Bab IV

22 6 10
                                    

Bab IV: "Kericuhan sekolah"

.
.
.
.

.
.
.
.

(Author Pov)

-

12:00 A.M
Senior High School, Jakarta, Indonesia.

"Mana Kelvin sama Kevin? Gak keliatan tu dua kembar?" Vincent menyeletuk pelan. Ia dan empat orang lainnya baru sampai di kantin sekolah setelah selesai melakukan rapat OSIS dengan para guru. Mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk.

"Mereka masih ada urusan tadi, masih diruang OSIS" Harsaa duduk ditempat yang mereka pilih dengan kaki yang menyilang, mengedarkan pandangan nya sambil mengetuk ngetuk meja dengan jari-jari nya.

"Lain banget orang sibuk, kita mah tinggal nunggu hasil nya aja" Kekeh Samudera.

"Lo itu mah, gue dari tadi sibuk ya anjir.. Sekretaris nya siapa yang disuruh nyatet siapa" Ocehan Kinaan membuat mereka terkekeh. Revan yang sejak tadi diam tiba-tiba menyipitkan mata nya ke arah pintu masuk kantin.

'Mungkin gue salah liat'

"Emang si Becca tadi kemana? Gak keliatan?" Tanya Harsaa mengerut heran.

"Gak bisa izin, kelas dia lagi ujian bahasa" Mereka semua mengangguk. Demi apapun, guru bahasa mereka adalah guru yang paling mengerikan disana.

"Ujian? Kayak kita kemaren kan?" Vincent mengangguk pelan, lalu berdiri sambil menatap mereka satu persatu.

"Pada mau mesen apa ni?" Mereka semua langsung memfokuskan pandangan mereka pada Vincent yang sedang mengangkat sebelah alisnya. Seolah tengah menunggu jawaban dari mereka.

"Gue mau ketoprak aja deh, gak laper-laper banget soalnya" Harsaa menjawab sambil menganggukkan kepalanya, melihat Samudera yang ikut bergumam.

"Samain aja gue, ketoprak juga" Vincent mengangguk paham, lalu beralih pada kedua temannya yang lain "terus, lo bedua?"

"Roti aja, gue udah makan sebelum masuk ruang rapat" Kinaan mengangguk setuju dengan ucapan Revan "gue juga, buat rasanya terserah. Gue mah makan apa aja" Kekeh nya.

Vincent mengangguk lalu beranjak dari tempat duduk mereka menuju ke tempat jualan nya. Revan dan Harsaa tiba-tiba berdiri secara bersamaan membuat Kinaan dan Samudera mendongak heran melihat mereka.

"Gue mau ke toilet" Revan pergi dari sana mengabaikan Harsaa yang mencibir dirinya "gue mau nyusul Vincent, sekalian es nya"

"Nitip Saaa!" Harsaa menaikkan tangannya membentuk tanda jempol, tanda menyetujui teriakan Samudera yang terkekeh pelan melihat nya.

...

"Iya Pak, proposal bulan ini agak telat dikirim nya sama Roy, makanya baru bisa ngasih sekarang" Kevin mencebik kesal, mencibir guru yang membuat mereka lama ke luar ruang rapat dalam hati.

Mereka Kevin dan Kelvin yang sedang mengumpulkan proposal hasil acara event sekolah bulan lalu. Karena Kelvin adalah ketua OSIS maka dari itu ia di panggil dengan alasan proposal yang baru dikirim sekarang. Dengan Kevin yang ikut menemani sebagai pendamping.

"Kamu gak tegesin si Roy? proposal ini di perluin sekolah dari minggu lalu dan kamu baru ngumpul proposal nya sekarang?" Kelvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Menatap guru yang menjabat sebagai pembina OSIS di sekolah nya. Pak Hendra.

Class XII-C.. (Horor/Mystery) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang