Abnormal

Elevator [ 3 ]

Note : lanjut wkwkwk

Characters :
Sasuke - Sakura - Naruto - Sai - Ino - Itachi - Sasori - Karin

Lampu elevator itu padam. Tidak bergerak, tidak pula berbunyi. Mereka hanya diam membeku setelah elevator itu tertutup rapat.

Itachi membekap mulut Sasori karena teriakannya. Mendadak, mereka semua terduduk di elevator itu, lemas seketika. Lampu elevator yang padam membuat suasana semakin mencekam. 

Itachi meraih senternya dan mengecek elevator. Tak lama, lampu elevator berubah dengan cahaya yang redup. Cahaya elevator yang terang menjadi kelabu. Itachi memandang sekitar, teman-temannya masih dalam kondisi yang aman. Ia cukup lega.

Mereka mendengar derap langkah yang begitu berat dan banyak seolah berjalan di sekeliling mereka. Mereka memperhatikan dalam penerangan yang minim, terdiam saat melihat makhluk-makhluk aneh dengan cakar tajam bergerak memenuhi ruang di gua tersebut. Mereka menahan nafas ketika satu makhluk mendekati pintu elevator yang transparan.

Gesekan itu terdengar.

Skkk... Skkk...

Kuku tajam itu menggesek pintu elevator yang tebal. Mereka hanya diam mematung. Sakura merasakan debaran jantungnya begitu kencang, begitu pula debaran jantung Sasuke yang kencang menempel di telinganya dan jemari Naruto yang bergetar ketakutan. Sai hanya diam, merasakan begitu kuatnya Ino berpegangan padanya saat ini.

Karin dan Sasori mendadak membisu. Mereka semakin bergerak mundur menjauhi pintu elevator. Itachi masih memandang dengan waspada sambil bergerak menjauhi pintu elevator.

Pintu itu tebal dan kuat.

Itachi melirik ke samping dalam suasana redup tersebut. Ada 107 tombol lantai elevator dan Itachi kebingungan. Apakah kabar gosip itu benar? Kenapa banyak lantai di sini? Bukankah ini hanya gua? Tempat ini aneh.

Itachi melirik ke atas tombol, layar itu menunjukkan angka 1, mereka berada di lantai 1. Itachi termenung. Ia sudah terlalu banyak berpikir hari ini dan kepalanya terasa pening. Perlahan, ia menekan salah satu tombol elevator. 

Lantai 2.

Elevator hanya terdiam selama  beberapa menit. 

Perlahan, elevator bergerak naik.

Pemandangan makhluk-makhluk itu menghilang karena mereka bergerak naik ke atas dan dinding hitam menutupi pemandangan pintu elevator yang transparan.

Mereka selamat dari makhluk-makhluk itu.

Perlahan, elevator baru muncul. 

Tidak ada siapapun di sana. 

Elevator itu kosong.

Ting!

Pintu elevator terbuka perlahan dan cahaya begitu terang mengusir para makhluk di sana. Makhluk bercakar tajam dan taring di giginya itu menjerit, mengeluarkan suara dengan resonansi tinggi.