8. Mimpi?

167 12 3
                                    

Matahari sudah keluar dari persembunyiannya dan rumah itu tidak lagi sunyi karena beberapa pemiliknya sudah mulai beraktivitas.

"Papi? Haechan mana?" tanya Mami Ten pada Jhonny yang sedang membaca koran sambil menikmati segelas kopi di ruang tamu.

Jhonny menatap istrinya sekilas "papi tidak tahu, dia tidak di kamar?" ujarnya membuat mami Ten segera menatap jam pada dinding itu.

"ya ampun anak itu!" ucap Ten panik dan segera berlalu pergi.

2 menit kemudian~

BRAK!!

"HAECHAN!! BANGUNN!!" teriak mami Ten mendobrak kasar pintu anak gadis satu-satunya.

"ini sudah jam berapa hah? kemarin bilang ada meet pagi sama dospem!"

Haechan yang terkejut sontak melompat dari kursinya, iya dia tertidur di kursi dengan laptop yang masih menyala di mejanya.

"ck mami!! kenapa teriak-teriak sih, baby L masih tidur.." kesal Haechan karena teriakan maminya di pagi buta seperti ini.

Ten yang mendengar perkataan Haechan seketika mengerutkan dahinya "hah? kamu ini ngomong apa? siapa?" tanya Ten yang balik kebingungan menatap Haechan.

raut wajah kesal Haechan semakin jelas, semalam dia bersusah payah menidurkan si gembul itu karena rewel, bayinya baru saja bisa tidur.

"cucu mami, L. dia masih tidur mi.. jangan ribut" jawab Haechan

Mami Ten semakin kebingungan, siapa? apa tadi? cucu katanya?

langkah itu mulai mendekati anak manisnya, dan beberapa detik kemudian punggung tangan itu mendarat tepat di dahi Haechan.

"sayang kamu demam? apa skripsi mu sesulit itu hm?" ujar Ten dengan wajah prihatinnya.

"ck! Haechan baik-baik saja, mami yang kenapa? kenapa teriak-teriak"

"karena kamu!, ini sudah jam berapa. katanya ada meet sama dospem jam 9 pagi, ini sudah jam segini dan kamu belum siap?"

kali ini dahi Haechan yang berkerut "hah? dos.. dospem?!" seketika mata itu terbelalak saat mulai menyadarinya.

dengan cepat mata itu mulai menatap sekelilingnya.

Deg!

ruangan ini sangat tidak asing di matanya, dia ingat betul jika ini kamarnya. semua barang-barang itu bahkan tidak berpindah dan semuanya masih sangat lengkap.

melihat tingkah aneh putrinya Ten kembali membuka suaranya "sayang kamu kenapa sih? udah ah sekarang cepat bersiap, mami buatin sarapan. papi bakal anter kamu ke kampus" jelasnya lalu segera keluar dari kamar Haechan.

Haechan masih mematung karena shock. apa yang terjadi? kenapa dia bisa disini?

"hp.. hp gw.."

ucap Haechan sambil mencari ponselnya, di raihnya ponsel yang berada di tempat tidur tak jauh dari meja belajarnya.

Deg!

mata itu kembali terbelalak saat melihat waktu yang tertera pada layarnya "2029? nggak.. nggak mungkin kemarin gw yakin itu 2034, gw udah nikah. gw.."

Haechan sama sekali tidak mengerti, sebenarnya apa yang terjadi padanya, kenapa dia kembali tahun 2029? jelas itu 5 tahun yang lalu.

"Chanie sayang? kau sudah siap?" teriak sang papi dari tangga membuat Haechan segera tersadar

"eh? iya pi, sebentar!" sahutnya dari dalam kamar.

walaupun Haechan sangat bingung dengan keadaan ini, tapi karena teriakan papinya, dia tetap bersiap untuk pergi ke kampus.

.
.
.
.
.

Future Husband ft MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang