Bab VI

17 4 0
                                    

Bab VI: "Kepanikan"

.
.
.
.

.
.
.
.

(Author Pov)

-
04:00 P.M

"Lo serius di sini udah gak ada orang?" Kinaan merapatkan tubuhnya pada tubuh samudera yang jalan di depannya. mengedarkan pandangannya pada koridor yang tengah ia lewati, keadaan nya sudah sangat berantakan.

"Lo jangan mepet kayak gini bisa gak sih? Anjir susah gue jalannya bego" Kesal Samudera yang langsung menjauhkan tubuh Kinaan secara pelan, membuat kinaan mendengus lalu mempercepat jalannya untuk mengimbangi langkah Samudera.

"Kita bakal ke ruang CCTV kan?"

"Hmm, Ruang CCTV ada di ujung lantai tiga, pintu paling terakhir. Makanya gue ngajak lo buat turun dari tangga yang di pojok bukan di sebelah ruang komputer tadi" Jelas Samudera, ia menyorot senter nya ke sepanjang jalan yang ia lewati.

Baru beebrapa jam dan perubahan bangunan sekolah mereka sudah tampak luar biasa-

-Kacau.

"Shhtt!?" Samudera menghentikan langkahnya dengan tangan yang juga menghentikan langkah Kinaan "liat kedepan"

Sontak Kinaan langsung menoleh kan kepalanya kearah tangan NamJoon yang menunjuk kecil, melihat seseorang yang tengah berjalan sambil menyeret satu kakinya. Sambil mengeluarkan suara-suara yang membuat Kinaan merinding seketika. Ia kembali merapatkan tubuhnya ke belakang tubuh Samudera.

"Tetap diam di belakang gue" Samudera memajukan dirinya secara perlahan dengan Kinaan yang mengikuti samudera sambil menutup mata dan merapal doa-doa. Ia benar-benar takut jika hari ini akan menjadi hari terakhir nya melihat dunia.

Tuk!

Ponsel yang di pegang oleh Kinaan terjatuh menimbulkan suara yang cukup keras. Samudera menatap jengah kearah Kinaan yang kini meneguk susah salivanya sendiri.

Bisa ia lihat kalau seseorang yang tadi mereka lihat tersentak, mengangkat kepalanya keatas dan mulai menuju ke arah mereka. Bahkan orang 'aneh' itu tidak datang sendiri, beberapa orang 'aneh' lainnya datang dari dalam kelas yang ada di lantai itu dan ikut menuju kearah mereka. Kinaan menatap samudera dengan tatapan panik.

"Dalam hitungan ke tiga, kita lari kebelakang?"

"Anjing jauh buat jalan lagi ke ruang CCTV bangsat??" Bisik Kinaan yang mulai menepuk bahu Samudera karena 'mereka' mulai dekat dengan mereka.

"Terus lo mau nerobos mereka? Lo liat mereka ada berapa? Lima anjing" Kesal nya sambil memundurkan langkah nya perlahan, diikuti oleh Kinaan juga di belakangnya.

"Kalo dibawah ada juga? Gimana?!"

"Pikirin keselamatan kita dulu disini, kalo dibawah juga ada mereka, kita masuk ke kelas IPS yang paling deket sama tangga" Kinaan mengangguk pelan, dengan gugup ia memasukkan ponselnya ke dalam tas yang di pakai oleh Samudera.

Sambil memundurkan langkah nya perlahan, Samudera mulai menghitung mundur dengan mata yang terus melihat kearah orang-orang 'aneh' itu yang sudah berada di dekat mereka.

"Tiga..

Dua..

SATU!"

Mereka berdua langsung berlari cepat menimbulkan kegaduhan yang membuat para orang 'aneh' itu tersentak lalu ikut berlari ke arah mereka. Kinaan yang melihat hal itu langsung memekik lalu mempercepat lariannya, meninggalkan Samudera yang ikut memekik melihat dirinya yang ditinggalkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Class XII-C.. (Horor/Mystery) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang