Bab V

23 7 6
                                    

Bab V: "Kekacauan"

.
.
.
.

.
.
.
.

(Author pov)

-

02:50 P.M
Senior High School, Jakarta, Indonesia.

"Ngapa lo?" Revan menatap sinis ke arah laki-laki yang bertanya, berjalan ke arahnya setelah memastikan bahwa pintu ruangan terkunci dari dalam.

Plak!

"Lo dari tadi di cariin sama yang lain, malah diem disini sama si Kevin?"

Revan tengah berada di ruang kesehatan alias UKS, karena kejaran wanita tadi membawa nya ke sana dan bertemu Kelvin juga Kevin di dalam nya duduk di pinggir ranjang untuk pasien sekolah.

"Lah lo ngapain anjir kesini? Malah keringetan kek abis di kejer setan" Kevin memutar matanya malas.

"Lebih dari setan, di kejer zombie gue anjing" Umpatan itu keluar dari mulut Revan dengan ekspresi kesal. Mengusak rambutnya kasar lalu mendengus dengan jengkel.

"Zombie?" Kevin dan Kelvin saling bertatapan, seolah mengerti apa yang tengah ada dipikiran mereka masing-masing.

"Cewek bukan?" Celetuk Kelvin.

"Rambutnya panjang warna hitam?" Timpalan Kevin membuat Revan sedikit menyipitkan mata pada keduanya. "Jangan bilang lo bedua juga habis dikejer?"

"Emang, nih hasilnya kaki gue" Kelvin mengangkat kaki kanan nya, menunjukkan paha nya yang telah di perban oleh Kevin.

"Anjir? Kaki lo?" Kelvin mengangguk santai, mengusap perban kakinya sambil menghela nafas jengah. "Gue nemuin tu cewek di parkiran, lagi makanin bangkai anjing"

"Anjing? Bentar, lo bedua ngapain coba ke parkiran?" Kevin yang jengah dengan pertanyaan Revan langsung berdecak lalu memukul pelan kepala si empu.

"Ngambil duit gue, gak tau ni anak ngapain sampe bisa bikin kita di kejer tu orang gila" Kelvin meringis ketika tatapan Kevin seperti menusuk ke arah nya.

"Terus?"

"Gue denger ada suara di belakang tembok tempat biasa kita nyebat, tapi pas gue cek malah ngeliat tu cewek lagi gigit sesuatu, terus sama mayat anjing yang perutnya udah sobek" Revan bergidik ngeri saat ia membayangkan cerita yang Kelvin ucapkan barusan.

"Dia anak sini kan?"

"Kelas XII-A, Rennata" Revan membulat terkejut "Rennata yang kita omongin tadi siang? Yang katanya di temuin depan laboratorium?" Kelvin mengangguk pelan membuat Revan lagi-lagi menghela nafasnya.

"Lo sendirian, terus yang lain pada kemana?" Gerakan Revan terhenti, mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Kevin yang juga menatap nya.

"Mereka masih di kantin, nungguin-"

Aaaaaa!! Brak! Duk! Prang!

Mereka bertiga langsung mematung mendengar suara keributan dari luar ruangan, suara teriakan orang-orang juga benda berjatuhan membuat mereka panik sekaligus khawatir.

"Lo denger kan? Jangan-jangan..." Mereka saling bersitatap satu sama lain, menggeleng seakan pikiran mereka saling terhubung. Langsung panik saat mendengar suara Kevin yang pelan.

"Mereka lagi di kejer juga!?" Revan dan Kelvin langsung saling tatap mendengar celetukan Kevin. Berdebat dengan fikiran masing-masing apakah mereka harus keluar untuk membantu orang-orang yang ada di luar..

Class XII-C.. (Horor/Mystery) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang