6

74 9 3
                                    

Satu Minggu penuh, Juyeon tidak berkunjung ke rumahnya, juga tak membalas satupun pesan yang Younghoon kirim. Juyeon menghindarinya setelah kejadian malam itu.

Apa mungkin Juyeon bercerita pada Hyunjae tentang malam itu?

Tidak. Kalau benar Juyeon bicara pada Hyunjae, pasti sepupunya yang tempramen itu sudah menghajarnya habis-habisan, memakinya dan tentu akan langsung minggat dari rumahnya. Hyunjae mempunyai rasa kepemilikan yang kuat bila terkait asetnya.

Bila bertanya langsung pada Hyunjae adalah suatu kebodohan, maka Younghoon memilih untuk menunggu Juyeon keluar dari sekolah. Ia sengaja memarkirkan mobilnya tepat didepan gerbang sekolah, agar bisa langsung melihat Juyeon saat keluar.

Waktu sudah menunjukan pukul 4 sore, seharusnya Juyeon sudah keluar bersama anak-anak lain tadi, tapi mungkin Juyeon pulang lebih lambat hari ini. Akhirnya Younghoon kembali menunggu hingga jam setengah 6 sore, Juyeon keluar bersama dua temannya.

Younghoon langsung keluar dari mobilnya, "Juyeon!"

Kedua teman Juyeon terlihat bingung, sementara Juyeon terkejut bukan main saat mendapati Younghoon menunggunya didepan gerbang sekolahnya.

"Ju, dia siapa?" — Kyu.

"Bukan Kak Hyunjae Ju, siapa?" — Nyu.

Juyeon mengerutkan alisnya, tidak suka dengan tindakan Younghoon saat ini, "udah lah biarin aja, ayo kita pulang"

"Juyeon tunggu! Kita perlu bicara!"

Kalimat Younghoon sontak membuat kedua temannya itu semakin bingung. Mau tak mau, Juyeon menuruti Younghoon untuk masuk kedalam mobilnya, meninggalkan Nyu dan Kyu yang menuntut penjelasan lewat pandangan matanya.

"Ada apa?" Tanya Juyeon dingin, bahkan ia tak menoleh pada Younghoon. Namun saat mobilnya tiba-tiba melaju, Juyeon sedikit panik.

"Aku harus pulang, Kak" Juyeon menatap Younghoon yang terfokus pada jalanan.

"Enggak, kita harus bicara dulu"

Juyeon mengernyit tak suka, "emang kita ada hubungan apa sampe harus bicara, Kak?"

"Kenapa kamu ngehindarin aku?"

"Kamu pikir setelah malam itu aku bisa bersikap biasa aja?"

"Tapi kamu juga nikmatin itu, kamu bales ciuman aku, Juyeon. Jujur aja, kamu tertarik kan sama aku?" Younghoon tersenyum miring.

"Buat apa aku tertarik sama kamu disaat aku jelas-jelas udah punya Kak Hyunjae yang amat sangat aku cintai? Jangan mimpi Kak"

Mendengar itu, bukannya marah Younghoon malah tertawa kecil. Menyepelekan kalimat yang keluar dari bibir Juyeon. Ia seolah lebih mengerti Juyeon dibanding Juyeon sendiri.

Younghoon menghentikan mobilnya, menatap Juyeon dengan intens, membuat Juyeon gugup dan berusaha menghindari tatapan Younghoon. Perlahan tapi pasti, Younghoon mencondongkan tubuhnya hingga membuat Juyeon terperangkap ditempat duduknya. Kedua tangan Younghoon menghalangi sisi kanan dan kiri Juyeon.

Juyeon terlihat seperti kucing kecil dalam perangkapnya.

Juyeon menolehkan kepalanya saat Younghoon akan mencium, membuat bibir Younghoon akhirnya mendarat di telinganya. Hal itu membuat Juyeon berjengit sendiri. Kedua tangannya saling meremat diatas pahanya.

"Kita liat, sampe mana kamu bisa bohongin perasaan kamu sendiri Lee Juyeon" bisik Younghoon tepat di telinga Juyeon.

Saat bunyi klik terdengar, Juyeon langsung mendorong dada Younghoon dan keluar dari mobil. Younghoon membukakan seatbelt di kursi Juyeon.

Me, My Boyfriend And My Boyfriend's Crazy CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang