TAMAT DAN LENGKAP
Strawberries & Ciggaretes menceritakan tentang rumitnya percintaan segitiga di antara Gloria dan kedua lelaki yang bersahabat--- Jay dan Rayend.
Bermula dari sifat lembut Gloria yang ternyata membangkitkan rasa obsesi Rayend, sehi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • • • •
Bugh!
Bugh!
Tetesan keringat terus berjatuhan dari kulit Rayend ketika kedua kepalan tangan yang terbungkus hand wrap dikerahkan keras untuk meninju samsak di depannya. Rambut acak-acakan basahnya menambah kesan seksi pada diri Rayend.
Tenaganya memang sedang bekerja menghantam samsak, namun pikiran Rayend berkeliaran ke arah lain, tepatnya memikirkan perlakuan manis Gloria saat mengobati lukanya. Padahal kejadian tersebut sudah berlalu dua hari, tetapi selalu terbayang-bayang di dalam otaknya bak kaset rusak. Rayend sampai kesulitan tidur hanya karena memikirkan gadis mungil milik Jay.
"Minum atau makan yang manis-manis bisa naikin suasana hati seseorang. Ini untuk Kak Rayend, tolong diambil."
Bayangan tentang Gloria kembali muncul membuat Rayend semakin ganas meninju samsak di depannya.
Bugh!
"Aku udah selesai ngobatin luka Kakak. Lain kali jangan terluka lagi ya, Kak," pinta Gloria tersenyum.
Otak Rayend terus dipenuhi memori manis tersebut yang membuatnya seolah ingin gila. Rayend lepas kendali memukul-mukul samsak.
Bugh!
Bugh!
"Aku pamit pulang dulu. Sampai jumpa lagi, Kak Rayend." Sejenak Gloria memberikan seutas senyuman pada Rayend.
Rayend bak kesetanan. Wajahnya memerah lelah, deru napas Rayend tak beraturan, dadanya bergerak naik turun dengan cepat. Rayend gila! Dia gila karena terus membayangkan gadis milik sahabatnya. "Arghhhh!!" Teriakan frustasi itu keluar dari mulutnya. Dia langsung menyudahi kegiatannya, melepas hand wrap-nya kemudian dia lempar ke sembarang arah.
"Stupid!" Rayend memaki dirinya sendiri, lalu meraih sebotol air mineral. Dia teguk kasar hingga airnya berjatuhan, mengalir membasahi tenggorokan dan perut keras beruas enamnya.
Rayend kesal pada gadis itu yang selalu memenuhi otaknya, tetapi di sisi lain dia ingin kembali bertemu dengannya. Rayend kecanduan melihat senyuman manis Gloria. Dia terlena mendengar suara lembut gadis itu. Rayend sampai membayangkan bagaimana jika tangannya menyapu lembut permukaan kulit halus Gloria. Seberapa gilanya ketika dia sedikit mencicipi bibir itu yang mungkin terasa manis seperti susu stroberi yang pernah dia sesap.
