Upacara

16 1 0
                                    

"Tumben Lo hari senin masuk" senggol temannya tiba tiba, dara aurelia.

"Ya ampunnnn darararararari, kalo ketemu tuh nyapa dulu jangan nyenggol untung jantung ga copot" Kesuh Laura

"Iya iya sorry" maaf dara cengengesan

"Kebiasaan tau ga, kaya jurig aja tiba tiba nongol, udah mah nongol tiba - tiba nyenggol lagi, gak sekalian pargoy aja ?"

"Gak ah, terlalu seksi nanti semakin menggoda" Jawab dara, dengan senyum kemenangan.

"Idih, pede amat teh bisa menggoda nu aya ge ilfeel, tepos kitu" Ledek Laura berlari ke lapangan untuk upacara.

"Sakit sih tapi ga papa, untung bestie kalo bukan udah di santet sekalian" ucap dara dengan kepasrahan hati nya.

...

Upacara hari ini sedikit kacau di sma cakrawala, karena banyak petugas yang tidak masuk, dan sialnya waktu itu salah satu petugas yang tidak masuk adalah bagian dirigen. dan kelas 10 mipa 2 rata rata terhitung orang nya masih pemalu mungkin karena masih pemula, mana ada yang mau jadi dirigen karena harus langkah tegak maju ke tengah tengah lapangan.

"Laura, cepat kamu yang gantiin, udah mau siang" Titah pak guru yang akan menjadi pembina upacara

"Kan ceuk aing ge naon, abdi deui abdi deui". Laura berlari ke bagian paduan suara untuk melaksanakan perintah guru nya. Ya, kenapa harus laura ? Karena dia adalah leader dirigen, mau gak mau ya harus. Walaupun dia masih kelas 11 mipa, harus nya kakak kelas kan yang jadi leader ? Betul, tapi karena ini udah pergantian tahun, jadi kelas 12 di sma cakrawala sudah harus fokus pada ujian kelulusannya dan lepas dari tugas tugas organisasi di sekolahnya seperti osis, pramuka, dan lain lain. Terkecuali ekskul, boleh berhenti ataupun mau di lanjut. Dan karena hal ini lah yang membuat laura jarang masuk pada hari senin, ataupun sengaja masuk terlambat biar ga ikut upacara. Kecuali kalo kebagian tugas upacara, laura selalu hadir paling awal. Dan tetap laura selalu kebagian menjadi dirigen dari dia kelas 10. "Pengen rasain megang mic pas upacara" katanya saat melihat petugas susunan upacara ketika bagian kelasnya yang bertugas.

Laura berhenti tepat di depan paduan suara, raut wajah nya 180° datar, tatapannya tajam melihat satu persatu siswi di barisan paduan suara karena yang di wajib kan menjadi dirigen adalah perempuan. Ke dua lengannya menyilang, dan gestur tubuhnya berlagak sombong

"Sebanyak ini ga ada yang berani ?"

"Mau jadi pengecut ?" Tanyanya tajam

"Kalo ga ikhlas, ga usah bantu teh" jawab salah satu siswi di barisan paduan suara

"Pantes kamu ngomong gitu ?" Tanya laura kembali dengan senyum sinis, semua siswi di barisan paduan suara menunduk.

"Ada gak kalian bilang terimakasih ke kakak kakak kelas yang udah bantu tugas kalian ? Ga ada kan ? Masih berani ngelawan ?" Tegas laura

"Maaf teh" maaf siswi tadi merasa bersalah

"Saya hitung sampai lima, kalo ga ada yang mau ke depan buat jadi dirigen, di pastikan kelas kalian PENGECUT" tegas laura di akhir kalimatnya.

"Burukeun maneh ka hareup,"

"Giru giru, kaburu jadi monster"

"Geuwat, lila"

Titah siswa yang berada di baris paduan suara kepada teman sekelasnya.

" 1...2...3..." Laura mulai menghitung.

"4...." Laura menahan sebentar untuk menyebut angka 5, Bruggh, siswi yang membantah tadi dia maju ke depan untuk ambil alih menjadi dirigen.

"Bagus, kamu orang yang bertanggung jawab" laura memberikan senyum bahagia kepada siswi tersebut.

"Dan kalian semua harus berterimakasih kepada dia, karena dia udah nolongin kelas kalian dari kata pengecut"

"SIAP, MAKASIH" ucap panduan suara serentak dan tegas, mata laura pun sampai terbelalak "bukan ke gua, tapi ke dia" laura memutar balikan badannya dengan full senyum, "daraaaaaaaa, aku ga jadi dirigennnn" Teriaknya kesenengan ga tau tempat, dan berlari memeluk dara, tidak hanya siswa dan siswi yang aneh liat tingkah laku laura tapi hampir setiap guru geleng geleng kepala ngeliat tingkah dirinya.

"Hehe-" terdengar suara kakak kelas yang menertawakannya, "kunaon maneh?" Tanya laura dengan ekspresi wajah idih.
Kakak kelas itu hanya geleng geleng dan tersenyum.

"Bosen euy baris paling depan mulu, belakang kali kali mah" Ucap dara saat upacara telah dimulai

"Kalo kita di belakang nanti ga adil dar"

"Hah? Ga adil dimana nya?" Tanya dara dengan kebingungannya.

"Nih ya, kalo yang tinggi di depan enak dong yang di belakang bisa ketutupan matahari, nah jadi kita sebagai manusia yakult kemasan sachet selain harus sadar diri, juga harus memberi keadilan buat teman teman sekelasnya." Jawab laura seadanya.

"Lu itu bego apa pinter sih sebenernya ? Semuanya juga kena matahari, atau jangan jangan lo buta ga tau letak matahari dimana, udah jelas jelas ada di tengah" kesal dara

"Bukan matahari itu yang gue maksud!!" Gereget laura

"Terus apa?" Tanya dara masih dengan sisa kesalnya

"Tuh" mulut dan mata laura menunjuk pada seseorang yang ada di depannya, ya itu adalah pembina upacara dengan tidak ada sedikit pun rambut di kepalanya, ceuk sunda na mah molenang.

"Eh" senggol dara sambil menahan tawa

"Terang benderang" Lanjut laura.

"Ekhem, berisik" deheman dan tegur dari kakak kelas yang menertawakan laura tadi, dia adalah alvaro bimantara mantan ketua osis yang cool dan penuh disiplin bahkan bisa di bilang cowok populer di sma cakrawala, dengan wajah nya yang tampan dan tubuh nya yang atlit. Tapi laura sama sekali tidak tergoda, karena bagi laura alvaro hanyalah orang yang ga asik di ajak bercanda dan ngebosenin.

"Sipaling mantan ketos" ledek laura dengan mata sinisnya

"Shut eh lau" dara mewaspadai ucapan laura. Karena memang mantan ketua osis dan laura sedikit tidak akur, dimulai pada saat masa debat turun jabatan, dan laura terpilih di bagian pendukung mpk (majelis perwakilan kelas) yaitu organisasi siswa yang bertugas mengawasi kinerja OSIS. Laura memang sedikit egois, dia tidak mau yang namanya menerima kekalahan, bakal sampai habis habisan nyari kata buat nyerang dan menjatuhkan. Makanya tidak sedikit orang yang tidak mau berdebat dengan laura.

...

Jadi gimana ? Rame ga ? Kalo rame minimal vote biar tamat nih cerita, atau komen apa kek jangan kaya alvaro ngebosenin..

Menerima saran dan kritik di komentar, menerima asupan dana juga boleh wkwkwk

Stay with cewek random 🖤
Penulisan amatir, jangan di bully please 🙏🏻.

Dia, LauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang