3. Pertemuan (🔞)

150 15 36
                                    

Kedua makhluk goblin itu berdiri tak bergerak, keduanya sejak tadi tak berhenti menatap sesosok (?) manusia yang terbaring di sofa.

Keduanya saling pandang sejenak, lalu beralih lagi menatap manusia di depan mereka.

"Anak ini kok nggak bangun-bangun?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anak ini kok nggak bangun-bangun?"

Goblin bernama Tan itu mencoba membangunkan seorang remaja yang sejak satu jam yang lalu masih belum ada tanda-tanda sadarkan diri.

Tan menggoyang bahu remaja itu, menepuk pelan pipi remaja itu bahkan hampir saja meninjunya, namun berhasil ditahan oleh kawannya.

Lalu sosok Goblin satunya yang biasa dipanggil Gree, mulai merapalkan sebuah mantra, menundukkan/mencondongkan sedikit tubuhnya, mengarahkan sebelah tangannya ke wajah manusia di depannya dan... Klik

Gree menjentikkan jari tangannya.

Namun, manusia itu masih belum bangun juga, padahal sudah berkali-kali Gree, si Goblin penyihir itu, mencoba membangunkannya dengan berbagai mantra sihir miliknya.

"◇△◉◈φσλθβΣπΩ"

Gree berbicara dengan bahasanya pada Tan.

Tan lalu pergi meninggalkan Gree dan manusia tadi, lalu berjalan menyusuri bus dan mencari sesuatu di depan ruang kemudi bus.

"Ah! Ketemu!"

Dia menemukan sebotol air, membawanya kembali kehadapan Gree.

"£θλ⋁დπ¶∆𖠦" -Gree

"Apa yang akan kau lakukan dengan botol air itu? Memantrainya lagi?"

Tan menghentikan Gree untuk tidak memantrai air di dalam botol.

Tapi Gree menolak dan menyuruh Tan diam. Mulut Gree kembali komat kamit merapalkan sesuatu dan lagi, Tan menghentikannya.

"Tidakkah kau pikir kita harus mencari tuan Force atau tuan Book agar mereka saja yang membangunkannya. Aku khawatir manusia ini tak sadarkan diri karena tak sanggup menahan distorsi ruang dan waktu antar dimensi......"

Sebelum Tan benar-benar menyelesaikan ucapannya, Gree membekap mulut Tan, menyuruhnya untuk diam. Gree protes, karena Tan selalu menjeda kalimat mantra sihirnya.

Dan ditengah pertengkaran keduanya, tanpa mereka sadari, manusia yang sejak tadi terbaring tak bergerak itu, kini mulai sadar sedikit demi sedikit.

"Ngg!"

Manusia itu, Fero, mencoba membuka kedua matanya, namun kelopak matanya seolah lengket, tak bisa terbuka sama sekali dan anehnya lagi, badannya terasa berat juga susah digerakkan. Seolah seperti terikat oleh sesuatu.

Kedua alisnya berkedut, mencoba lagi membuka matanya, menggerakkan kedua kelopak matanya yang berangsur-angsur mulai terbuka. Telinganya samar-samar mulai merespon suara disekitarnya dan....

[BL]  CHASING LOVE WITH A MONSTER || GEMINIFOURH AU (21++) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang