BAB 3: NOMOR

79 11 0
                                    

"Arti tersembunyi dalam lapisan warna, hanya jelas saat kuas terakhir mengungkap gambarnya"

***

Siang itu, suasana sekolah tampak ramai dengan murid-murid yang bergerombol menuju kantin untuk menikmati waktu istirahat. Matahari yang cerah menambah semangat mereka, termasuk Minghao dan Jeonghan yang baru saja keluar dari kelas. Mereka berjalan beriringan di sepanjang koridor, bercakap-cakap tentang pelajaran dan rencana untuk makan siang.

Namun, langkah mereka tiba-tiba terhenti ketika di ujung koridor, mereka melihat sesuatu yang tidak biasa. Wonwoo, yang seharusnya sudah bergabung dengan mereka menuju kantin, tampak berjalan sendirian.

Dimana Jisoo? Tapi ada yang aneh. Beberapa meter di belakangnya, Mingyu terlihat mengikuti Wonwoo dengan langkah-langkah yang tenang namun mencurigakan.

Minghao langsung menghentikan langkahnya dan menatap kejadian itu dengan penuh kebingungan. Jeonghan yang juga melihatnya, ikut berhenti dan menoleh ke arah Minghao, matanya menunjukkan ekspresi serupa-bingung dan sedikit khawatir.

"Si Mingyu ngapain itu?" tanya Jeonghan pelan, suaranya hampir berbisik.

Dia tahu bahwa Mingyu dan gengnya termasuk tipe anak yang suka membuat keributan, dan melihat Mingyu mengikuti Wonwoo seperti itu membuatnya waspada.

Minghao tidak langsung menjawab. Dia hanya diam sambil terus memperhatikan Wonwoo dan Mingyu, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Ada sesuatu yang aneh dalam cara Mingyu berjalan di belakang Wonwoo, seolah-olah dia sedang berusaha untuk tidak terlihat tapi juga tidak sepenuhnya menyembunyikan niatnya.

"Hao, ayo samperin. Aneh banget, kenapa Mingyu ngikutin Wonu begitu?" tanya Jeonghan panik.

Minghao menggelengkan kepala pelan.

"Gue nggak tau. Mungkin mereka ada urusan?"

Minghao berpikir sejenak, mencoba menimbang-nimbang situasi. Wonwoo tampak nya menyadari bahwa dia sedang diikuti, atau mungkin dia memang sengaja membiarkan Mingyu mengikutinya. Tapi satu hal yang pasti, Minghao bingung harus berbuat apa.

"Biarin aja, mungkin mereka ada urusan, kita tunggu Wonu di kantin," kata Minghao dengan nada ragu.

"Tapi-.."

"Kalo Wonu nggak balik baru kita cari dia,"

Jeonghan mengangguk setuju, meskipun perasaannya masih campur aduk antara khawatir dan penasaran. Mereka berdua berdiri diam di tempatnya, mengamati Wonwoo yang semakin jauh berjalan di koridor dengan Mingyu yang tetap mengikuti di belakangnya.

Namun, sebelum mereka bisa memutuskan langkah selanjutnya, Jeonghan tiba-tiba menyadari sesuatu yang lain.

"Tunggu, Jisoo di mana? Harusnya kan dia bareng Wonu," katanya sambil melirik sekeliling, mencoba mencari keberadaan Jisoo.

Minghao juga merasa heran. Biasanya Jisoo tidak akan ketinggalan saat jam istirahat seperti ini apalagi Jisoo dan Wonwoo berada di kelas yang sama. Tapi kali ini, dia benar-benar tidak terlihat di mana pun.

"Entah, mungkin dia ada urusan lain juga?" jawab Minghao, meskipun pikirannya masih tertuju pada Wonwoo dan Mingyu.

Namun, absennya Jisoo hanya menambah keanehan situasi ini.

Dengan perasaan tidak menentu, Minghao dan Jeonghan akhirnya memutuskan untuk tetap diam dan memperhatikan dari kejauhan. Mereka tidak ingin langsung terlibat dalam sesuatu yang mungkin lebih rumit daripada yang terlihat. Namun, dalam hati, Minghao berharap Wonwoo baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa yang buruk.

SIMFONI ASIMETRIS || JUNHAO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang