Part 6

1 0 0
                                    

Setelah menelpon dari Aulia, aku pun langsung menemui bosku. Aku pun masuk ke ruangannya ayahnya Nabila.

" Ada apa kau kemari, Hafiz? Ada masalah sama pekerjaannya?" kata ayahnya Nabila. "  Saya kesini ingin meminta bantuan kepada bos, dan untuk jawaban atas pertanyaan bos saya udah memikirkannya," kataku.

" Oke, kamu mau meminta bantuan apa kepada saya?" kata ayahnya Nabila. " Perkiraan bos mengenai mantan minantumu tepat bos, sekarang dia sedang memata matai mantan istri saya bos. Lebih tepatnya dia sedang menyusun rencana yang akan datang untuk saya ataupun kepada mantan istri saya," kataku.

" Oke, terus kamu ingin minta bantuan kepada saya untuk mencari orang untuk melindungimu dan mantan istrimu gitu, Hafis?" kata ayahnya Nabila. " Kalau untuk melindungi itu, kami ada punya perlindungannya bos. Cuma saya ingin meminta orang yang benci sama Seojun bisa bekerjasama dengan bos atau dengan saya pun bisa. Dengan begitu, bisa melawan bisnis kotornya Seojun," kataku.

" Orang orang yang membenci Seojun itu bukanlah orang sembarangan juga, Hafiz. Kamu memang pandai berbisnis, tapi mereka yang membenci Seojun sebenarnya sama liciknya dengan Seojun. Kamu pahamkan maksudku, kamu gak akan bisa berbisnis dengan mereka. Karena mereka juga mempunyai bisnis yang sama gelapnya dengan bisnisnya Seojun. Kebetulan aja saya punya kartu as mereka, biarkan kalau itu menjadi urusan saya," kata ayahnya Nabila.

" Saya paham dengan khawatirnya bos. Cuma kalau saya tidak bertindak, bisa bisa Seojun lolos dari penjara itu. Masalahnya di penjara pun Seojun terus memberontak, bos. Jika sampai dia lepas, bisa membahayakan bagi dunia bisnis ini," kataku.

" Dia memberontak! Penjara seberat FBI aja masih bisa dilawan sama Seojun! Dapat darimana informasi itu, Hafiz! Katakan pada saya," kata ayahnya Nabila. " Saya dapat informasi itu dari mantan istri saya, lebih tepatnya dari saudara pemilik pesantren tempat saya belajar itu, bos," kataku.

" Dia bisa tau tentang dunia itu darimananya? Apa dia punya koneksi yang samanya dengan FBI? Hanya sekelas FBI aja yang bisa mengatasinya. Apa saudara pemilik pesantren itu punya koneksi dengan FBI?" kata ayahnya Nabila.

" Iya bos, pangkatnya lebih tinggi dari teman saya yang berada di FBI itu bos. Makanya dia beritahu itu kepada mantan istri saya dan mantan istri saya beritahu kepada saya kalau Seojun mulai memberontak dan menyuruh mata matanya agar mematai mantan istri saya bos," kataku.

" Siapa namanya, Hafiz? Yang pangkatnya lebih tinggi dari temanmu itu," kata ayahnya Nabila. " Barra bos," kataku.

" Barra ya, rasa pernah dengar nama itu. Oke, untuk pertanyaan saya mengenai jodoh anak saya itu, saya tunggu jawabannya Hafiz. Dan berikan aja nomor si Barra itu kepada saya. Kalau emang kamu ingin memberatkan hukuman Seojun dan Seojun tidak memberontak di penjara, saya bisa membantumu kalau kamu udah memberi jawabannya kepada saya," kata ayahnya Nabila.

" Kenapa harus begitu, bos! Kalau saya belum menemukan jawabannya dan Seojun lepas, saya gak bisa menjamin keselamatan mantan istri saya beserta saya, bos. Walaupun kami dikelilingi sama FBI, tapi itu gak akan cukup. Kami butuh sosok yang lebih kuat dari FBI," kataku.

" Kenapa kamu gak meminta bantuan kepada orang yang pernah dekat dengan mantan istrimu, Hafiz? Kan dari dia awal mula kejadian tersebut hingga terseret dirimu dan mantan istrimu. Harusnya dia yang melakukannya," kata ayahnya Nabila.

" Aku gak yakin bisa melibatkan G-Dragon lagi dalam kasus ini. Tapi apa yang dikatakan bos ada benarnya, G-Dragon berhak tau supaya dia bisa membantu permasalahan ini. Mudah mudahan Arya bisa memberitahu G-Dragon," batinku.

" Benar sih bos, kalau untuk urusan itu biar itu teman saya yang memberitahunya. Nanti akan saya beri jawabannya bos," kataku. " Ya sudah, kerjakan aja kerjaanmu. Jaga putriku baik baik," kata ayahnya Nabila.

She Is Too Perfect For This Delinquent chap 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang