🦁 4

3K 249 18
                                    

Happy reading

--------

Setelah bujuk rayu Buna pada Lio,akhirnya si bayi menurut ketika akan diajak pulang dengan iming-iming di belikan teman untuk Asep.

Ngomong-ngomong bicara tentang Asep. Asep sudah menghilang ditelan kucing tetangga si bayi. Siang tadi tetangga mereka datang berkunjung kerumah untuk meminta maaf pada si bayi. Dan sebagai gantinya si tetangga itu memberikan ikan kecil yang hampir mirip Asep dan tetap di beri nama Asep juga.

Saat ini Io sudah terlelap di pelukan buna nya. Daddy Arthur mengantar keduanya pulang. Setelah sampai Daddy Arthur mengambil alih Lio ke dalam gendongannya.

"Syutt tidur lagi sayang." Daddy menepuk pantat Lio yang berlapis popok karena si bayi melenguh.

Buna berjalan di depan daddy menuju dalam rumah.

"Eunggg..." Mata yang semula terpejam kini terbuka perlahan,tangan mungil itu terangkat keatas memegang rahang Daddy Arthur. Dengan kesadaran yang belum penuh Lio mengelus rahang tegas itu kemudian membawa jempol mungilnya ke dalam mulut.

"Cu~" igau si bayi kemudian kembali memejamkan matanya namun hanya sebentar lalu detik setelahnya dirinya dibuat tersentak kaget lalu menangis.

"Huwaaaa.... Hiksss huwaaa...." Daddy Arthur bahkan Buna terkejut mendengar tangisan si bayi.

Daddy Arthur menimang pelan si bayi sembari menepuk pantat si bayi agar tangisan mereda. Namun bukannya mereda,tangisan si bayi bertambah sembari memanggil-manggil Buna nya.

"Syuttt syutt Buna disini sayang.." Buna mengambil alih Lio dan detik berikutnya Lio langsung berhenti menangis dengan tangan yang sudah masuk ke dalam baju bundanya mencari sumber nutrisinya.

"Nen buna~ nen~" lirih si bayi yang masih sesenggukan.

"Iya iya kita nen yaa.."

Buna menoleh menatap Daddy Arthur. Si empu yang di tatap pun tersenyum lembut.

"Aku pulang sekarang ya,tidak apa-apa kan aku tinggal?" Daddy menatap Buna tersenyum.

Buna tersenyum lalu mengangguk "nggak papa,makasih ya udah anterin pulang."

Daddy mengangguk pelan kemudian mengecup sayang kening calon istrinya lalu beralih ke pipi bulat calon bungsunya.

"Daddy pulang dulu,baby."

Setelahnya,Daddy keluar dari rumah dan melajukan mobilnya pulang ke mansion. Sedangkan Buna membawa si bayi ke kamar untuk di rebahkan agar lebih mudah menyusui.

------------

Di siang harinya,saat ini Buna dan Lio sedang bersantai di taman belakang dengan Buna mengawasi Lio yang sedang memberi makan Asep serta kawanan ikan lainnya.

Sebari mengawasi Lio,Buna mengedarkan pandangannya pada sebuah lahan kosong sebelah kiri. Melihat lahan kosong itu membuat Buna berpikir agar membuat lahan untuk beberapa sayuran. Tersenyum tipis kemudian mengangguk pelan.

"bi Ratna..." panggil Buna pelan pada art yang kebetulan duduk di sebelahnya.

BI Ratna yang dipanggil pun menoleh "iya buk,ada apa?"

"Gimana kalau kita buat beberapa tanaman sayuran di lahan itu. Daripada kosong nggak ada tanaman,kan?" ucap Buna menunjuk lahan kosong itu.

BI Ratna mengangguk "boleh juga,buk. Daripada kosong mending ditanam sayuran aja. Kemaren sih saya rencananya mau bilang gitu sama ibu,eehh malah ibu duluan yang bilang." bi Ratna tertawa diikuti Buna.

"Kira-kira siapa ya yang bisa buat lahannya,nanti kalo masalah tanam menanam kita aja." Buna menatap BI Ratna yang sedang berpikir.

"Mang Jono kan ada Bu. Minta tolong sama dia aja."

Zalion SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang