Bab III: "Tanda-tanda"
.
.
.
..
..
.(Author POV)
-
10:00 A.M
Rumah Sakit Permata, Jakarta, Indonesia.(Nama rumah sakit nya ngarang aja ya)
Suara decitan brankar terdengar beradu di Koridor rumah sakit, terlihat beberapa murid yang sedang berlarian membawa brankar berisikan pasien yang sedang kejang-kejang sambil mengaum. Murid-murid itu langsung menyeka keringat mereka saat brankar yang berisikan pasien tadi dimasukkan kedalam ruang IGD. Salah satu dari mereka tiba-tiba saja menyeletuk-
"Gila, itu si Rennata kerasukan apa gimana? Ngaum-ngaum gitu anjir, udah kek zombie" Siswi itu berucap sambil terengah lelah, mendudukkan dirinya di kursi tunggu.
"Bener tuh, mana matanya berubah lagi jadi putih" Helaan nafasnya tertular kepada yang lain, salah satu dari mereka tetap berdiri sambil terdiam. Tidak ada yang menyadari kalau anak itu tengah tersenyum tipis sambil melihat kearah pintu didepannya.
"Nih minum, bagi aja buat kalian. Gue bakal beli sendiri nanti" Satu-satunya laki-laki yang ada disana menyodorkan botol air mineral kepada wanita yang berucap pertama. Lily.
Ya, kalian benar. Mereka adalah Lily, Harenna, Jennifer dan Veronica yang membawa Rennata ke rumah sakit karena sudah berada di kondisi yang darurat. Bersama Zevanio yang merupakan ketua PMR sebagai penanggung jawab mereka.
"Makasih kak" Zevan mengangguk lalu mendudukkan dirinya di sebelah Harenna yang masih berdiri diam di sebelah kursi tunggu. "Duduk Ren, lo gak capek?"
"Gak usah kak, berdiri aja gak papa" Ujarnya pelan lalu kembali fokus pada ponsel di genggamannya. Veronica yang juga sedang memegang ponsel melirik kearah Harenna yang kembali diam.
"Eehhh kak, saya izin ke toilet sebentar boleh?" Zevan menoleh kearah Jennifer yang mengerut, ia menggeleng kecil sambil terkekeh "silahkan atuh, gak ada yang ngelarang. Cuma cepet ya, habis ini kita harus langsung balik"
Jennifer tidak menjawab, anak itu langsung berlari dari sana menuju toilet terdekat dari ruang IGD.
'Bagus, rencana udah jalan sesuai yang gue mau! Sekarang tinggal satu lagi.. Satu lagi yang harus gue lakuin biar rencana gue bener-bener jalan sesuai yang gue mau...'
...
"Bagaimana dokter? Apa yang terjadi sama siswi didalem!?" Zevan mewakili mereka semua untuk bertanya kepada dokter yang baru saja keluar dari ruang IGD, Lily menyiapkan sebuah buku kecil untuk mencatat kondisi Rennata karena kebutuhan organisasi khusus PMR. Kebetulan dia sekretaris nya.
"Pasien sudah disuntik bius untuk beberapa jam kedepan. Sejujurnya baru sekarang saya melihat kondisi seperti pasien di dalam, kejang-kejang yang di alami bahkan sangat tidak wajar. Perubahan warna kulit serta mata yang menjuling keatas, pasien harus diotopsi lebih lanjut untuk mengetahui penyakit apa yang sedang pasien derita"
"Jadi Rennata harus berada disini dok?" Tanya Veronica reflek, ayolah, dia hanya ingin kembali!
"Ya, pasien harus berada disini lebih lama lagi untuk melakukan scanning serta penanganan lebih lanjut, silahkan tanda tangan pada formulir di sini untuk persetujuan dari wali pasien" Zevan mengambil formulir itu dari tangan asisten sang dokter, membaca nya sekilas lalu kembali menatap sang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Class XII-C.. (Horor/Mystery)
Mystère / ThrillerKelas XII-C yang banyak dirumorkan adalah kelas yang paling terkutuk, membuat kelas tersebut disegani dan di pandang mengerikan oleh orang lain.. Dianggap pembawa sial karena sudah banyak sekali kejadian peristiwa yang berawalkan dari kelas itu.. ...