9. Second Meeting

156 20 1
                                    

Hari ini Haechan sudah berada di depan gerbang kampus Neo. gadis itu bertekad menemui Mark dengan alibi mengembalikan gelangnya. sama dengan yang dikatakan Mark jika itu menjadi pertemuan kedua mereka.

"ck! mana sih kok lama" kesal Haechan menunggu kedua sahabatnya yang sedari tadi belum muncul juga.

"Chanie!"

panggilan itu membuat Haechan menoleh "nah akhirnya" ucapnya lega menatap dua orang yang baru saja tiba.

"nih pake dulu id Renjun" ujar Jeno memberi id itu pada Haechan

"eh? trus Injun masuknya gimana?"

"gw ada punya temen, kebetulan dia ga masuk"

"oh ya udah ayo" ajak Haechan semangat

"dih happy bener"

"kan mau ketemu calon daddy baby L"

"dih anjir udah calon daddy aja, baby siapa tadi? L? halu bener lo" ujar Renjun membuat wajah Haechan sedikit cemberut.

"ck! ga tau aja besok lebih bucin lo bedua sama anak gw" batinnya kesal. Haechan ingat betul bagaimana bucinnya Renjun dan Jeno pada bayi gembulnya itu.

"udah ah! ayo"

beberapa menit kemudian akhirnya Haechan pun berhasil masuk dengan selamat ke dalam kampus Mark.

"okay tugas gw udah kelar ya, sekarang Jeno yang bakal anter lo ke ruangan Mark." jelas Renjun.

"hm. sekarang ayo Jen" ujar Haechan segera menarik lengan Jeno

"Chan lo ga kuliah ya?"

"ck! gw udah bimbingan kemarin, minggu depan lagi jadwalnya"

"oh"

"hm.. ini Mark di ruang mana?" kali ini gantian Haechan yang bertanya.

"ruang latihan basket paling"

Haechan mengangguk "oh, dia anak basket ya? ga heran sih ABS dia candu bener" ucapnya tersenyum malu.

Haechan ingat beberapa kali dia melihat Mark keluar kamar mandi dengan badan atas yang terekspos, menampakkan jelas perut sixpacknya membuat Haechan berhasil menelan ludahnya. pipi itu bahkan memerah padam membuat Mark sampai kebingungan.

Jeno yang mendengar cerita Haechan spontan menoleh pada yang lebih pendek "lo bilang apa?"

"hm?"

"lo udah pernah lihat emang?"

"ya iyalah udah megang malah" bangga Haechan. padahal sebenarnya dia mengambil kesempatan saat Mark sudah tidur.

kali ini jawaban Haechan sontak membuat punggung tangan Jeno mendarat di dahi si manis

"Chan? plis banget jangan gila dulu ya? minimal nunggu lulus S1 anj" ucap Jeno

"ish! apaan sih" Haechan menepis tangan Jeno di dahinya.

"gw takut anying. lo halu parah banget dodol"

"ck! gw ga halu..! gw bener-"

"udah ah diem. kita udah nyampe. lo masuk aja kedalam, trus nyari dah si Mark" potong Jeno ketika kaki mereka sudah sampai di depan ruangan tujuan awal.

"paham kan? udah ya gw cabut, bentar lagi dosen gw masuk"

"ih jangan di tinggal" rengek Haechan tidak terima

"ck! ga bisa Chan. gw hampir telat. udah see ya." setelah mengatakan itu Jeno pun meninggalkan Haechan begitu saja.

huh..

Future Husband ft MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang