~Happy Reading~
•
•
•
________
"Allahuakbar, sabar napa?!" protes Lachelyn."Aduuhhh Cheellynn sayanggg. gaabisaaa, keburu pemainnya pada masuk ke ruang gantiii!" ketus Nafeeza.
Terpampang gagah stadion Madya Gelora bung Karno di depan mata kedua gadis itu.
Kini mereka akan menonton pertandingan Indonesia melawan Tanzania.
Lachelyn terlihat cantik dengan jersey merahnya, begitu pula dengan Nafeeza.
Nafeeza tiba-tiba menarik pergelangan tangan Lachelyn tanpa memperdulikan gerutuan gadis itu.
Dalam keadaan ramai, Nafeeza membawa Lachelyn menerobos masuk menuju lorong yang mengarahkan ke ruang ganti pemain.
Lachelyn menarik paksa lengannya dari tarikan Nafeeza, "Neeza Stop!"
"Sebenarnya Lo kenapa sih? kita datang kesini buat nonton timnas. giving encouragement, not looking for trouble!"
Mata Lachelyn menelusuri lorong sepi tersebut, ada sebuah pintu didepan mereka. Lachelyn yakin itu adalah ruang ganti pemain.
"ayo ah Nez. ini ruangan terlalu personal nature, ga seharusnya kita ada disini!" seru Lachelyn.
Nafeeza menghela nafas, "Fine! jadi sebenarnya gue mau--"
"Nafeeza!"
Kedua gadis itu menoleh saat mendengar suara pria yang meneriaki nama 'Nafeeza'
Lachelyn mengernyit bingung.
"Fer! long time no see, darling."
Lachelyn dibuat terkejut dengan Nafeeza yang mengatakan 'darling' kepada pria asing didepannya.
Ditambah terkejut saat ia menyaksikan langsung pemandangan Nafeeza yang memeluk mesra pria tersebut.
"what the fuck?!" gumam Lachelyn dengan pandangan yang tak luput dari Nafeeza dan pria tadi.
"OY OY OY, UBI PANAS DUA RIBU DUA RIBU!" Teriak seorang pria dari belakang kedua manusia itu.
Nafeeza terkekeh geli melihat wajah terkejut Lachelyn, ia menarik Lachelyn mendekat.
"Lyn, kenalin ini pacar gue, Ferarri. babe, ini sahabat SMA aku, Lachelyn." tutur Nafeeza dengan senyuman yang menghiasi wajah cantiknya.
Tak ada berubahnya dengan ekspresi Lachelyn, ia masih dengan wajah melongo.
"O-oh.. salam kenal, Lachelyn."
"Ferarri."
Lachelyn menatap tajam Nafeeza yang sekarang malah cengengesan menyebalkan dimata Asheena.
"Hahaha.. jangan kaget gitu dong, Lyn! ngakak gue liatnya." Canda Nafeeza.
Lachelyn mendengus tak suka,
"Ya lu pikir ege! Lo narik gue, terus tiba-tiba pelukan sama cowo? gimana gue ga shick shack shock coba." gerutu Lachelyn kembali disuguhi tawa Nafeeza.
"Emang agak laen pasangan ini, ora ngerti panggonan!" sahut pria yang tadi berteriak.
Dengan entengnya, Ferarri menampar mulut pria itu membuat sang empu meringis, "tutup cangkemmu, Ceng!" ucapnya medok.
"Aku ngomong sing bener, kok ora ditampa?"
Ferarri mendelik tajam, malas menanggapi.
"Nah ini Marselino, temennya Ferarri sekaligus pacar kak Nadia."
KAMU SEDANG MEMBACA
only you || Rafael Struick
Fanfictioncinta yang tumbuh di dua jiwa terhalang oleh dinding keyakinan agama yang berbeda membayangi cinta menjadikannya seperti mimpi yang hilang.. Agama seharusnya menjadi jembatan yang menyatukan, bukan tembok yang memisahkan, tapi barangkali cinta beda...