4

689 49 5
                                    

- Happy reading -

Hiks...

Kini, Night berada di sebuah kondominium milik North,dimana bahkan Dew juga tidak mengetahui kewujudan dan keberadaan kondo tersebut.

Si kecil sedari tadi hanya menangis ketakutan karena matanya ditutupi oleh kain hitam,tangannya diikat di depan tubuhnya dan berada di atas pangkuan North yang sedang menyandarkan tubuhnya di dashboard ranjang,dengan keadaan kaki yang diselonjorkan.

Hanya memerhatikan sang adik menangis ketakutan karena berfikir dirinya akan dibunuh di tangan North bila-bila masa sahaja.

"Jadi...bahagian mana kamu mau ku memotongnya terlebih dahulu?"

Isakan tangis Night semakin kencang,mengeleng ribut dengan lucu.

"Jangan abang hiks,a-adek janji akan jadi adek yang baik hiks,tidak ninggiin suara pada abang lagi,jangan bunuh adek..."

Sudut bibir North sontak terangkat ,jujur saja ia ingin ketawa dengan kencang melihat si kecil yang galak ini menjadi sangat jinak padanya.

Perlahan North mengelus rahang Night,membuat tubuh itu terlonjak kaget seperti terkena renjatan listrik,tubuhnya semakin bergetar dan menegang.

Shh...

Sejujurnya sedari tadi North hanya menahan rangsangan di kejantanannya ,karena posisi yang diduduki oleh sang adek tepat pada kepunyaan,ditambah Night yang tidak duduk diam dan bergerak tidak keruan menambahkan lagi kegesekkan bongkahan pantatnya pada adik kecil North.

"Gerakin pinggulmu"perintah North membuat sang empu bingung.

"H-ha?"

"Gerakan pinggulmu "ulangnya sabar,North sudah tidak bisa berfikir dengan waras.

Dengan gerakan kaku ,Night mula menggerakkan pinggulnya maju mundur,menambahkan lagi erangan dari mulut sang abang.

"Ngh laju lagi dan jangan berhenti atau ku bunuh"North sungguh mengambil kesempatan ke atas ketakutan sang adek yang takut jika dirinya dibunuh.

Gerakan pinggul Night semakin laju ,menstabilkan dirinya dengan meletakkan tangannya yang terikat di atas dada bidang North.

Tiba-tiba mulut nya dibungkam oleh ciuman nafsu milik sang abang,belakang kepalanya ditekan untuk memperdalamkan ciuman,di bongkahan pantatnya juga sudah terasa dengan jelas sebuah gundukkan keras di sebalik celana abangnya, Night sudah tentu tidak polos untuk mengetahui ape bende itu.

Si kecil menepuk dada North karena ia kehabisan oksigen,setelah pungutan itu dilepaskan ,kedua
tangan si jangkung  turun pada pinggul Night lalu membantu untuk ikut menggerakkannya agar semakin laju.

Night menangis frustasi karena dipaksa untuk terus bergerak,sedangkan North sedang kepalang nikmat atas gesekkan tersebut ,ia ingin melakukan lebih dari ini namun diri nya belum berani untuk melakukannya dan ada perasaan kemanusiaan terhadap adek kecilnya,catat hanya pada adek kecilnya.

Ahh shit!

North mendesah nikmat atas pelepasannya ,menarik pinggang Night untuk memeluk tubuh kecil itu,sesekali mengatur nafasnya .

"Apa tidak lelah menangis?"

Night hanya diam ,sesekali tangan kecilnya yang masih terikat menarik kaosnya ke bawah seperti ingin menutup sesuatu,North yang menyedari itu melihat ke bawah lalu tersenyum menyeringai,pasalnya adek kecil kepunyaan Night juga turut merasa terangsang .

 My step brother is a psychopath  🔪🫀 [Geminifourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang