🦁 9

1.6K 280 8
                                    

Happy reading

-------------

Selesai dengan acara makan malamnya,kini mereka berkumpul di ruang keluarga. Pembicaraan kali ini sedikit serius karena tengah membicarakan acara pernikahan Arthur dan Riri.

"Bagaimana di hari Lio berulang tahun saja,sekalian merayakan ulang tahun baby." saran Hana.

"Tapi ulang tahun baby masih 3 bulan lagi." celetuk Riri.

Arthur yang mendengar pun merasa tidak setuju.

"Aku tidak setuju. Ulang tahun baby masih lama. Bagaimana kalau Minggu depan saja." Arthur memberi saran membuat mereka mendengus kesal.

"Kau gila hah,kau pikir semingu cukup untuk mempersiapkan semuanya?!" Gavin,kakak kedua Arthur menatap datar sang adik.

"Kita punya kuasa,tinggal beri uang dan semua akan beres." jawab Arthur santai kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Riri dengan tangan yang bertengger di pinggang wanita itu.

Para anak-anak yang melihat tingkah Arthur mendengus.

"Belum juga sah udah begitu,gimana kalo udah sah." gumam Dafi yang hanya di dengar oleh Andra yang duduk disampingnya. Andra mengangguk setuju kemudian beralih menatap Lio yang kini duduk di pangkuan Abian tengah meng secrol video tentang dunia ikan.

Andra mendekat kemudian mencuri kecupan di pipi bayi itu. Lio menoleh menatap Andra yang sedari tadi tersenyum menatapnya. Mengerjapkan matanya bingung kemudian mendongak menatap Abian seolah bertanya.

"Nama Abang Diandra,anak appa dan eomma,panggil Abang Andra." seloroh Andra saat Abian ingin berucap.

Lio mengernyit bingung,baru sekarang Lio melihat laki-laki yang duduk disamping Abian. Memang saat Lio berkunjung kerumah daddy-nya,Diandra memang tidak ada di mansion. Jadi saat mereka berkunjung tidak dapat bertemu dan ini adalah kali pertama mereka bertemu. Saat itu Diandra tengah berada di luar kota untuk mengikuti olimpiade sains dan matematika.

Jangan salah,biarpun sifat Diandra persis seperti Dafa yang sengklek,namun jika dalam pelajaran dia adalah juaranya. Dari kelas satu SD sampai kini dirinya kelas tiga SMA dia selalu mendapat peringkat satu pararel dan tidak pernah bergeser posisinya.

Sifat Diandra dan Dafi sama,makanya setiap hari tingkah mereka membuat keluarganya yang lain selalu mengelus dada. Jika Dafi jahil,maka Diandra pun ikut jahil ditambah dengan ucapannya yang terkadang nyelekit membuat hati orang-orang sakit.

"Adek siapa namanya?" tanya Diandra menatap kagum wajah Lio yang menggemaskan.

"Ma Io,Io~" Lio menatap polos Diandra,membuat Andra meremas-remas tangannya melampiaskan gemasnya. (Nama Lio,Lio.)

"iiiiiii cimitcimitcimitcimit,gemes banget ya tuhan,sini dek sama Abang sini." Diandra menepuk kakinya yang bersila agar Lio duduk di pangkuannya.

Abian hanya menatap datar Andra dan langsung melingkarkan tangannya diperut Lio agar tak berpindah dingakuan Andra.

"Hehh adek mau sama gue,singkirin tangan Lo." Andra menatap kesal Abian.

"your language,Andra." Andra meringis menatap appa nya.

"Sorry,pa." Andra kembali menatap Lio "Sini dek,Abang punya sesuatu loh. Adek mau lihat nggak." Andra berucap sambil menggoyangkan sesuatu ditangannya.

Lio yang melihatnya pun terlonjak senang,kedua tangannya berusaha meraih benda yang di pegang Andra. Ponsel yang berisi video ikan pun tersingkirkan karena bungkusan yang di pegang Andra membuat Abian mendengus tak suka.

Andra terkekeh gemas kemudian mengangkat Lio masuk ke dalam pangkuannya. Alis Andra naik turun mengejek Abian.

"Adek mau,men upi~" Lio meremas-remas bungkus permen yupi setelah Andra memberikan padanya. (Adek mau,permen yupi~).

Zalion SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang