aku mencintaimu Abel

7.6K 49 0
                                    

Abel terbangun dari tidurnya, ia diselimuti tebal. Badan atasnya telanjang alias hanya memakai celana saja. Ia berusaha bangkit dan melihat kedua payudaranya yang banyak bekas kemerahan. Itu semua ulah Regal semalam.

Ia buru-buru memakai pakaiannya lalu turun sebelum Lisa bangun. Saat menuruni tangga, ia bisa melihat Lisa sedang mengaduk kopi pagi ini.

"Udah bangun lo " celetuk Abel

"Dih kemana aja tumben gue bangun udah ga ada " -Lisa

"Hehehe, tadi dari atas bukain jendela hari ini ada tukang bersih-bersih dateng" alibinya, tidak mungkin kan ia harus jujur jika semalam habis tidur dengan ayahnya Lisa.

"Nih gue buatin susu " kata Lisa menyodorkan segelas susu. Abel lebih menyukai susu ketimbang kopi berbeda dengan Lisa.

"Bel menurut lo kalo gue pindah ke UK gimana? "

UHUK

Abel tersedak saat Lisa mengatakan hal itu.

"Tiba-tiba banget? ngapain sih lo tega ninggalin gue sendirian? " ucap Abel kesal.

"Engga gitu Bel, bokap gue pengennya gue tuh kuliah sambil belajar pegang perusahaannya di UK. Gue sih mikirnya kalo gue nurutin kemauan bokap ya habis kuliah gue ga perlu pusing-pusing mikir kerjaan gue gimana kan? " jelas Lisa

"Bukannya gue ngelarang lis. Gue oke aja kalo untuk kebaikan dan masa depan lo. Tapi gue gimana Lis? gue ga punya siapa-siapa disini" Air mata Abel membendung.

Lisa langsung memeluk Abel untuk menenangkannya, "Ya ampun Abel ku sayang, jangan gitu dong gue jadi ikutan sedih "

"Hiks, gue nanti sama siapa lis kalo ga sama lo" ia semakin mempererat pelukannya. Mereka berdua menangis bersama.

Pada siang harinya, Lisa kembali pulang ke rumah. Ia mendapati ayahnya sedang menatap laptop di ruang keluarga.

"Papa, aku pulang " Lisa mencium pipi ayahnya sekilas lalu duduk di samping pria itu.

"Hei, sudah makan? " tanya Regal tanpa melihat putrinya.

"Udah pa" -Lisa

"Pa, papa yakin mau pindahin aku ke UK? " tanya Lisa, sebenarnya ia pun dengan sangat berat hati jika harus pindah seperti ini.

Regal menatap putrinya, ia mengelus kepalanya lembut.

"Kamu anak tunggal papa, kalo bukan kamu siapa lagi yang akan meneruskan perusahaan itu? Papa akan menetap disini dan mendirikan perusahaan baru, kamu urus yang disana ya? " jelas Regal.

"Tapi pa, aku ga tega ninggalin Abel sendirian. Dia ga punya siapa-siapa bahkan orang tuanya terlalu sibuk kerja" ucap Lisa memelas.

Regal menggenggam tangan putrinya, "Papa tau, kalian sudah seperti saudara kandung. Tapi ini akan menentukan kehidupan mu kedepannya, papa sebagai orang tua hanya ingin putri papa bisa sukses. Kamu akan menikah kalo dewasa nanti, begitu juga dengan Abel kalian akan memiliki kehidupan Masing-masing"

Abel memeluk ayahnya erat, ia terisak disana. Sebenarnya ia tak tega memisahkan kedua gadis itu. Tapi mau bagaimana lagi, bisnisnya di UK harus segera di tangani oleh pemilik asli.

Kini Abel merenung di kamarnya, ia membuka jendela . Angin sepoi membuat rambutnya terbang ke belakang, ia menikmati setiap hembusan.

"Gue ga tega ninggalin lo sendirian Bel " gumamnya sambil menangis.

"Tapi kalo gue ga nurut, gimana masa depan gue? seharusnya gue bersyukur karena masa depan gue udah terjamin"

"Tinggal bagaimana kemauan gue, tugas gue sekarang hanya belajar dan belajar " ia menatap langit malam. Memikirkan hal ini membuatnya sangat pening.

Sementara itu, di sebuah restoran Abel tengah menyeruput minuman yang ia pesan. Matanya sembab karena sedari pagi ia menangis meratapi nasib bagaimana jika benar ia ditinggalkan sahabat satu-satunya.

"Maafin saya sudah membuatmu menangis " Regal menatap tak tega, wajah cantiknya kini bengkak karena menangis tak henti.

Regal menggenggam tangan Abel lembut diatas meja, "Sebenarnya saya sengaja menjauhkan mu dengan putriku"

Abel melotot mendengar ucapan pria yang ia sukai.

"Kenapa om? apa biar Lisa ga tau tentang kita? apa segitu om tega ngelakuin ini demi kesenangan om sendiri? " pekik Abel.

Regal menggeleng, "Aku ingin serius menjalani hubungan denganmu, mungkin Lisa akan tau tapi tidak untuk sekarang. Biarkan dia mendapatkan kehidupannya terlebih dahulu"

"Aku akan menunggumu siap untuk jadi istriku , Abel. Mungkin kamu ingin menggapai cita-cita mu dulu, om tunggu"  lanjutnya.

"Jadi maksudnya om pengen serius dengan hubungan kita? " Regal mengangguk dan tersenyum. Tak tau harus mengatakan apa Abel menggenggam tangannya erat.

"Serius om? Om ini tipe aku banget, rasanya aku bakal bahagia dunia akhirat kalo bisa nikah sama om"  -Abel

"Karena saya mencintaimu Abel " 

Abel tersenyum mendengar ucapan dari Regal. Pria tampan itu nampak tulus mencintainya. Ia pasrah jika harus berjodoh dengan pria yang jarak umurnya 16 tahun. Tak masalah, karena umur hanyalah angka. Regal pria yang tampan juga kaya raya tidak ada kekurangan dalam dirinya.

"Aku ga tau harus ngomong apa, yang jelas aku seneng om bisa memperjelas arah hubungan kita "

Abel menyeka air matanya. Rasanya sangat senang, jantungnya juga berdegup kencang dari tadi. Kini ia sudah berada di rumah, mommy dan daddy nya sedang pulang.

"Mom, kalo aku nikah muda mommy setuju ga? " tanya Abel tiba-tiba. Mereka kini duduk bersama di ruang televisi.

"Wah tentu setuju dong, emang anak mommy udah punya pacar nih? " ia menatap putrinya.

Daddy datang dari arah dapur membawa segelas kopi, "Siapa pacarnya kok ga dikenalin sama daddy"

"Ah, daddy sudah kenal kok" ucap Abel malu-malu.

"Masa iya? apa orangnya kerja di kantor daddy? "

"Eumm.. tapi Abel mau tanya dulu. Kalo jarak umurnya sama Abel 16 tahun gimana? " - Abel.

Kedua orang tuanya melotot saling memandang satu sama lain, "Kamu ketemu pedofil dimana nak, yakin kamu? "

"Ih bukan pedofil dad, eummm... " Abel berpikir haruskah ia mengungkapkan nya sekarang atau nanti, ia bingung.

"Jawab dulu dad mom, jadi gimana kira-kira"

"Emang dia duda atau gimana sih " tanya mommy.

Abel mengangguk, membuat orang tuanya kembali melotot terkejut.

"Abel, kamu --ah mommy ga habis pikir "

"Iya Abel tau mom, tapi dia cuma punya anak satu dan itu seumuran Abel. Udah cerai dari usia pernikahan baru 1 tahun terus dia pindah ke UK buat bangun bisnis " jelas Abel.

"Maksud kamu Regal, papanya Lisa temenmu? "

***************

vote dan komennya dongsss😘

OM REGAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang