4

104 11 13
                                    

Hyunjae sakit?

Juyeon langsung mengemas barangnya dan membawa plester penurun panas, juga beberapa obat demam yang dia punya di kostan. Saat dapat kabar bahwa Hyunjae sakit, Juyeon langsung mandi dan ganti seragam sekolahnya pake baju santai.

Pantas saja sejak pagi Hyunjae tidak mengabarinya sekalipun, ternyata kekasihnya itu sedang sakit. Younghoon yang memberitahunya.

Saat keluar dari kostan, Juyeon melihat mobil familiar terparkir didepan pagar kostan. Kaca mobil itu terbuka, menampilkan sosok tampan berkacamata hitam.

"Kak Younghoon?" Juyeon melongo ditempatnya.

Younghoon membuka kacamata hitamnya, semilir angin membuat rambut hitamnya tersibak, menambah aura tampan dirinya. Juyeon nyaris tidak bisa meneguk ludahnya melihat pemandangan menakjubkan didepannya.

"Akhirnya kamu keluar juga, ayo sini masuk"

Juyeon menggaruk kepalanya, merasa tidak nyaman dengan cara bicara Younghoon, selalu menggunakan aku-kamu saat berdua dan lo-gue saat didepan Hyunjae sejak membuat kue tempo hari. Itu sedikit mencurigakan.

AC mobil yang Younghoon pasang membuat Juyeon merinding tak karuan. Kegugupan Juyeon tak luput dari penglihatan Younghoon, sesekali mahasiswa itu menoleh pada kekasih sepupunya itu.

"Kenapa? Dingin ya? Aku tambah suhunya deh" Younghoon mengotak-atik tombol di dashboard mobilnya.

"K-kak Hyunjae sejak kapan sakit, Kak?" Juyeon mencoba menanggalkan tembok dingin diantara mereka.

"Sejak semalem kayanya, pulang dari kampus langsung ke kamar, gak keluar-keluar lagi. Tadi pas aku cek, ternyata dia lagi meriang"

Terakhir Hyunjae mengirim chat memang kemarin malam, mungkin Hyunjae benar-benar sakit sampai tidak ingat memegang ponselnya. Juyeon jadi semakin khawatir pada Hyunjae.

"Bisa gak, kalo kita lagi berdua gak usah bahas orang lain?"

Kalimat yang keluar dari mulut Younghoon membuat Juyeon terkejut, kedua matanya membulat menatap wajah Younghoon yang serius. Seolah tak ada candaan didalamnya.

"Aku tau kamu lagi khawatir sama Hyunjae, tapi sekarang kamu lagi sama aku" tangan Younghoon terulur membingkai sisi wajah Juyeon, mereka berhenti di lampu merah.

Tidak ada pergerakan lain, mereka hanya saling menatap seolah sedang mencari jawaban dari sorot mata lawan bicaranya. Ibu jari Younghoon mengelus lembut pipi Juyeon, membuat setiap sendi ditubuhnya terasa kaku tak bisa bergerak.

TIIN TIIN!

Beberapa kendaraan dibelakang membunyikan klakson, lampu jalan itu ternyata sudah berubah warna. Younghoon menarik tangannya lagi dan kembali mengendarai mobilnya, sementara Juyeon sibuk menetralkan perasaan aneh pada dirinya.

Waktu terasa berjalan sangat lambat hingga mereka sampai di rumah Younghoon, Juyeon masuk lebih dulu sesuai usul Younghoon. Ia menaiki tangga ke kamar Hyunjae yang berada di lantai dua, pun dengan kamar Younghoon.

Saat membuka pintu itu, aroma khas orang sakit menyapa lubang hidungnya. Juyeon segera membuka gorden dan jendela dengan sangat lebar sehingga sinar matahari bisa masuk, mematikan AC dan menyalakan lampu di kamar itu sebelum menghampiri Hyunjae yang bergelung selimut di kasurnya.

Juyeon duduk di samping gulungan itu, membuka setengah bagian atasnya, menampilkan wajah merah Hyunjae yang menggigil kedinginan.

"Kak bangun yuk, minum obat dulu" Juyeon mengusap kepala Hyunjae dengan lembut, membuat Hyunjae membuka matanya secara perlahan.

"... Juyeon?" Suaranya serak, "aku bakalan mati huhu.... Sakit semua badan aku... Panas... Dingin... Kayanya aku mati hari ini Juyeon..." Hyunjae meracau, menangis tanpa air mata.

Me, My Boyfriend And My Boyfriend's Crazy CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang