucap Jake lembut yang membuat Sunghoon mengangguk dan memeluk tubuh Jake dengan erat
Mungkin memang ini salah Jake yang pernah ingin memutuskan hubungan keduanya sehingga Sunghoon masih memiliki ketakutan akan ditinggalkan.
_______________