Elevator [ 1 ]

159 28 19
                                    

Note : Kali ini dua bagian... Hihihi...


Characters : 
Naruto - Karin - Ino - Sai - Sasori - Itachi - Sasuke - Sakura










"Katanya, kalau kau menaiki elevator itu, kau akan bertemu jodoh."

Naruto, Ino, Sai, Sasori, Itachi, Sasuke, dan Sakura memandang Karin yang menyebar gosip hangat. Ini adalah klub olahraga voli sekolah dan hanya mereka yang terlihat bersantai di ruangan itu.

Naruto terlihat berbinar ceria. "Benarkah? Dimana elevator itu? Aku harus mencobanya."

"Sepertinya menyenangkan. Aku akan menemukan jodohku lebih cepat! Kyaaaaa!" Ino terlihat gembira.

Sai memalingkan wajahnya. "Paling candaan konyol. Mana ada yang seperti itu di dunia ini."

Sasori tersenyum. "Apapun bisa terjadi. Kau harus percaya keajaiban."

"Percaya keajaiban, bukan ramalan dan hal gaib." balas Itachi datar.

Ino melirik Itachi dengan cemberut. "Kau menyindirku, senpai?"

Itachi hanya mengangkat bahu. Sementara itu, Karin terlihat kesal karena mereka tidak mempercayai ucapannya. Ia melirik kearah laki-laki yang sedang memandang ke luar jendela.

"Kau mempercayaiku 'kan? Sasuke?" tanya Karin dengan senyuman.

Sasuke mendengus. Ia melirik gadis yang duduk di sampingnya. "Siapa yang bicara? Kau mendengar sesuatu?"

Sakura tersenyum. "Kau tidak boleh begitu, Sasuke-kun."

Sasuke memutar bola matanya bosan. Gadis yang memiliki sifat baik dan naif. Ia harus terbiasa dengan sifat itu untuk menjerat hati gadis itu dan menjadikan gadis itu sebagai istrinya.

Sakura memandang Karin dengan senyuman. "Bagaimana kalau kita coba? Sepertinya menyenangkan. Siapa tahu aku bertemu jodohku di sana."

Sontak, suara geseran kursi terdengar. Tubuh tingginya menjulang, Sasuke berdiri karena tidak terima mendengar hal itu, membuat Sasori menahan tawa, sementara Naruto berusaha tidak berguling-guling dengan tawa meledak di lantai.

"Ayo kita lakukan!" 

Teriakan kegembiraan Naruto membuat Sasuke terbakar.

"Aku tidak ikut." tegas Sasuke, lalu memandang Sakura. "Kau juga."

Sakura memandang heran. "Aku ikut kok?"

Karin terlihat cemberut. "Aku yakin, jodohku ada di sini. Kau! Jodohku adalah kau!" ucap Karin sambil menunjuk Sasuke.

Sasuke melirik Itachi. "Kau melihat sesuatu, Aniki?"

Itachi tersenyum memandang Sasuke. "Aku melihat perang dunia."

"Aw, dunia asmara." sahut Sasori sambil mengacak-acak rambut merahnya, bukan untuk menebar kutu, oke? 

Sasori menyisir rambut merahnya ke belakang, lalu memandang Sakura. "Sayang, aku juga ikut."

Satu sepatu Sasuke terlempar kearahnya dan Sasori segera mengelak hingga jatuh dari kursinya. Mata lesu Sasori memandang Sasuke cukup lama, lalu ia mengambil sepatu itu dan berjalan mendekati jendela.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang