5

112 11 6
                                    

Tok tok tok

Pintu terbuka, Younghoon menyembulkan kepalanya diantara pintu masuk.

"Perawat juga butuh makan kan?" Ujarnya sambil mengangkat kantong kresek berisi dua kotak nasi dan ayam dari toko ternama.

Juyeon menyusul Younghoon ke meja makan setelah melepaskan plester demam dari dahi Hyunjae. Panasnya sudah turun, menyisakan plester tipis yang efek dinginnya sudah terserap panas Hyunjae.

"Aku beli yang krim keju, kamu suka keju kan?" Tanya Younghoon yang diangguki Juyeon.

Younghoon membukakan kotak kertas milik Juyeon sebelum membuka miliknya sendiri, keduanya makan dengan tenang mengingat perut mereka yang telah keroncongan dari sore tadi. Jam 11 malam bukanlah waktu makan malam.

"Enak?"

Juyeon mengangguk, "makasih ya, Kak"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juyeon mengangguk, "makasih ya, Kak"

"Makan yang banyak, biar kamu gak sakit juga"

Setelah makan malam selesai, mereka kini duduk berdampingan di sofa depan televisi. Acara yang mereka tonton hanyalah kartun anak-anak, entah kenapa masih ada acara anak di jam-jam menjelang tengah malam.

Juyeon memainkan bantal persegi dipangkuan nya, celana pendek yang ia pinjam dari Hyunjae malah membuatnya kedinginan hingga ia merapatkan kedua pahanya. Sesekali melirik ke arah tangga, masih mencemaskan Hyunjae yang sebenarnya sedang terlelap dalam tidurnya.

"Kenapa? Dingin?" Tanya Younghoon yang menyadari gerakan kecil dari Juyeon.

Juyeon hanya menggeleng, ia sedang mengumpulkan keberanian untuk bertanya langsung pada Younghoon tentang sikap yang selama ini ditunjukan padanya. Juyeon tau ada yang aneh dari Younghoon.

"Kak Younghoon"

"Iya?"

Tatapan itu membuat Juyeon menahan nafasnya sejenak, "a-aku mau ngomong sesuatu"

Younghoon tipe orang yang bila ada orang bicara didepannya, ia akan fokus pada orang itu. Dengan mematikan televisi dan menghadapkan tubuhnya pada Juyeon, Younghoon memusatkan perhatiannya. Membuat yang ditatap justru malah merasa gugup dan tertekan.

"Kamu mau ngomong apa? Apa ada yang salah?" Tanyanya lembut, seperti Hyunjae kala mereka tengah bertengkar dulu. Hyunjae selalu lembut dan mendinginkan kepalanya lebih dulu sebelum bertemu Juyeon jika sedang bertengkar.

Juyeon menghela nafas, "aku gak ngerti kenapa Kak Younghoon bersikap beda sama aku, disaat ada dan gak ada Kak Hyunjae"

"Heum? Apa bedanya?"

Younghoon malah sengaja membuat Juyeon tersudut, padahal ia sangat tau apa maksud Juyeon. Entah kenapa ia sangat menyukai sorot ketakutan dari mata kucing itu.

Juyeon semakin gugup, ia bergerak gelisah dan meremat bantal dipangkuan nya dengan erat, tak berani menatap mata Younghoon lagi. Udara disekitarnya terasa semakin dingin dan menyempit.

Me, My Boyfriend And My Boyfriend's Crazy CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang