🦁 - 5

2.7K 246 10
                                    

Happy reading

------------

Hari ini adalah jadwal Buna Riri mengunjungi restoran miliknya. Dengan Lio di gendongannya serta mbak Mina yang berjalan di belakang Buna dengan menggenggam tali tas berisi perlengkapan Lio.

Hari ini Buna membawa Lio ke restoran karena selepas dari restorang Buna akan membawa Lio untuk check up rutin.

Si bayi yang mengenakan setelan jumpsuit dengan sepatu putihnya,tak lupa rambut yang di kuncir Apple hair. Tangan mungil itu melingkar apik di leher sang Buna dengan mulut yang terus menyedot pacifier.

Mereka mamasuki mobil dengan Buna dan Lio duduk di kursi belakang dan mbak Mina duduk di depan sebelahan dengan mang Jono selaku supir.

"Mau temana,Buna?" Lio mendongak menatap bunanya.

"Kita ke restoran dulu ya,setelah itu kita pergi ke taman. Adek mau?" Buna mengelus kepala Lio.

Si bayi yang mendengar ucapan Buna mengangguk berbinar.

"Taman?ada itan na,tidaa?"

Buna terkekeh gemas begitupun mbak Mina serta mang Jono.

"Ikan tidak ada di taman,sayang."

wajah mungil itu tertekuk dengan alis yang mengkerut tak suka.

"Tenapa tidaa ada itan na, Io mau mamain cama itan. Tenapa tidaa bawa Acep caja Buna,kacian Acep nanti Io tindal." wajah mungil itu tertekuk sedih. (Kenapa tidak ada ikannya,Lio mau main sama ikan. Kenapa tidak bawa Asep saja Buna,kasian Asep nanti Lio tinggal.)

"Kalau Asep di bawa,kasian dong sama teman teman Asep yang lain."

"Io mau beyi teman Acep yagi,boyeh Buna?" Lio mendongak menatap Buna dengan tatapan memohon.

Ini salah satu yang membuat Buna kadang tidak tega untuk menolak keinginan si kecil. Tatapan maut yang di berikan sang anak membuat hatinya luluh hanya karena tatapan menggemaskan dari si kecil.

"Baiklah,sehabis dari taman kita mampir membeli ikannya." putus sang Buna membuat si kecil terlonjak senang.

Mobil yang melaju dengan kecepatan sedang itu akhirnya sampai di pelataran restoran milik Buna Riri.

Buna keluar dengan Lio digendongannya diikuti mbak Mina.

Saat memasuki restoran mereka bertiga disambut dengan sopan oleh para karyawan nya.

Safira selaku manager langsung menyambut pemilik restoran.

"Selamat pagi Bu." sapa sang manager.

Buna tersenyum tipis kemudian mengangguk pelan.

"Pagi. Bagaimana keadaan restoran?" tanya Buna.

Safira memberi tanda jempol "Sampai saat ini baik buk. Semua aman terkendali."

Safira serta mbak Mina mengikuti Buna Riri yang berjalan menuju ruang kerja.

"Bagus deh. Oh iya bagaimana dengan perekrutan karyawan baru. Apa sudah dapat?" tanya Buna yang kini duduk di kursi kerja dengan Lio yang masih berada di pangkuannya.

"Banyak yang mengirimkan surat lamarannya,yang ini sudah saya pilih yang terbaik." Safira meletakkan beberapa surat lamaran kerja ke atas meja.

"Baiklah nanti akan saya periksa dulu. Terimakasih Fira." sang manager itupun mengangguk pelan kemudian pamit keluar.

"Buna mau kerja sebentar,adek main sama mbak Mina,boleh sayang?" Buna menunduk menatap Lio diangguki oleh si empu.

Melihat kode dari Buna,mbak Mina beranjak untuk mengambil alih Lio. Setelah melihat keduanya keluar dari ruang kerja,Buna langsung mengambil surat surat itu.

Zalion SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang