Accident

52 8 0
                                    

Gelang berliontin hati itu menggantung di pergelangan tangan Yesha. Dia memperhatikan dengan seksama gelang pemberian Sunoo.

"Perasaan waktu dikasih, warnanya biru, jadi putih lagi terus sekarang biru lagi."

Yesha mengingat-ingat sesuatu disaat dia masih berada dirumahnya sebelum terjatuh. Yesha sempat memencet liontin itu ketika berwarna putih, dia melakukan itu secara tidak sengaja.

"Ini gua balik ke masa lalu kah? Kayak drakor Lovely Runner?"

Melihat kalender di ponselnya menunjukan tanggal 09 September 2019, Yesha yakin kalau dia kembali ke masa lalu, dia tidak kembali ke masa depan sampai detik ini, masa depan dimana Sunghoon sudah tiada.

BRAK!

"Yesha!"

Pip!

"AKH!" Yesha panik ketika liontinnya tidak sengaja terpencet. Dia menoleh melihat Jake yang kebingungan karena dia berteriak, "KETOK!" bentaknya.

Jake menyeringai polos, "Sorry sorry, ayo sarapan, gua mau kerja."

Oh iya, dulu Jake kerja sambil kuliah ya, bantu perusahaan papa, batin Yesha.

"Iya gua turun nanti," ujar Yesha.

Ketika Jake kembali ke ruang tengah, Yesha memperhatikan gelangnya yang sempat dia pencet liontinnya. Namun tidak terjadi apapun dan dia tidak kembali ke masa nya.

"Gua kejebak kah? Atau gua ngulang waktu?"

"BURUAN YESHA!" teriak Jake.

"IYA IYA."

⏳⏳⏳

Yesha berjalan dengan melamun, memikirkan ucapan Sunghoon kemarin yang terus teringiang-ngiang di otaknya, "Ya ga salah juga sih kalo dia ngomong gitu, sensitif juga," ujarnya.

Karena Yesha tidak memperhatikan jalan, dia menabrak seseorang hingga sesuatu yang orang itu pegang tumpah ke tanah.

"Punya mata ga sih?! Bisa liat ga kalo ada orang?!" bentaknya.

"Aduh sorry," Yesha melihat hoodie yang orang itu pakai terkena minuman soda yang dibawanya, "Yah kena banyak— mampus," ujarnya setelah melihat siapa orang yang ada dihadapannya.

Mati gua, batin Yesha.

"Hoodie gua kena!" bentak Jay, "Lo buta apa gimana dah?!"

"Sorry."

"Ganti rugi! Ni hoodie—" Jay memperhatikan Yesha dengan seksama, "Lo? Lo yang ngatain gua primitif kan?!"

"Hah?! Primitif?!"

Flashback on.
"Bisa ngantri ga sih?" ucap Yesha ketika seseorang tiba-tiba berbaris didepannya.

Jay membalikan badannya dan menatap gadis pendek dihadapannya, "Ngomong apa?"

"Lo bisa ngantri ga?" tanyanya dengan sedikit sewot.

"Gua? Ngantri? Lu gatau gua siapa?"

"Gapeduli, mau lu konglomerat, setan, jin, kalo ngantri makan siang ya ikut ngantri. Belaga banget mentang-mentang kaya."

Jay tertawa dan langsung menatap tajam, "Lo nyamain gua sama setan?"

"Kalo lu manusia, lu tau aturan harus mengantri, dan bisa baca di papan itu tertulis jelas, gabisa baca?"

Jay tersulut emosi, dia berniat ingin memukul Yesha. Untungnya hanya niat dan tiba-tiba dia disuruh oleh petugas kantin untuk mengambil makanan. Dengan sombongnya, Jay tersenyum remeh pada Yesha dan mengambil makan siang.

3-1 = 0 || Park Sunghoon, Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang