9. Mati Rasa

607 19 0
                                    

Deva terbangun. Matanya perlahan menyipit berusaha menyesuaikan dengan cahaya yang masuk. Nyawa Deva mulai terkumpul ketika ia mendengar suara riuh keributan. Seketika ia turun dari ranjangnya keluar menuju sumber suara keributan itu berasal.

"Udah bangun?" sapa Mamanya ketika mendapati Deva menuruni anak tangga.

Suasana ramai di rumah. Pagi ini kedatangan Fabian kakak laki-lakinya dan Gita kakak iparnya serta si manis Ayumi keponakannya yang sibuk mengoceh bernyanyi dan terus menari di atas karpet. Dibelakang nya ada Papa, Mama, Bian, dan kakak iparnya sedang menertawakan tingkah lucu gadis kecil berumur empat tahun itu.

"Morning my little sister." Sapa Bian pada adik kesayangannya yang menghampirinya.

"Ayumi salam dulu sama Onty." Perintah Gita pada si anak perempuannya.

"Ontyyyy!" pekiknya setelah melihat Deva berjalan ke arahnya. Gadis kecil kuncir kuda berambut keriwil itu menghampirinya langsung mencium punggung tangan Deva.

Deva menunduk, menyamakan posisi dengan si kecil itu, "Pagi, Ayumi jeyekkk." Sapanya mengelus pipi gembul Ayumi.

"Onty Dep yang jeyek!" Balas bocah kecil itu yang langsung duduk di pangkuan ibu nya.

Deva terkekeh.

"Mas Bian kapan datengnya?" tanyanya yang kini sudah duduk disamping Gita.

"Tadi malem."

"Ini pipi isinya bakpau ya gembul banget sih." tanya Deva menekan kedua pipi Ayumi. "Cu amayy cihhhhhh." Ucapnya mencubit pipi kanan membuat gadis kecil itu meringis.

"Terusinn Dev..." Ujar Bian yang udah hafal tabiat keusilan adiknya itu ke anaknya.

"Lucu,lucu,lucu,lucu." Gemasnya membuat bocah itu ngerengek memberontak.

"Devaaaa!" oke, itu suara Mamanya yang langsung menghadiahi tabokan kecil di punggung tangannya.

Deva terkekeh, ia mengabaikan teguran Mamanya bahkan sekarang ia malah menciumi seluruh wajah keponakannya dengan gemas. Si gadis kecil itu langsung memberontak.

"Ini boleh digigit nggak sih bakpau nya?" gemas Deva langsung menggigit kecil pipi gembul Ayumi, membuat gadis kecil itu meronta menangis dipangkuan ibunya.

"Devaa! Ini anak bener-bener ya!" tegur Mamanya gemas menyubit lengan Deva.

"Akhhh Mama!"

Kini gadis kecil itu menangis kejer dipelukan ibu nya yang sedang berusaha meredakan tangisnya.

"Uhhh sayang sini sama Granny, Ontynya nakal ya." Bujuk Aghnia. Gadis kecil itu masih menangis memberontak tidak mau.

"Kamu ini suka usil ya sama keponakanmu, nanti kalo kamu punya anak gantian nanti Ayumi yang ngusilin anakmu." Ujar Bian.

Deva terkekeh. "Cup, cup sowwy sowwy jangan nangis yummy nanti Onty ajak jalan-jalan beli es krim oke?" bujuk Deva yang langsung dijawab anggukan oleh si gadis kecil itu.

Lihat lah. Keponakannya ini sering kali ia usilin, tapi gadis kecil ini mudah terbujuk kalo diiming-imingi dengan es krim. 

Ayumi ini suka dijadikan keusilan Deva. Tapi keponakannya ini lengket juga kalo udah ketemu Onty nya. Entah lah biasanya anak kecil suka dijahil in itu kadang takut enggan mau ketemu sama orang itu. Lain lagi kalo Ayumi meskipun Onty nya kadang mode maleficent dia itu bener-bener lengket kalo sama Deva paling ngerengek dikit dibujuk langsung diem. 

Percaya nggak percaya Deva itu punya pelet kebocilan sepertinya.



RnDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang