Part 21

68 4 0
                                    

Mereka berdua pun tampil memukau dan membuat semua Juri memberikan standing ovation kepada mereka berdua,tiba-tiba ada salah satu dari juri menanyakan sesuatu kepada mereka berdua.

Bang judika bertanya kepada mereka berdua"Aku cuman mau nanya sama mereka berdua,kalian berdua ini ada apa-apa atau tidak ada apa-apa?kok chemistry kalian bisa dapet banget". Ucap bang judika.

Mereka berdua pun saling melihat satu sama lain dan tersenyum salting.

(Skip)

Setelah selesai tampil semua kontestan pun berkumpul dan akan melaksanakan sesi result,siapa yang akan pulang dan menghentikan mimpinya disini.

MC memanggil nama Rindu dan Angin untuk maju kedepan"Angin dan Rindu silakan maju kedepan". Ucap MC.

Angin dan Rindu pun maju kedepan,MC membacakan hasil Voting dan menyatakan bahwa Angin dan Rindu masih Aman dan akan maju ke babak selanjutnya.

***

(Kamar Angin)

Suara ketukan pintu terdengar dari dalam kamar Angin"Tok... Tok... Tok...". Suara ketukan pintu.

Seseorang pun membuka pintu kamar Angin dan masuk kedalam kamar Angin.

Seseorang tersebut menghampiri Angin yang sedang tertidur pulas"Nak... Bangun nak". Ucapnya sambil menepuk punggung Angin.

Namun Angin tidak bangun ia tetap tertidur pulas.

Seseorang tersebut pun tetap berusaha membangunkan Angin yang sedang tertidur pulas"Nak...". Ucapnya sambil menepuk punggung Angin.

Angin pun akhirnya bangun"Hmmm". Gumamnya.

Ia pun menoleh ke arah suara tersebut dan ternyata yang membangunkannya adalah sang ibu.

"Oh mamak". Ucapnya sambil mengusap matanya.

"Bangun... Udah jam berapa ini,gak jadi kau ke bandara". Ucap sang ibu.

Ia pun duduk dan kaget"Haaa udah jam berapa mak?". Ucapnya yang panik.

"Tengoklah jam berapa itu". Ucap sang ibu.

Ia pun melihat jam di ponselnya dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul 08.00,ia pun panik dan langsung bergegas bersiap-siap"Waduh Angin udah telat nih". Ucapnya.

"Jangan lama-lama siap-siap nya udah di tungguin Raja di bawah". Teriak sang Ibu.

"Iya Mak". Jawabnya dari dalam kamar mandi.

Sang ibu pun merapikan tempat tidur Angin setelah selesai ia pun turun ke bawah,10 menit pun berlalu,Angin pun akhirnya selesai bersiap-siap ia pun mengambil kopernya dan segera turun ke bawah.

(Ruang Tamu)

Angin turun ke bawah dan langsung menghampiri Raja dan yang lain.

Angin menghampiri Raja"Eh udah lama?". Ucapnya sambil memegang koper.

Raja menggelengkan kepalanya setelah melihat Angin"Enggak". Ucapnya.

"Serius lu? Maap ya gw lama". Ucap Angin.

"Udah biasa gw udah kebal dari jaman karantina sampai sekarang pun lu gak pernah berubah masih aja kebo kalau udah tidur". Ucap Raja.

"Lebay lu ah,yaudah ayok". Jawab Angin.

Raja pun berdiri"Ayok". Ucapnya.

Mereka berdua pun menghampiri kedua orang tua Angin di meja makan"Tante,Om Raja pamit pergi dulu ya". Ucap Raja sambil menyalami kedua orang tua Angin.

"Iya nak, hati-hati ya". Jawab kedua orang tua Angin.

Angin pun menyalami kedua orang tuanya"Mak,Pak Angin juga berangkat ya". Ucapnya sambil menyalami kedua orang tuanya.

"Iya bang,hati-hati klen ya". Jawab kedua orang tuanya.

Mereka berdua pun pergi"Permisi Tante,Om". Ucap Raja.

(Dalam Mobil)

Selama perjalanan mereka berdua mengobrol di dalam mobil,Raja bingung ketika melihat Angin yang tiba-tiba saja senyam senyum sendiri.

Raja yang sedang menyetir menepuk pundak temanya itu"Ngin". Ucap Raja.

Angin pun kaget"Bikin kaget aja lo,apasih?".  Tanyanya.

"Lu kenapa tiba-tiba senyam senyum sendiri?". Tanya Raja yang sedang fokus menyetir mobil.

Angin tidak menjawab pertanyaan Raja.

Raja terus menerus memperhatikan temanya yang menurutnya sikapnya sedikit aneh dari sebelumnya"Tuh kan,aneh lu lama-lama takut gw jadinya". Ucapnya.

Angin menengok ke arah Raja"Lu kira gw setan". Ucap Angin.

"Bukan setan sih lebih tepatnya Orang gila Hahahaha...". Ucap Raja.

"Kurang ajar Lo". Ucapnya.

"Lagian lu kayak orang gila senyum-senyum sendiri". Ucap Raja.

Angin akhirnya menceritakan tentang mimpinya semalam yang membuat nya senyam senyum sendiri"Tadi malam gw mimpiin Rindu". Ucapnya.

Raja pun kaget dan menengok ke arah Angin"Ohhh... Pantes". Ucapnya.

"Pasti lu kangen ya sama dia?". Ucap Raja.

"Iya,tapi buat apa gw kangen gw aja bukan siapa-siapa nya dia". Gumamnya.

"Lagian gengsi lu kegedean sih tinggal tembak aja susah banget". Ucap Raja yang kesal kepada Angin.

"Lu kira gampang susah bro,gw juga takut dia gak suka sama gw". Ucap Angin.

"Emang dia pernah bilang ke lu kalau dia gak suka sama lu haaa?". Ucap Raja.

"Enggak sih tapi gimana ya gw bingung". Jawab Angin.

"Lu mah kebanyakan mikir udahlah capek gw,bentar lagi kita udah mau nyampe". Ucap Raja yang kesal kepada Angin,ia memilih fokus menyetir mobil.

"Tapi kita juga berdua juga beda agama Ja". Ucap Angin kepada Raja.

"Terus gw sama Ratu apa? Sama,gw juga beda cuman kita memilih jalanin aja dulu bareng-bareng". Ucap Raja.

Angin pun terdiam,mereka pun akhirnya sampai di bandara dan bertemu managernya masing-masing mereka pun masuk kedalam bandara untuk Check in.


Bersambung...

Angin yang merindukan Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang