Note : Tiap chapter beda cerita
Characters : Sasuke - Sakura - Sasori - Itachi
Mereka ada di dalam mobil. Itachi menyetir, Sasori di sampingnya, dan di belakang adalah adik bungsu mereka. Mereka sedang dalam perjalanan menuju lokasi liburan dan berencana menginap di villa milik keluarga Uchiha.
"Jarang-jarang kita liburan bersama." ucap Sasori.
"Orang yang selalu memberikan harapan palsu adalah kau, Sasori." balas Itachi.
"Hahaha sorry, aku sibuk." ucap Sasori sambil menyisir rambut merahnya ke belakang.
"Sibuk apa? Bermain perempuan?" ejek Itachi.
"Enak saja. Aku pria mahal."
"Sakura sampai tiga kali membatalkan janji dengan teman-temannya karena kau. Kau selalu membatalkan janji di hari keberangkatan."
Sasori tertawa. "Maafkan aku, Sakura."
Sakura berdecak pelan. "Tidak akan ku maafkan."
Sasori memilih tidak peduli dan melirik Sasuke yang betah memandang jendela.
"Tumben adikmu mau diajak pergi?"
"Kau lihat lah siapa yang duduk di sebelahnya."
Sasori bersiul. "Ada udang dibalik bakwan."
Itachi tertawa. "Begitulah adikku."
Mobil melaju di jalanan tersebut. Tetesan air hujan membasahi jalanan dan mobil. Sasuke melirik Sakura, gadis itu asik memandang jendela di dekatnya. Mereka berdua hanya diam sedari tadi tanpa berbicara apapun.
Mereka hanya saling kenal dan bertemu beberapa kali di kampus. Tidak ada pembicaraan mendalam. Mereka berbicara untuk hal penting saja. Itulah kenapa suasana begitu canggung diantara mereka. Bibir tipis Sasuke terasa kaku untuk memulai obrolan dengan Sakura. Kalau bukan karena saudara mereka yang sangat dekat, mungkin ia tidak bisa mencari kesempatan untuk berdekatan dengan gadis merah muda tersebut. Duduk diam bersebelahan saja sudah membuat Sasuke senang.
Sasori memandang sekitar. "Masih jauh tempatnya?"
"Setengah jam lagi."
"Dimana tempatnya?"
"Setelah melewati hutan, akan ada jalanan tebing. Kita lewat jalan itu."
"Jalanan tebing?"
"Ya, villanya di atas. Kita lewati jalanan tebing itu."
"Pasti villa keluarga kalian besar."
"Sudah pasti."
"Dasar keluarga kaya."
Itachi tersenyum saja sambil fokus menyetir.
Suasana kembali hening dan hanya suara hujan deras yang menemani mereka. Sakura memandang hutan gelap yang mereka lewati. Cuaca mendung dan hujan membuat hutan lebat itu terlihat mencekam. Sakura langsung mengalihkan pandangannya kearah lain untuk menutupi rasa takutnya yang berujung dengan memandang mata hitam yang meliriknya tanpa ekspresi.
Hanya saling pandang.
Sakura kembali memalingkan wajahnya kearah lain. Ia tiba-tiba merasa gugup karena mata hitam tajam itu seakan ingin mengulitinya. Pria itu menyeramkan.