Esok harinya Jungkook berangkat seperti biasa dijemput oleh Yoongi dan Jimin senyum diwajah Jungkook sangat cerah hari ini karean tidak sabar ingin bertemu dengan Jin
Sampai di rumah sakit dan selesai berganti pakaian Jungkook bergegas ke ruangan Jin namun Jin belum datang
Jungkook menunggu kedatangan Jin dengan senyum indah dan rasa tidak sabarnya, Jungkook bahkan membawa sarapan untuk Jin yang sudah dibuatnya dirumah
Jungkook tahu kebiasaan Jin tidak akan sarapan pagi hari, hanya minum kopi lalu berangkat kerja karena itu dulu saat mereka dekat jungkook sering memaksa Jin untuk sarapan bersama awalnya dengan alasan dia juga belum sarapan namun akhirnya sekarang jadi kebiasaan Jungkook juga tidak sarapan saat berangkat karena ingin sarapan di rumah sakit bersama Jin
Meski mereka sempat menjauh tapi kebiasaan itu tetap Jungkook lakukan Jungkook tidak akan sarapan di rumah kadang justru melupakan sarapan karena tidak ada lagi Jin disisinya sebagai temannya untuk sarapan
Dan tidak berapa lama Jin datang, Jin kaget melihat Jungkook ada diruangannya
Jin tidak sempat menghindar karena Jungkook langsung bangkit dan tersenyum lebar membuat Jin kaget sekaligus bahagia mendekat pada Jungkook
"Kookie..." Ucapan Jin terhenti karena Jungkook langsung menghamburkan dirinya ke pelukan Jungkook
"Hyung mianhae" ucap Jungkook dalam pelukan Jin, Jin masih bingung dengan sikap Jungkook yang mendadak berubah 180° namun Jin tidak mau ambil pusing karena perasaannya saat ini sedang senang
Jin hanya diam namun Jin membalas pelukan Jungkook sambil mengusap usap lembut rambut Jungkook, tidak lama Jungkook melepaskan pelukannya dan menatap ke wajah Jin
"Hyung kau masih ingat apa impianku..?" Tanya Jungkook dengan tersenyum manis menunjukan gigi kelincinya, Jin tersenyum melihatnya
"Hyung sangat merindukan senyum ini kau tau" ucap Jin sambil memegang lembut pipi Jungkook dengan ibu jarinya tanpa menjawab pertanyaan Jungkook sebelumnya membuat Jungkook mulai blushing
"Hyung jawab..apa kau sudah lupa..?" rengek Jungkook sambil menghentak hentakan kakinya dan merubah senyumannya menjadi cemberut namun sangat lucu di mata Jin membuat Jin terkekeh lalu mencubit gemas hidung Jungkook sambil menjawab pertanyaan Jungkook
"Mana mungkin Hyung lupa, kau ingin menjadi salah satu dokter hebat dan terbaik di Korea Selatan ini bukan" jawab Jin
"Kau ingat aku pikir kau lupa Hyung" ucap jungkook menjeda ucapannya dan kembali tersenyum manis
"Sekarang aku ingin memberitahumu mimpiku yang lain Hyung" Jungkook melanjutkan ucapannya
"Mimpi lain..?" Tanya Jin heran tangannya reflek menggandeng kedua tangan Jungkook namun tidak disangka Jungkook langsung berjinjit dan mengecup bibir plumpy Jin sekilas lalu melepasnya membuat Jin mematung dan membulatkan kedua bola matanya menatap kearah Jungkook, entah kenapa Jin merasakan seperti ada aliran listrik karena ciuman singkat yang Jungkook lakukan
Jungkook juga berder kencang dan merasakan seperti ribuan kupu kupu berterbangan di dadanya juga perutnya membuat mereka saling memandang sesaat dan saat dirasa wajah Jungkook semakin panas karena blushing Jungkook memilih melanjutkan ucapannya untuk memecah keheningan diantara mereka
"Sekarang aku juga punya mimpi lain Hyung.. aku ingin orang yang kucintai bisa selalu hidup bahagia untuk waktu yang lama.." ucap Jungkook yang sengaja menjeda ucapannya ingin melihat atau mendengar apa respon Jin namun Jin masih terdiam menatap Jungkook dengan tatapan yang sangat sulit diartikan
"Jika kita terus bersama bisa membuatmu bahagia mari kita kembali seperti dulu Hyung...aku akan selalu terus berada di sampingmu membuatmu tertawa bahagia dengan tawa anehmu itu...tidak masalah jika kau hanya menyukaiku sebagai dongsaengmu sekarang lakukan apapun dan selalu dengarkan kata hatimu karena hatimu tidak akan pernah menghianatimu Hyung..." Ucapan Jungkook terjeda karena sekarang Jin sudah mulai bersuara

KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor I love you | JinKook
Romansa[END] Jeon Jungkook adalah calon dokter muda yang tengah menjalani koas di salah satu rumah sakit ternama di Korea Selatan. Fokusnya seharusnya pada pasien dan ilmu kedokteran, namun hatinya justru terpaut pada sosok Kim Seokjin-dokter senior yang k...