🦁 1

4.5K 254 18
                                    

BAB 1

Happy reading

-----------

Seorang batita tengah berdiri di dekat pohon mangga yang ada di halaman rumahnya. Dia mencoba untuk bersembunyi dari ibunya yang sedari tadi memanggilnya.

"Lio, kamu dimana nak?" Panggil seorang wanita paruh baya yang baru keluar dari pintu utama.

Sebenarnya wanita itu sudah tau dimana keberadaan sang anak karena baju yang digunakan sang anak terlihat sedikit. Dia hanya berpura-pura tidak tahu dan perlahan mendekat kearah sang anak.

"Hayo anak buna ngapain disini?mau kabur dari Buna ya?" Ucap wanita itu membuat sang anak terkejut.

"Buna io taget. Kayo mau agetin biyang-biyang duyu dong." Ucap sang anak mengerucutkan bibirnya kesal. (Buna Io kaget,kalo mau kagetin bilang bilang dulu dong).

"Kalo bilang dulu,adek nggak kaget dong." Ucap wanita itu terkekeh gemas dengan kelakuan sang anak.

Anak itu hanya diam lalu matanya tak sengaja melihat kearah atas dimana buah mangga berbuah lebat. Memang sekarang pohon di depan rumah mereka sedang berbuah dengan lebat.

"Buna io mau uah" ucap Lio menunjuk buah mangga yang sudah matang.

Buna mengelus kepala Lio kemudian tersenyum tipis.

"Nanti kita minta tolong mang Jono ambilin buahnya ya sayang,sekarang adek mandi dulu yuk." Ajak Buna meraih pergelangan tangan Lio mengajaknya untuk masuk kedalam rumah.

Lio menarik tangannya dan menyembunyikan di belakang tubuhnya. Kepalanya menggeleng pelan tidak menyetujui ajakan bunanya.

"Mau cekayang aja Buna" ucap Lio memelas.

"Sayang ini masih pagi,nanti siang aja ya. Lio kan belum sarapan,nanti perutnya sakit loh nak kalo makan buah sebelum sarapan." Ucap Buna menjelaskan secara perlahan agar sang anak mengerti.

Lio mengangguk pelan "ya udah adek mau cayapan cekayang. Tapi janji nanti ambil buah mangganya ya." Ucap Lio menyodorkan jari kelingkingnya sebagai janjinya.

"Iya sayang,Buna janji. Ya udah sekarang adek mandi dulu yuk,kasihan loh mbak Mina udah siapin air mandi adek nanti airnya dingin." Ucap Buna kemudian menggendong sang anak agar cepat sampai ke kamar.

Riani Anggraini,atau sering di panggil Buna cantik oleh si gembul Lio. Riani hanya tinggal bersama anaknya ,Lio. Serta ada juga mang Jono tukang kebun,mbak Mina babysitter Lio,bi Retno pembantu serta mang Jajang supir di rumahnya.

Riani sosok terkenal yang mempunyai beberapa cabang restoran yang menyebar di beberapa daerah. Hanya segelintir orang yang mengetahui nama aslinya. Sampai saat ini jika di luar dia terkenal dengan nama samarannya,yaitu Riri.

Riani sosok yang lembut,penyayang,kadang juga akan bersifat tegas dan akan menjadi monster jika itu menyangkut orang-orang yang mengganggu buah hatinya.

Riani tinggal di kompleks perumahan di tengah-tengah kota besar. Tetangganya pun ramah,apalagi jika sudah bertemu dengan si gembul Lio. Apapun akan diberikan untuk Lio. Mereka senang dengan keberadaan Lio,dari yang anak-anak,yang muda hingga tua pun menyukai Lio.

"Buna~" panggil Lio yang tentu saja sudah rapi dengan setelan jumpsuit nya yang menambah kadar keimutannya.

Riani menoleh dan tersenyum kala melihat Lio yang datang menghampirinya kemudian mengangkat Lio ke atas pangkuannya.

"Sudah tampan anak buna" Buna mencium kepala Lio.

"Heumm wanginya anak buna,sudah rapi mau kemana,tampan?" Ucap Buna menggoda anaknya.

Zalion SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang