Suara riuh terdengar juga bau alkohol yang menyeruak langsung ditangkap oleh Mingyu ketika dia memasuki tempat ini, Ruby's Bar. Tempat bersenang-senang ini selalu ramai dikunjungi oleh banyak orang dan tidak terlewatkan pula oleh Mingyu. Namun Mingyu kesini bukan untuk melepaskan air nikmat nya di lubang jalang, dia hanya ingin menemui sang bartender itu.
Mingyu berjalan ke arah bartender itu dimana biasanya memukau pelanggan dengan kelihaian nya dalam membuat koktail ditangan. Mingyu sudah menangkap banyaknya orang berdiri di meja bartender itu dengan riuh karna kata-kata manis yang terus dilontarkan dan dibalas balik oleh si bartender.
Mingyu terus menatap sampai akhirnya mata mereka bertemu dan saling melempar senyum simpul dan sedikit terkejutnya Minghao si bartender. Mingyu mendekat dan duduk tepat di depan Minghao yang sedang membuat koktail. Lalu Minghao memberi isyarat untuk menunggu yang langsung diangguki.
Mingyu menunggu dengan meneguk sedikit alkohol yang diberikan padanya oleh bartender lain. Sampai akhirnya Minghao duduk berhadapan dengannya Mingyu pun mengelus tangan Minghao yang ada di atas meja.
"Apa kabar?"
"Aku baik. Lantas ada apa dengan mu yang datang kesini? Mencari kepuasan?" Minghao membalas tatapan mata Mingyu juga elusan tangan itu. Mingyu berdehem ditanya begitu lalu menjawab, "Menemui kepuasanku, bukan mencari." Minghao terkekeh menunduk lalu kembali menatap Mingyu didepan.
"Jawab dengan benar Kim, kenapa kesini?"
"Mama menyuruhku membawa mu kerumah, kakek rindu koktail mu. Katakan kapan kau tidak sibuk kita akan kerumah mama bersama."
"Baiklah akan ku kabarin. Hanya itu? Bagaimana dengan mu? Tidak rindu aku?" Minghao sedikit menggoda lalu Mingyu mengapit dagunya mendekat hingga mereka benar-benar berhadapan walau dibatasi meja.
Minghao menatap sayu ke arah Mingyu dan ketika Mingyu semakin dekat tiba-tiba ada yang menoyor Mingyu membuat mereka kembali duduk tegak dan Mingyu mendecak tentunya melihat siapa yang menoyor. Sementara Minghao hanya terkekeh lalu kembali berdiri karna harus melanjutkan kerjaannya.
"Jangan merusak bartender ku Kim Mingyu, dia itu polos dan suci tidak seperti mu yang bau peju" Mingyu mendengus lagi mendengar ucapan Jihoon yang duduk di sebelah nya. Sudah menoyor mengatai pula.
"Polos seperti apa yang mengulum dildo di mulutnya" gumamam Mingyu masih terdengar oleh Jihoon yang acuh tak acuh.
****
Jeonghan berjalan kearah lift menuju keruangan si pemimpin perusahaan setelah diberitahu oleh Jung Chan sekretaris pemimpin nya bahwa ada satu dua hal yang harus dibahas dengan dirinya.
"Apalagi yang akan dibahas si unta itu sekarang, semua yang dilakukan nya benar-benar tidak masuk akal, kalau suka ya bilang saja, kenapa harus pura-pura membahas hal penting cih" Jeonghan terus mendumel sepanjang jalan dan akan tersenyum bila disapa pegawai lain.
Setelah sampai didepan pintu ruangan Seungcheol dia pun mengetuk dan masuk ketika dipersiapkan oleh si empunya. Jeonghan berjalan kearah meja kerja Seungcheol lalu duduk ketika dipersilahkan kembali.
"Saya memanggil kamu kesini untuk menanyakan tentang perjalanan kamu ke Jepang seminggu lagi, kamu benar bersedia?" Pertanyaan itu membuat Jeonghan mengernyit lalu mengangguk.
"Maksud saya kamu benar-benar ingin ke Jepang untuk mengikuti pemotretan itu? Kamu benar tidak ingin menolak? Kalau memberatkan kamu bisa menolak nya nanti saya akan mengirimkan Jeon Wonwoo saja kesana" Seungcheol masih menanyakan pertanyaan yang membuat Jeonghan lagi-lagi mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate Story
Random"Kau cantik. Berminat menjadi milikku?" -Choi Seungcheol. "Bapak tidak waras?" -Yoon Jeonghan. "Berhenti melihat milikku sialan!" -Hong Jisoo. "Kau bukan tipeku." -Wen Junhui. "Kenapa jutek sekali? Kau jadi semakin menggemaskan." -Kwon Soonyoung. "B...