8. Makrab 21

926 21 0
                                    

Malam puncak acara Makrab 21 telah tiba. Para panitia kini terlihat santai dengan dress code semi formal. Setelah siang sampai sore tadi mereka memakai baju pdh untuk acara inti yaitu pembukaan dan penyambutan sebagai formalitas.

Oleh karena itu dimalam ini tamu undangan semakin banyak karena mereka para demisioner (alumni) menyempatkan diri untuk ikut memeriahkan di malam puncak Makrab 21 ini.

Sama halnya dengan Reiga. Kalau bukan karena paksaan Adri buat join, Reiga pasti sudah bergelung nyaman di selimut kamarnya. Bukan malah bergabung dalam lingkaran orang-orang. Kalaupun ia tak hadir, ia harus mananggung aksi pundungnya Deva. Karena itu ia menyempatkan diri walaupun badannya terasa remuk setelah lelahnya sore tadi pulang dari perjalanan bisnis ke luar negeri.

Malam ini, Deva tengah berada di dalam ruangan villa memberi perhatian ke Reiga karena pria itu tampak lelah. Semakin larut malam acara semakin riuh halaman villa bagaikan Night club diiringi musik yang menggema tak lupa alkohol sebagai pelengkap tiap acara semi formal seperti ini.

 Semakin larut malam acara semakin riuh halaman villa bagaikan Night club diiringi musik yang menggema tak lupa alkohol sebagai pelengkap tiap acara semi formal seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurleb ini gambaran Villa yang mereka sewa ya, jangan tanya berapa anggarannya. Namanya juga fiksi.

Kini Reiga berada dalam pelukan Deva menumpukan kepalanya di bahu wanita itu. Matanya terpejam karena lembutnya elusan yang diberi wanita itu di kepalanya.

"Harusnya kalo kamu abis ada kerjaan di luar nggak apa-apa nggak usah dateng juga."

"Nanti kamu ngambek kalo aku nggak dateng."

"Yakan kemarin-kemarin kamu nggak dateng karena memang kamu nggak mau. udah kamu nggak usah ikut gabung ke temen-temenmu. Kamu keliatan capek banget, kamu istirahat aja di kamar atas ada yang kosong aku antar."

"Dev! yang bener aja lagi acara kayak gini kamu ngajakin aku ngamar."

"Apa sih pikirannya sumpah." Sewot Deva.

Reiga terkekeh, memberi kecupan ringan di pipi Deva. "Bercanda." Bisiknya tepat ditelinga Deva.




**




"Ini kalian nggak ada niatan balikan?, dulu kayaknya paling best couple banget kalo di sekre." Ujar Arom seorang alumni yang seperti nggak perlu Dara ingat siapa gerangan. Tentu saja si mulut lemes, mulut katingnya yang ini nih licin kayak lumut gampang kepeleset.

Dara ingin sekali rasanya pergi dari tempat ini. Ia celingukan mencari Deva dan Lisa setidaknya kalau ada mereka ia tidak terlalu canggung buat nanggepin obrolan para alumni.

"Padahal dulu si Dara ini bucin banget ya sama Adri."

"Eh btw katanya kamu udah punya pacar lagi ya sama anak sipil."

RnDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang