kecurigaan

19.9K 180 6
                                    

Suasana sedikit mencekam, Regan mencoba menarik nafasnya dalam untuk tetap tenang. Ia tak pernah ada di situasi seperti ini.

"Kamu gila? saya tidak akan pernah merelakan putriku dinikahi duda seperti mu! " Baskoro sangat marah.

"Baik Pak saya mengerti , t-tapi kami sudah menjalin hubungan 2 bulan lamanya semenjak saya pindah kesini " Regal dengan penuh keyakinan berkunjung kerumah Abel. Walaupun hubungannya dengan Abel sekarang di penuhi kesalahpahaman namun ia ingin menunjukan keseriusannya.

"Putri saya cantik, dia gadis yang pintar. Dan pria single banyak di luaran sana yang mau dengan putriku, kenapa kau tak mencari janda saja? kamu menikahi putriku sama saja menikahi putrimu si Lisa itu! " Baskoro sangat marah, ia pikir ucapan Abel beberapa minggu yang lalu hanyalah becandaan tapi ternyata ia malah di datangi langsung oleh Regal.

Namun diam-diam Abel mendengar semua percakapan mereka di balik tembok. Ia duduk memeluk kedua kakinya, air matanya mengalir deras. Bagaimana kalau ayahnya tak merestui? bahkan Lisa pun tak menginginkannya. Apa yang harus ia lakukan? Abel sudah sangat mencintai paman tampan itu.

"Saya akan menjanjikan semua fasilitas yang terbaik untuknya pak"

"Fasilitas? kau tak lihat, Aku dan istriku memberikan 3 mobil yang bisa dia gunakan kapan saja. Kartu kredit, rumah, laptop, komputer, iPad semuanya barang-barang branded saya mampu belikan! " -Baskoro

"Tapi daddy sama mommy ga pernah kasih aku waktu, quality time keluarga? ga pernah aku rasain. Salahkah aku memilih om Regal sebagai calon suamiku? Dia perhatian, selalu ada saat aku butuhkan. Ga seperti daddy sama mommy yang pulang kalau sempat! " tiba-tiba Abel muncul di tengah perdebatan mereka.

Regal menatap Gadis itu, ia tersenyum tipis.

"Sampai kapanpun saya tidak akan merestui kalian!"

Baskoro berjalan ke atas, meninggalkan mereka berdua.

"Sebaiknya mas pulang, aku pengen menenangkan pikiran" ucap Abel, ia masuk ke kamarnya.

Regal menarik nafasnya kasar, lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Malam ini, setelah ia mengantarkan Lisa ke bandara. Abel memilih pergi dulu karena ada Regal juga Jemima. Hatinya semakin sakit ketika Lisa memeluk mereka bersamaan seperti keluarga yang bahagia. Ia hanya mampu tersenyum.

"Abel! " seru seorang wanita.

Abel menengok, ada orang yang ia hindari.

"Eh tante, om"

"Kenapa buru-buru? ayo bareng tante sama om " ucap Jemima.

"Ah maaf tan, Abel mau ke kantor daddy ada perlu " kata Abel.

"Ah iya, ya sudah hati-hati nak " ucap Jemima.

"Kau pulang sendiri, saya ada urusan " Regal bergegas menyusul gadis itu.

"Hei! "

"Sayang, tungguin mas! " ucap Regal berusaha menyamakan langkahnya.

"Apa sih?! sana bareng sama tante cantik itu " sarkasnya.

Regal tersenyum melihat tingkah gadis itu yang menggemaskan.

Abel masuk kedalam taksi, namun Regal tak menyerah ia langsung ikut masuk lewat pintu di depannya.

Abel menatap kesal, "Kenapa sih ikut aku terus! "

"Kenapa? aku pacarmu" kata Regal.

"Bukankah Jemima lebih menarik?! "

"Engga sayang, mas lebih suka gadis manja ini " Regal mengecup pipi Abel yang merona, mengabaikan supir taksi yang menyaksikan kemesraan mereka.

"Sudah lah tak perlu marah, kita saling memaafkan oke?" Regal mengulurkan tangannya.

Abel teediam sejenak lalu menerima uluran itu, "Baiklah mas harus memberiku hadiah karena aku sudah memaafkan mu! " ketusnya.

"Oke, bagaimana dengan liburan? "

Yang awalnya Abel menatap jendela mobil, ia langsung menghadap pria itu dengan mata berbinar.

"Boleh juga, mas saja yang atur " dalam hatinya sangat senang. Liburan adalah sesuatu yang menyenangkan baginya.

Keesokan harinya, seorang wanita dewasa sedang menyantap sarapannya. Ia sambil menelepon seseorang.

"Sepertinya ada yang aneh antara papamu dan sahabat mu, Lisa "

"Maksud tante apa? "

"Setelah mengantarkan mu , tante lihat papamu mengejar Abel lalu mereka seperti berdebat . Aku melihat papamu mengikutinya lalu masuk ke taksi yang sama "

"What? benarkah? aku ga tau sedekat itu papa dengan Abel. Tante jangan terlalu berpikir jauh "

"Baiklah lis, tapi aku akan tetap mengawasi mereka "

Setelah menutup telfon, ia berkemas untuk segera berangkat ke kantor. Ada meeting penting hari ini.

Setelah absen kehadirannya, Jemima langsung masuk ke ruangan Regal. Ia membawa sekotak susu rasa vanilla, terlihat pria itu baru saja tiba di kantor.

"Pagi pak, saya membawakan susu untuk sarapan "
ia menyodorkannya.

"Tak perlu sedekat ini Jemima, aku dan kamu hanya sebatas rekan kerja. Aku bos mu dan kau bawahan ku, tidak lebih dari itu "

"Maaf Pak, saya hanya ingin m----"

"Silahkan keluar dan kerjakan tugasmu " 

Jemima menarik nafas lesu, ia keluar dengan susu kotak yang ia dekap. Langkahnya gontai tak bersemangat.

**************

vote dongggggg

OM REGAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang