Yeorin

19 3 0
                                    

"Pak, saya berhasil melakukan kerja sama dengan perusahaan SHim Insurance untuk dana pensiunnya sesuai arahan bapak."

"Bagus, siapa yang presentasi?"

"Harusnya saya bertemu dengan ibu Jihan tapi yang presentasi bapak Jake, Vice Precident DPLK SHim Insurance."

"Jake ya.."

"Saya sempat berfoto dengan bapak Jake, apa bapak mau lihat fotonya?"

"Boleh, kirim sekarang."

"Baik pak, saya kirim lewat chat ya pak, saya izin matiin telponnya."

Tuut.

Ting!

Dalam waktu singkat, anak buah Lino mengirim foto. Terkejutlah Lino melihat wajah yang bernama Jake itu.

"Muncul juga, selama ini kabur-kaburan ternyata," ujar Lino, "Namanya ganti ya, apa jangan-jangan dia juga ganti nama?"

⏳⏳⏳

Semakin lama terlihat Yesha terbiasa dengan tatapan Sunghoon. Dia terlihat santai mengerjakan tugas di laptopnya. Terkadang dia terciduk oleh Sunoo kalau dirinya menatap Sunghoon, untungnya Sunghoon sedang tidak melihat kearahnya.

Es krim kedua Yesha habis, dia pun bangkit dan pergi untuk membeli lagi. Ketika dia kembali, Sunghoon terlihat mengerutkan alisnya sedikit.

"Lu beli lagi?!" seru Sunoo.

"Enak anjir."

"Enak apa lu doyan?!"

"Gua suka es krim, tapi emang suka lupa diri sih.. Ini terakhir kok."

"Aku suka es krim! Tapi emang suka lupa diri heheh, ini terakhir kok!"

Kalimat yang persis terucap kembali, tiba-tiba Sunghoon melihat Yesha seperti merasa kesakitan dikepalanya.

"Lu kenapa?!" seru Sunoo.

Yesha memberi pertanda di tangannya, kalau mereka harus menunggu beberapa saat sampai sakit di kepalanya hilang.

"Kamu beli es krim mulu, nanti batuk."

"Aku suka es krim! Tapi emang suka lupa diri hehe, ini terakhir kok!"

"Mulai hari ini, aku pantau kamu biar ga makan es krim terus."

"Iya iya, ini terakhir.."

"Gaboleh sering-sering. Kata bunda, nanti radang."

"Iya deh."

Terlintas memori masa kecil milik Yesha. Ketika memori yang terekam singkat itu selesai, sakit di kepala perlahan memudar. Kedua lelaki dihadapannya sangat khawatir tapi mereka menunggu karena Yesha yang menyuruh.

"Lu kenapa?! Pusing?!" seru Sunoo, setelah Yesha sudah tidak kesakitan lagi.

"Oh gapapa, emang suka gitu kok."

"Gitu gimana? Pulang aja kalo kayak gini."

"Ngga gausah gausah! Ini bukan masalah serius, cuma emang tadi ada sikap gua yg nge trigger memori gua yang hilang, jadinya kepala gua pusing pas inget-inget kejadian yang mirip sama sikap gua tadi."

Sunoo tersadar, dia mengerti maksudnya, ucapan Yesha tadi besar kemungkinan kalau itu pernah Yesha ucapkan di masa lalu, "memori lu ilang? Kenapa?" tanyanya, pura-pura tidak tau.

"Kecelakaan bus."

Deg.

Jantung Sunghoon berdegup sangat cepat, "Kapan—"

3-1 = 0 || Park Sunghoon, Jay ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang